Survei Alvara: Jokowi dipasangkan siapa saja angkanya di atas 50
Dalam bursa cawapres sendiri ada lima nama yang mencuat. Nama itu adalah Agus Harimurti Yudhoyono, Gatot Nurmantyo, Jusuf Kalla, Anies Baswedan, dan Muhaimin Iskandar. AHY menempati elektabilitas tertinggi dengan 17.2 persen dibandingkan sisanya berurutan sebesar 15.2 persen, 13.1 persen, 9.3 persen, dan 8.9 persen.
Publik menilai, jika Presiden Joko Widodo kembali mencalon di 2019, maka paling cocok dipasangkan dengan mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo dan Ketum PKB Muhaimin Iskandar. Hal itu berdasarkan survei Alvara Research Center di mana 61.9 persen setuju Jokowi berpasangan dengan Gatot dan 59.6 persen setuju Jokowi berpasangan dengan Cak Imin.
Dua nama ini paling tinggi tingkat persetujuan dibandingkan bila dipasangkan dengan Agus Harimurti Yudhoyono, Gubernur DKI Anies Baswedan, Ketua MPR Zulkifli Hasan, atau Kapolri Jenderal Tito Karnavian.
-
Kapan Pemilu 2019 diadakan? Pemilu terakhir yang diselenggarakan di Indonesia adalah pemilu 2019. Pemilu 2019 adalah pemilu serentak yang dilakukan untuk memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten Kota, dan DPD.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Kapan pemilu 2019 dilaksanakan? Pemilu 2019 merupakan pemilihan umum di Indonesia yang dilaksanakan pada tanggal 17 April 2019.
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Apa saja yang dipilih dalam Pemilu 2019? Pada tanggal 17 April 2019, Indonesia menyelenggarakan Pemilu Serentak yang merupakan pemilihan presiden, wakil presiden, anggota DPR, DPD, dan DPRD secara bersamaan.
"Mayoritas responden menyatakan setuju jika dalam Pilpres 2019, Joko Widodo berpasangan dengan Gatot Nurmantyo (61,9%), kemudian Muhaimin Iskandar (59,6%)," ujar CEO Alvara Research Center Hasanuddin Ali di Hotel Oria, Jakarta Pusat, Jumat (23/2).
Survei ini dilakukan dengan metode multi-stage random sampling dengan margin of error sebesar 2 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen. Survei melalui wawancara tatap muka pada dari tanggal 17 Januari hingga 7 Februari. Responden survei ini melibatkan 2.203 orang dengan 50.5 persen merupakan generasi milenial.
Elektabilitas Jokowi ketika dipasangkan dengan dua nama ini pun cukup tinggi dalam skema head-to-head. Simulasi Jokowi-Gatot melawan Prabowo-Cak Imin, mampu mendulang suara 54.9 persen dibanding 33.6 persen. Pada simulasi Jokowi-Cak Imin melawan AHY-Anies, elektabilitas Jokowi sebesar 57.6 melawan 30.6.
"Jokowi dipasangkan siapa saja angkanya di atas 50," kata Hasanuddin.
Sementara, dalam bursa cawapres sendiri ada lima nama yang mencuat. Nama itu adalah Agus Harimurti Yudhoyono, Gatot Nurmantyo, Jusuf Kalla, Anies Baswedan, dan Muhaimin Iskandar. Putra sulung SBY menempati elektabilitas tertinggi dengan 17.2 persen dibandingkan sisanya berurutan sebesar 15.2 persen, 13.1 persen, 9.3 persen, dan 8.9 persen.
Publik sendiri menyukai tiga kombinasi ketokohan pasangan calon. Kombinasi sipil-militer menempati kesukaan 93.2 persen, nasionalis-islam sebanyak 89.9 persen dan pasangan usia tua dan muda sebesar 84.7 persen. Jika ditarik rinciannya, ada tiga golongan cawapres. Yaitu tokoh muda, tokoh islam, dan tokoh militer. Masing-masing nama yang mewakili paling kuat ketokohan tersebut adalah AHY sebagai tokoh muda, Cak Imin sebagai tokoh Islam, dan Gatot sebagai tokoh militer.
Baca juga:
Dalam Rakernas III, PDIP putuskan usung Jokowi jadi capres di 2019
Suara Jokowi turun karena kesenjangan ekonomi, NasDem sebut tak separah era SBY
Alvara: Elektabilitas Jokowi 46,1%, lawan Prabowo, AHY, Anies, Gatot tetap menang
Rakernas III PDIP konsolidasi terakhir jelang pilpres, bahas 5 strategi ini
Hanura usung Wiranto jadi cawapres, kubu Daryatmo minta kukuhkan di Rapimnas
Survei Median elektabilitas Jokowi turun, PDIP cermati metode penelitian
Ini kriteria Capres dan Cawapres PDIP di Pilpres 2019