Survei Charta Politika: PDIP Turun, Gerindra dan Golkar Naik
Lembaga survei Charta Politika Indonesia merilis survei terbarunya Juni 2022. Salah satunya tentang elektabilitas partai politik.
Lembaga survei Charta Politika Indonesia merilis survei terbarunya Juni 2022. Salah satunya tentang elektabilitas partai politik.
Survei dilakukan periode 25 Mei hingga 2 Juni 2022. Sejumlah parpol menunjukkan peningkatan elektabilitas.
-
Kenapa Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Kapan Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Bagaimana seharusnya kegiatan kepemudaan Partai Golkar dilakukan? Ilham menambahkan, acara diskusi merupakan jiwa kader Golkar di semua tingkatan. Ia mengapresiasi kegiatan diskusi yang digelar oleh para pemuda Partai Golkar. Namun, Ilham mengingatkan, setiap kegiatan kepemudaan Partai Golkar seharusnya diketahui dan mendapatkan izin dari pengurus DPP Partai Golkar.
-
Kapan survei Indikator Politik Indonesia dilakukan? Survei tersebut melibatkan 810 responden dengan metode simple random sampling dan margin of error sekitar 3,5 persen.
-
Apa keputusan yang diambil Partai Golkar terkait Pilpres 2024? Partai Golkar resmi mengusung Gibran Rakabuming sebagai Cawapres Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
-
Siapa yang diusung oleh Partai Golkar sebagai Cawapres? Partai Golkar resmi mengusung Gibran Rakabuming sebagai Cawapres Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
Parpol dengan tingkat keterpilihan paling tinggi masih dipegang oleh PDIP dengan 24,1 persen. Namun PDIP mengalami penurunan dari 24,7 persen.
Di posisi kedua ada Partai Gerindra yang mendapatkan elektabilitas 13,8 persen. Gerindra naik dari awalnya 11,9 persen.
Ketiga, diisi oleh Partai Golkar yang mendapatkan elektabilitas sebesar 11,3 persen. Adapun Partai Golkar mengalami kenaikan cukup tinggi hasil survei sebelumnya yakni 9,2 persen.
“Pada pertanyaan elektabilitas partai politik, PDIP (24,1%), Gerindra (13,8%) dan Golkar (11,3%) menjadi pilihan teratas responden,” ujar Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya, dalam keterangannya, Selasa (14/6).
Posisi keempat ada PKB yang mendapat elektabilitas sebesar 8,3 persen. Disusul kelima ada Partai Demokrat 7,2 persen, lalu ada PKS 7,0 persen, Partai NasDem yakni 5,3 persen.
Beberapa partai politik pun berdasarkan survei Charta Politika diprediksi tak bakal lolos parlemen. Seperti PPP yang hanya mendapat elektabilitas 2,7 persen, PAN 2,0 persen.
Selanjutnya, posisi ke sepuluh ada Partai Perindo dengan 1,3 persen dan posisi 11 ada Partai Solidaritas Indonesia (PSI) 0,6 persen. Disusul Partai Hanura 0,4 persen.
Survei ini melibatkan 1.200 responden yang tersebar di 34 provinsi. Metodologi yang digunakan adalah multistage random sampling. Dengan margin of error lebih kurang 2,83 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Berikut hasil Lengkap Survei Charta Politika