Soekarwo: Pilkada yang aman dan damai harga mati di Jatim
Pada pelaksanaan Pilkada serentak 2018 nanti, di Jawa Timur ada 18 Pilkada plus pemilihan gubernur.
Gubernur Jawa Timur Soekarwo menyebut, pesta demokrasi adalah satu sasaran untuk mencapai masyarakat adil dan makmur, bukan merusak. Untuk itu, bagi orang nomor satu di Jawa Timur ini, Pilkada serentak 2018 yang aman dan damai adalah harga mati.
"Hari ini puncak dari proses panjang yang sudah dilakukan, dan akan diambil sikap. Mulai jajaran atas hingga bawah, kompak untuk satu sikap bersama, yaitu aman dan damai adalah harga mati di Jatim," tegas Soekarwo saat memimpin Rakor Ketertiban dan Keamanan di Provinsi Jawa Timur di Convention Hall Grand City, Surabaya, Selasa (20/3).
-
Apa itu Pilkada Serentak? Pilkada serentak pertama kali dilaksanakan pada tahun 2015. Pesta demokrasi ini melibatkan tingkat provinsi, kabupaten, dan kota.
-
Apa definisi dari Pilkada Serentak? Pilkada Serentak merujuk pada pemilihan kepala daerah yang dilaksanakan secara bersamaan di seluruh wilayah Indonesia, termasuk pemilihan gubernur, bupati, dan wali kota.
-
Kapan Pilkada serentak berikutnya di Indonesia? Indonesia juga kembali akan menggelar pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) secara serentak di tahun 2024. Pilkada 2024 akan dilasanakan ada 27 November 2024 untuk memilih gubernur, wali kota, dan bupati.
-
Apa yang terjadi pada Pilkada di Jawa Timur? Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di lima wilayah di Jawa Timur dipastikan akan melawan kotak kosong.
-
Mengapa Pilkada penting? Pilkada memberikan kesempatan kepada warga negara untuk mengekspresikan aspirasi mereka melalui pemilihan langsung, sehingga pemimpin yang terpilih benar-benar mewakili kehendak dan kebutuhan masyarakat setempat.
-
Kenapa Pilkada Serentak dianggap penting? Sejak terakhir dilaksanakan tahun 2020, kali ini Pilkada serentak diselenggarakan pada tahun 2024. Dengan begitu, penting bagi masyarakat Indonesia untuk mengetahui kapan Pilkada serentak dilaksanakan 2024.
Rapat koordinasi yang dihadiri sekitar 2.000 orang, mulai dari bupati/wali kota, kepala kejaksaan negeri, Ketua KPU, hingga TNI/Polri tersebut Soekarwo menegaskan komitmennya bersama Forkopimda yang terdiri dari Pangdam V Brawijaya, Kapolda, dan Kajati Jawa Timur untuk menciptakan Pilkada 2018 yang aman dan damai.
"Kondisi aman dan damai di Jatim sangat mempengaruhi pembangunan dan perdagangan nasional. Sebab, posisi Jatim yang sangat strategis di tengah-tengah arus distribusi barang dan jasa (center of grafity). Selain itu, juga menjadi penghubung perdagangan baik di Indonesia timur maupun di ASEAN," papar gubernur yang akrab disapa Pakde Karwo ini.
Sementara pada pelaksanaan Pilkada serentak 2018 nanti, di Jawa Timur ada 18 Pilkada plus pemilihan gubernur. Di pesta demokrasi lima tahunan tersebut, berdasarkan catatan Komisi Pemilihan Umum (KPU), dari dari total 39.500.952 penduduk Jawa Timur yang menggunakan hak suaranya, ada 30.385.986 Daftar Pemilih Sementara (DPS). Mereka tersebar di 38 kabupaten/kota yang terdiri dari 666 kecamatan dan 8.497 desa/kelurahan.
"Target yang diharapkan pemerintah pusat tahun ini, angka partisipasi Pilkada mencapai 70 persen. Artinya, kepercayaan yang diambil sangat kredibel. Kami akan mendukung sosialisasi ini," ujar Soekarwo.
TNI/Polri siap bersinergi di Pilkada Jatim
Di tempat sama, Pangdam V Brawijaya, Mayjen TNI Arif Rahman menegaskan, jajaran TNI dan Polri siap bersinergi untuk mendukung terwujudnya Pilkada aman dan damai di Jawa Timur. Sinergi itu salah satunya, melakukan MoU antara Panglima TNI dan Kapolri tentang perbantuan dalam rangka memelihara keamanan dan ketertiban.
MoU ini kemudian ditindaklanjuti dengan surat dari Kapolda Jawa Timur kepada Pangdam V Brawijaya tentang permintaan 2/3 kekuatan BKO TNI dari kekuatan personel Polda Jawa Timur dalam operasi Mantap Praja Semeru 2018.
Pangdam juga menyampaikan, beberapa langkah yang dilakukan pihaknya di antaranya, mempertebal kekuatan polsek saat pemilihan berlangsung pada 27 Juni mendatang. Kemudian patroli skala besar pada setiap tahapan Pemilu, serta melibatkan tiga pilar dalam melaksanakan pembinaan terhadap masyarakat.
"TNI/Polri di Jatim kompak, solid, guyub dan rukun. Tidak pernah ada perselisihan, ini semua juga berkat Pakde Karwo yang selama hampir dua periode merangkul semua unsur hingga tingkat babinsa dan babinkamtibmas," tegas Mayjen Arif.
Pun begitu dengan Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol Machfud Arifin. Jenderal polisi bintang dua ini juga menyampaikan komitmennya bersama TNI untuk mengamankan Pilkada serentak 2018. Bahkan, pihaknya juga telah melakukan pemetaan kerawanan termasuk memetakan karakter masyarakat.
Menurut Machfud, indeks kerawanan Pemilu di Jawa Timur masih tergolong sedang dan relatif aman. "Kami pastikan bahwa seluruh anggota polri hingga di tingkat polsek sudah siap dalam mengamankan Pilkada di Jatim, termasuk mengevaluasi dari pelaksanaan Pilkada sebelumnya," tegasnya.
"Pengamanan ini akan dilakukan sampai tahap akhir Pilkada. Pengamanan kita juga berbasis IT. Jadi bisa memantau semua kondisi dari command center Polda Jatim," ujarnya.
Baca juga:
Soekarwo ungkap 5 area rawan korupsi di Jatim
Pakde Karwo beberkan tiga strategi jitu menangi Pilgub Jatim dan Pemilu 2019
Soekarwo: Nomor 14 paling gampang dicoblos pemilih
Pakde Karwo ngaku bangga dan doakan keinginan Gus Ipul terkabul
Pakde Karwo larang ASN foto selfie dengan calon kepala daerah