Survei Indikator: Elektabilitas PDIP Turun Terdampak Isu Minyak Goreng
Elektabilitas PDIP ini terendah dalam dua tahun terakhir.
Survei Indikator Politik Indonesia mencatat penurunan elektabilitas PDI Perjuangan yang dipengaruhi menurunnya tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Presiden Joko Widodo. Kendati, elektabilitas PDIP masih paling tinggi di antara partai politik lainnya.
PDIP memiliki elektabilitas sebesar 23,7 persen pada April 2022. Survei Februari 2022 lalu, elektabilitas PDIP mencapai 26,8 persen.
-
Kapan survei Indikator Politik Indonesia dilakukan? Survei tersebut melibatkan 810 responden dengan metode simple random sampling dan margin of error sekitar 3,5 persen.
-
Apa tujuan dari survei Poltracking Indonesia? Tujuan survei untuk mengukur sejauh mana efektivitas langkah para kandidat dalam meningkatkan elektabilitasnya, serta sejauh mana pengaruh faktor eksternal di luar kandidat dapat mempengaruhi peta elektoral terkini.
-
Bagaimana metode pengambilan data yang digunakan dalam survei Poltracking Indonesia? Survei dilakukan dengan menggunakan metode pengambilan data melalui wawancara tatap muka langsung dengan responden terpilih (face to face interview) kepada 1.220 responden, menggunakan metode acak bertingkat (multistage random sampling).
-
Apa saja aspek yang dinilai dalam Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) Kaltim? IDI diukur berdasarkan 3 aspek dan 22 indikator. Beberapa aspek penilaian IDI Kaltim yang mengalami peningkatan di antaranya, Aspek Kebebasan dari 89,46 naik menjadi 91,40. Aspek Kesetaraan dari 76,67 naik menjadi 79,25. Dan aspek Kapasitas Lembaga Demokrasi dari 77,90 naik menjadi 81,06.
-
Bagaimana cara IDI mengukur perkembangan demokrasi? IDI merupakan alat untuk mengukur perkembangan demokrasi Indonesia sebagai acuan untuk menyusun program pembangunan politik baik untuk pemerintah pusat maupun daerah.
-
Kapan Survei Poltracking Indonesia tentang elektabilitas pasangan capres-cawapres dilakukan? Survei ini diselenggarakan Poltracking Indonesia mulai tanggal 29 Oktober hingga 5 November 2023.
"Meskipun masih unggul, tetapi elektabilitasnya dibanding Februari turun," ujar Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi saat pemaparan hasil survei secara daring, Selasa (26/4).
Burhanuddin menjelaskan, approval rating atau penilaian publik terhadap kinerja Presiden Joko Widodo tengah mengalami penurunan. Dari 71,7 persen pada Februari 2022, menjadi 59,9 persen pada April 2022.
Elektabilitas PDIP ini terendah dalam dua tahun terakhir. Penurunan tersebut karena masalah kelangkaan dan kenaikan harga minyak goreng. Burhanuddin mengatakan, dampak masalah minyak goreng.
"Jadi dalam waktu 2 tahun terakhir ini elektabilitas PDIP yang paling rendah, karena memang approval Presiden Jokowi ya memang relatif rendah di April ini karena minyak goreng," ujar Burhanuddin.
Di urutan kedua ditempati Partai Gerindra dengan angka 11,4 persen. Berikutnya Golkar 10,9 persen, PKB 9,8 persen, Demokrat 9,1 persen.
"Gerindra, Golkar, PKB, Demokrat tak banyak berubah. Secara umum yang berkurang hanya PDIP, trennya kelihatan," kata Burhanuddin
Selanjutnya PKS 5,5 persen, NasDem 3,9 persen, PPP 3,3 persen, Perindo 2,1 persen, PAN 1,1 persen, Hanura 0,6 persen, Berkarya 0,3 persen, PSI 0,3 persen, PBB 0,3 persen, Garuda 0,3 persen. Partai lainnya 0 persen. Responden yang tidak menjawab atau tidak tahu 17,5 persen.
Indikator menggelar survei tatap muka pada 14-19 April 2022. Penarikan sample menggunakan metode multistage random sampling dengan basis sampel 1.220 responden. Survei memiliki margin of error sebesar kurang lebih 2,9 persen.
(mdk/ray)