Survei Charta Politika: Kampanye Baliho Tidak Efektif Tingkatkan Elektabilitas
Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya mengatakan, kampanye masif pimpinan parpol dengan baliho tidak efektif. Hal ini berdasarkan hasil survei elektabilitas calon presiden teranyar yang dirilis Charta Politika.
Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya mengatakan, kampanye masif pimpinan parpol dengan baliho tidak efektif. Hal ini berdasarkan hasil survei elektabilitas calon presiden teranyar yang dirilis Charta Politika.
Dalam simulasi 10 nama, terlihat dua tokoh yang masif baliho dan billboard-nya, yaitu Ketua DPP PDIP Puan Maharani dan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto berada di urutan terbawah. Puan elektabilitasnya 1,4 persen, Airlangga 1 persen.
-
Apa yang diubah Mahkamah Konstitusi (MK) terkait sengketa Pilpres 2024? Jumlah ini bertambah dari sebelumnya yang terbatas 17 orang. “Ada kesepakatan baru, sekarang 19 orang. Sebelumnya MK hanya memperbolehkan pemohon membawa 17 orang terdiri dari 15 saksi dan 2 ahli,” kata Fajar kepada awak media di Gedung MK Jakarta, Selasa (26/3/2024).
-
Apa usulan PKS untuk Presiden Jokowi terkait capres 2024? Sekjen PKS Aboe Bakar Alhabsyi atau Habib Aboe mengusulkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengundang bakal capres Ganjar Pranowo, Anies Baswedan dan Prabowo Subianto untuk makan siang di Istana Kepresidenan.
-
Siapa yang menjadi Cawapres Prabowo Subianto di Pilpres 2024? Pada Pilpres 2024 mendatang, Prabowo menggandeng Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka sebagai Cawapresnya.
-
Apa keputusan yang diambil Partai Golkar terkait Pilpres 2024? Partai Golkar resmi mengusung Gibran Rakabuming sebagai Cawapres Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
-
Apa itu Pantarlih Pilkada 2024? Pantarlih, atau Petugas Pemutakhiran Data Pemilih, adalah individu atau sekelompok individu yang ditunjuk oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk melakukan pemutakhiran dan pencocokan data pemilih dalam pemilihan umum di Indonesia, termasuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada).
-
Apa yang akan dilakukan Ganjar Pranowo terkait hasil Pilpres 2024? Ganjar menegaskan, pihaknya akan melakukan gugatan hasil Pilpres 2024 itu ke MK. Dia berharap MK bisa dengan adil dan membongkar kejanggalan-kejanggalan pemilu.
"Yang menarik kita melihat dua sosok nama yang cukup masif dan sedang dibahas karena banyak billboard-nya dan balihonya dan bisa dikatakan tokoh utama partai dan pemilik partai. Ternyata ketika diuji di 10 nama berada di peringkat terbawah," ujar Yunarto dalam rilis survei secara daring, di Jakarta, Kamis (12/8).
Yunarto menuturkan, bila melihat hasil survei, sampai 20 Juli 2021 bisa diasumsikan bahwa masifnya baliho dan billboard tidak berkorelasi dengan tingkat elektabilitas. Efektivitas dari kampanye melalui baliho sangat rendah.
"Bisa diasumsikan bahwa banyaknya atribut dalam bentuk baliho dan billboard yang viral di sosmed tidak berkorelasi linier terhadap tingkat elektabilitas, ada efektivitas yang sangat rendah dari kampanye masif yang dijalankan oleh sosok mbak Puan maupun mas Airlangga," ujarnya.
Namun, di satu sisi ada kenaikan tingkat pengenalan tokoh tersebut meski tidak naik secara masif. Tingkat pengenalan Puan dalam survei ini mencapai 60,7 persen, sementara Airlangga masih 30,4 persen.
Namun tingkat pengenalan ini wajar naik karena masuk ke pelosok-pelosok. Namun, belum tentu berkorelasi dengan tingkat kesukaan. Justru malah menjadi efek bumerang.
"Kita menemukan di daerah, poster yang ditempel di rumah masyarakat itu bisa menyebalkan, meninggalkan bekas kotor. Ini ada hal-hal yang dapat menjadi efek bumerang atau ada variabel lain kemudian ketika ada kondisi yang tidak cukup tepat," ujar Yunarto.
Belum lagi kampanye baliho menjadi bumerang karena menggunakan dana yang besar. Masyarakat tengah kesulitan karena dampak pandemi Covid-19. Tentu pemasangan baliho akan direspon berat oleh masyarakat. Kampanye baliho ini tidak pas dilakukan di saat krisis.
"Jadi saya pribadi melihat ini sebagai kesalahan pendekatan konservatif yang bisa dilakukan dalam kondisi normal, bukan dalam situasi anomali seperti musibah saat ini yang malah membawa efek berat," ujar Yunarto.
"Bukan tidak mungkin jika semakin masif baliho akan semakin meningkatkan tingkat pengenalan hingga 60 persen, tapi ketika dikaitkan dengan elektabilitas, kecenderungannya bukan tak mungkin berkorelasi negatif," jelasnya.
Survei Charta Politika Indonesia dilakukan pada 12-20 Juli 2021 dengan metode wawancara tatap muka. Metode sampling menggunakan multistage random sampling dengan 1200 responden. Survei ini memiliki margin of error sebesar 2,83 persen.
Baca juga:
Charta Politika: Optimisme Ekonomi Mencapai 60 Persen
PDIP, Gerindra dan PKB Diprediksi Masuk Tiga Besar di Pemilu 2024
Survei: Ketidakpuasan Publik terhadap Kinerja Pemerintah Naik 12,9 Persen
Survei: Tingkat Kepercayaan Publik pada Data Pemerintah soal Covid-19 Rendah
Jelang PSU Pilgub Kalsel, Survei Charta Politica Unggulkan Pasangan Petahana