Survei: Diterpa berbagai isu, elektabilitas Ahok tetap tinggi
PDIP justru merupakan kontributor paling besar dalam pengumpulan Kartu Tanda Penduduk (KTP) bagi TemanAhok.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) masih menjadi jawara dalam survei dengan elektabilitas 46 hingga 56 persen. Angka tersebut mulai dari top of mind sampai simulasi empat nama.
Menurut Managing Director Cyrus Network Eko David Afianto, jika dibuatkan simulasi head to head dengan semua nama calon yang ramai muncul belakangan maka, elektabilitas Ahok di atas 60 persen. Contoh Ahok dengan Yusri Ihza Mahendra yang hasilnya, 60,3 persen memilih Ahok dan 26,5 persen memilih Yusril.
Selain itu, jika dipasangkan dengan Tri Rismaharini hasilnya pemilih Ahok sebanyak 57,9 persen dan Risma sebanyak 25,6 persen. Dipasangkan dengan Adhyaksa Dault hasilnya Ahok 60,3 persen dan Adhyaksa 22,3 persen. Dipasangkan dengan Djarot Saiful Hidayat hasilnya, Ahok 61,9 persen dan Djarot 17,7 persen. Sementara dipasangkan dengan Sandiaga Uno hasilnya Ahok 60 persen dan Sandi sebanyak 22,1 persen.
"Ahok masih terlalu kuat untuk bisa dikalahkan oleh kandidat-kandidat yang selama ini bersemangat maju dalam Pilkada DKI Jakarta. Ahok masih menjadi pemuncak survei dengan elektabilitas antara 46-56 persen," kata Eko di Hotel The Akmani, Jakarta Pusat, Jumat (13/5).
Eko melanjutkan, berbagai kasus yang menyudutkan Ahok tidak melemahkan elektabilitasnya. Pun dengan para pesaing Ahok yang tidak diuntungkan dalam kasus tersebut.
"Gelombang kontroversi yang menimpa Ahok belum bisa menggoyahkan pilihan publik. Tidak melemahkan elektabilitas Ahok juga tidak pula memberikan keuntungan elektoral yang signifikan terhadap lawan politiknya," jelas Eko.
Eko mengatakan 85 persen atau empat dari lima pemilih Ahok menyakan tetap mendukung mantan Bupati Belitung Timur itu jika maju lewat jalur parpol.
"Sebanyak 51 persen pemilih Ahok justru menyarankan Ahok maju lewat PDIP kalau maju lewat parpol. Publik justru melihat ada benang berang antara Ahok dan PDIP," kata Eko.
Lebih lanjut, Eko juga membeberkan jika PDIP justru merupakan kontributor paling besar dalam pengumpulan Kartu Tanda Penduduk (KTP) bagi TemanAhok. Ada 60 persen responden mengaku sudah pernah mendengar organisasiTemanAhok. Selain itu, 13,5 persen diantaranya mengaku sudah memberikan dukungan dengan menyerahkan KTP kepada TemanAhok.
"Dari responden yang sudah kasih KTP setengahnya pemilih PDIP. Kalau menggunakan asumsi distribusi normal, penyetor KTP untuk TemanAhok dari PDIP sebanyak 25 persen," demikian Eko.
Survei dilakukan pada 28 April sampai 2 Mei dengan metode tatap muka dengan responden 1.000 orang yang tersebar secara proporsional di seluruh kelurahan di Jakarta dengan sistem random sampling. Tingkat kepercayaannya 95 persen dengan margin eror 3,1 persen.
Baca juga:
Cyrus sebut elektabilitas Ahok tinggi karena publik puas kinerjanya
Survei Median: 34% Warga puas kerja Ahok, Djarot hanya 24%
Popularitas Ahok masih di atas Dhani, Yusril hingga Risma
Ingin ulang kesuksesan Pilgub 2012, Gerindra mulai getol dekati PDIP
Ahok ogah komentari rencana koalisi besar PDIP-Gerindra-PKS
Risma berpeluang dijagokan PDIP, 33 pendaftar bakal jadi korban PHP
Sekjen PDIP: Risma bisa jadi cagub atas kehendak masyarakat DKI
-
Bagaimana Ahok terlihat dalam fotonya saat kuliah? Tampak pada foto, Ahok tengah bergaya bersama teman-temannya saat awal masa kuliah di Trisakti.
-
Apa tugas Ahmad Sahroni di Pilgub DKI Jakarta? Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus akhirnya menunjuk Bendahara Umum (Bendum) Partai NasDem, Ahmad Sahroni sebagai ketua pemenangan untuk pasangan Ridwan Kamil - Suswono di Jakarta.
-
Apa yang dirayakan oleh Ahok dan Puput? Ahok dan Puput merayakan ulang tahun putri mereka dengan acara yang sederhana, namun dekorasi berwarna pink berhasil menciptakan atmosfer yang penuh semangat.
-
Bagaimana Ahok memulai karier politiknya? Ia memulai karier politiknya sebagai anggota DPRD DKI Jakarta setelah terpilih pada tahun 2004.
-
Apa yang dikatakan Hasto mengenai peluang Anies dan Ahok di Pilgub DKI 2024? Hasto mengatakan hal itu menanggapi pertanyaan terkait peluang PDI Perjuangan memasangkan dua mantan gubernur DKI Jakarta yakni Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai calon gubernur - wakil gubernur DKI Jakarta.
-
Siapa yang membiayai kehidupan Ahok ketika ia tinggal di Jakarta? Keluarga Misribu-lah yang membiayai hidup Ahok selama di Jakarta.