Sosok Prabowo dan Generasi Z
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto memperoleh suara tertinggi di kalangan anak muda saat ini (Gen Z) dalam hasil survei Litbang Kompas periode Mei 2023 yang dilihat Rabu (24/5). Generasi Z melihat kepribadian Prabowo yang tegas dan karismatik.
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto memperoleh suara tertinggi di kalangan anak muda saat ini (Gen Z) dalam hasil survei Litbang Kompas periode Mei 2023 yang dilihat Rabu (24/5). Generasi Z melihat kepribadian Prabowo yang tegas dan karismatik.
Pengamat Politik dari Universitas Padjadjaran Idil Akbar mengungkapkan, alasan nama Prabowo lebih unggul di hati Gen Z. Dikarenakan sebelumnya pernah mencalonkan diri sebagai Presiden Indonesia periode 2014 dan 2019 lalu. Berkat itu, Prabowo lebih dikenal di kalangan Gen Z dibandingkan dua pesaing utamanya, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.
-
Apa yang diusung Prabowo Subianto dalam acara tersebut? Ketua Umum Pilar 08, Kanisius Karyadi, mengatakan bahwa kegiatan yang diikuti oleh 70 ribu lebih peserta ini merupakan bentuk dukungan terhadap Prabowo Subianto dalam menjaga dan merawat Persatuan Indonesia, sejalan dengan Sila ke-3 Pancasila.
-
Apa yang ditolak mentah-mentah oleh Prabowo Subianto? Kesimpulan Prabowo lawan perintah Jokowi dan menolak mentah-mentah Kaesang untuk menjadi gubernur DKI Jakarta adalah tidak benar.
-
Siapa yang bertemu dengan Prabowo Subianto? Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep menemui Ketum Gerindra Prabowo Subianto.
-
Kapan Prabowo Subianto menghadiri Upacara HUT Polri? Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto hadir dalam upacara HUT Polri ke-78, Senin kemarin.
-
Apa yang dilakukan Prabowo Subianto dalam Upacara HUT Polri? Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto hadir dalam upacara HUT Polri ke-78, Senin kemarin.
-
Apa yang diklaim oleh Prabowo? Menteri Pertahanan (Menhan) sekaligus calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto mengatakan dirinya sudah menyatu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebab, Jokowi mampu menyatukan lawan menjadi kawan.
"Generasi Z itu melihat Prabowo sebagai sosok yang tegas karena dia berlatar belakang militer, lalu juga memiliki karisma atas personalitinya. Selain itu, generasi Z lebih mengenal Prabowo karena sudah pernah menjadi calon presiden. Sehingga mereka melihat bahwa Prabowo lebih populer dibandingkan dua nama lain, seperti Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan," ujar Idil Akbar ketika dihubungi merdeka.com, Jumat (26/5).
Lalu, kenapa Gen Z memilih Prabowo, ujar Idil, dikarenakan mereka punya memori atas pencalonan Prabowo di Pemilu sebelumnya. "Dan juga memang karena berlatar belakang militer sehingga memiliki karisma atas personalitynya," ujar Idil.
Idil menilai, anak muda saat ini lebih membutuhkan sosok pemimpin yang bisa membawa perubahan. Dibandingkan menebar banyak janji. Terutama dalam segi ekonomi dan hukum di mana masih minimnya lapangan kerja serta kurangnya nilai kejujuran dalam pemerintahan.
"Generasi Z itu menginginkan perubahan dari bangsa ini. Terutama dari segi ekonomi, maupun hukum. Dari sisi ekonomi tentu saja bahwa mereka membutuhkan pemimpin yang mampu menjamin masa depan mereka. Terutama dari keterbukaan lapangan kerja, lalu kesejahteraan. Dari sisi hukum tentu saja kejujuran, juga tidak terlibat dari korupsi dan bersihlah. Generasi Z juga lebih menyukai sosok yang tegas, bisa menyelesaikan permasalahan bangsa dan mampu memenuhi kepentingan masyarakat secara luas," sambungnya.
Di sisi lain, ujar dia, tidak mudah untuk mendekati Generasi Z dikarenakan mereka cenderung memiliki apatisme yang cukup tinggi terhadap ranah politik. Menurut Idil, hal ini bisa disiasati dengan komunikasi serta pendekatan yang intens guna mengambil hati Gen Z.
"Mendekati Generasi z ini kan tentunya unik karena bagaimanapun mereka punya kecenderungan apatisme yang cukup tinggi terhadap politik bukan berarti mereka tidak peduli, tetapi memiliki pandangan yang berbeda. Interaksi tetap harus dilakukan. Komunikasi tidak boleh putus di Generasi Z. Karena bagaimanapun mereka butuh jalinan komunikasi yang baik antara Generasi Z dengan figur," jelasnya.
Menurutnya, langkah lain yang bisa diambil ialah memiliki cara berpikir yang sama dengan anak muda saat ini. Dengan berpikir modern serta tidak bertele-tele dalam mengambil keputusan.
"Menurut saya jadilah seperti mereka dalam artinya berpikir jangan seperti orang tua yang kolot. Tapi cara berpikirnya seperti Generasi Z, seperti to the point. Berhubungan secara langsung serta berperan aktif di sosial media, seperti Ridwan kamil, Deddy Mulyadi, Ganjar sudah mulai, tapi menurut saya memang interaksi itulah yang harus dimodifikasi agar bisa diterima Generasi Z," ungkapnya.
Pandangan Generasi Z
Sementara itu, Generasi Z memiliki pandangan sendiri terhadap Capres di Pemilu 2024. Yakni, Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan.
Meski begitu, Prabowo jadi nama Capres yang paling sering disebutkan. Karena memiliki kepribadian yang sesuai mereka harapkan.
"Menurut saya, karena Prabowo nggak terlalu banyak gimmicknya sebagai seorang pejabat, selama jadi Menhan (Menteri Pertahanan) itu keliatan banget beliau orang yang tegas, pemberani dan pembawaannya kalem. Jadi ya sudah kerja ya kerja. Enggak banyak drama dan wibawanya pun juga dapat banget. Enggak terlalu banyak ngumbar janji juga, tapi lebih ke actionnya," ungkap Sekar selaku Mahasiswa Universitas Pakuan Bogor ketika dihubungi merdeka.com, Jumat (26/5).
Prabowo dinilai Sekar juga bisa menyesuaikan diri saat bertukar pikiran dengan generasi Z dikarenakan pembawaannya yang kalem. Sehingga membuat situasi jadi lebih santai."Ditambah lagi Partai Gerindra juga didominasi sama anak muda jadi sepertinya itu bisa banyak membantu Prabowo untuk bertugas dengan menyesuaikan kondisi Gen Z saat ini," sambungnya.
Hal ini juga disetujui oleh Raja. Dia melihat Prabowo sebagai sosok yang tegas dan santun walaupun Gerindra masih kurang dalam memasarkan sosok Prabowo ke hadapan rakyat.
"Kalau gue sendiri, gue lebih prefer memilih Prabowo. Beliau ini kan orangnya yang sangat santun, even cara dia marketing diri sendiri dari Gerindra ini kan begitu kurang ketimbang dua lawannya. Cuman gue lihat dari personality Prabowo sendiri orangnya santun dan tegas. Menurut gue, dia yang paling cocok buat memimpin Indonesia sih," ujar Raja, seorang Mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Sementara itu, ada Ganjar yang juga disebutkan sebagai sosok ideal menggantikan posisi Presiden Jokowi di periode mendatang. Aruni melihat bahwa Ganjar selalu berusaha dekat serta menjalin komunikasi dengan rakyatnya.
"Kalau aku lebih suka Pak Ganjar sebagai capres, mungkin memang banyak pro kontra di luar sana, tapi kalau lihat dari kinerjanya dan gimana Pak Ganjar selalu berusaha buat dekat sama masyarakatnya itu dua jempol sih bagi aku. Kan suka seliweran juga ya di media sosial, Pak Ganjar suka bawa kantong mainan buat anak-anak yang beliau temui, terus gimana dia berpendapat di depan publik, memaksimalkan media sosial buat berkomunikasi sama masyarakat," ungkap Aruni selaku Mahasiswa Politeknik Negeri Bandung ketika dihubungi.
Dari survei terbaru Litbang Kompas, elektabilitas Prabowo paling tinggi dengan 24,5 persen. Responden terbanyak di kategori usia 17 - 26 tahun (gen Z).
"Tercatat proporsi gen Z yang memilih Prabowo lebih besar dari rerata seluruh generasi, yakni mencapai 32,7 persen," tulis Litbang Kompas, pada Rabu (24/5).
Meski begitu, Prabowo belum cukup menarik simpati dari generasi lainnya. Khususnya baby boomers di usia 56 -75 tahun.
"Survei kali ini menunjukkan keterpilihan mantan Danjen Kopasus ini dari responden berusia 56–74 tahun baru di angka 16,3 persen," tulisnya.
Sedangkan, kandidat capres lainnya Ganjar Pranowo mendapatkan 24,5 persen suara gen Z.
Bagaimana Anies Baswedan? Dalam survei ini justru tidak disokong kuat oleh gen Z. Anies banyak dipilih dari generasi berusia matang, yakni gen Y (27 - 41 tahun) dan gen X (42 – 55 tahun).
Survei Litbang Kompas ini dilakukan secara tatap muka pada 29 April-10 Mei 2023 dengan 1.200 responden. Dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi Indonesia.
Survei ini memiliki tingkat kepercayaan 95 persen, dengan margin of error plus minus 2,83 persen.
Reporter Magang: Alya Nurfakhira
Ikuti perkembangan terkini seputar berita Pemilu 2024 hanya di merdeka.com
(mdk/rnd)