Survei: Kepuasan Publik ke Jokowi Turun jadi 59,9%, Efek Minyak Goreng Luar Biasa
Pada Januari 2022, tren kepuasan publik ke Jokowi mencapai 75,3 persen, Februari 2022 71,7 persen.
Survei Indikator Politik Indonesia memperlihatkan penilaian publik terhadap kinerja Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengalami penurunan. Jokowi hanya memiliki tingkat kepuasan kinerja 59,9 persen pada April 2022. Responden yang menyatakan tidak puas 38,6 persen.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi menjelaskan, terjadi penurunan tingkat kepuasan kinerja Presiden Jokowi. Pada Januari 2022, tren kepuasan publik ke Jokowi mencapai 75,3 persen, Februari 2022 71,7 persen.
-
Kapan survei Indikator Politik Indonesia dilakukan? Survei tersebut melibatkan 810 responden dengan metode simple random sampling dan margin of error sekitar 3,5 persen.
-
Apa tujuan dari survei Poltracking Indonesia? Tujuan survei untuk mengukur sejauh mana efektivitas langkah para kandidat dalam meningkatkan elektabilitasnya, serta sejauh mana pengaruh faktor eksternal di luar kandidat dapat mempengaruhi peta elektoral terkini.
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Bagaimana metode yang digunakan dalam survei Indikator untuk mengukur elektabilitas pasangan calon presiden dan wakil presiden? Survei dilakukan dengan wawancara responden menggunakan telepon pada 23-24 Desember 2023. Pewawancaranya terlatih dan profesional. Target populasi WNI berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah dan memiliki telepon/handphone, sekitar 83 persen dari populasi nasional. Sampel sebanyak 1.217 responden dipilih melalui kombinasi random digital dialling (RDD) (265 responden) dan double sampling (952 responden).
-
Kapan Survei Poltracking Indonesia tentang elektabilitas pasangan capres-cawapres dilakukan? Survei ini diselenggarakan Poltracking Indonesia mulai tanggal 29 Oktober hingga 5 November 2023.
-
Apa hasil survei mengenai kondisi pemberantasan korupsi di era pemerintahan Jokowi? Survei Indikator menunjukkan bahwa responden menilai kondisi pemberantasan korupsi di era pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) buruk, dengan jumlah persentase sebesar 32,7 persen.Sementara responden menilai kondisi pemberantasan korupsi sangat buruk sebesar 4,8 persen, lalu yang menilai sedang-sedang saja sebesar 28,7 persen. Selain itu, 27,3 persen masyarakat menilai baik dan 1,4 persen sangat baik. Sisanya, 5,2 persen tidak tahu atau tidak menjawab.
"Trennya memang ada penurunan. Jadi kalau kita cek waktu kita survei di awal Januari 2022, saat itu masyarakat yang puas 75,3%," ujar Burhanuddin saat pemaparan hasil survei secara daring, Selasa (26/4).
Burhanuddin mengatakan, penurunan tingkat kepuasan terhadap Jokowi belum berhenti, meski masih lebih tinggi yang puas.
Momentum penurunan tingkat kepuasan kinerja Jokowi disebabkan masalah kenaikan harga sembako juga masalah kelangkaan minyak goreng. Alasan utama kebutuhan pokok menjadi sumber turunnya kepuasan kinerja dipilih 38,9 persen responden. Sementara ada 9,7 persen menganggap pemerintah kurang berpihak pada rakyat kecil dan 8 persen pemberian bantuan tidak rata.
"Jadi minyak goreng jangan underestimate ya. Minyak goreng memang terkesan sederhana tetapi efeknya luar biasa," jelas Burhanuddin.
Sementara itu, penilaian kinerja terhadap Wapres Ma'ruf Amin juga rendah. Yang puas tidak mencapai angka 50 persen, tepatnya berada di angka 45,2 persen. Responden yang tidak puas terhadap kinerja Ma'ruf mencapai 45,4 persen.
"Kepuasan terhadap kinerja Wapres menurun, sehingga saat ini terbelah antara yang cenderung puas dan tidak puas dengan kerja Wapres Ma'ruf Amin," jelas Burhanuddin.
Indikator menggelar survei tatap muka pada 14-19 April 2022. Penarikan sample menggunakan metode multistage random sampling dengan basis sampel 1.220 responden. Survei memiliki margin of error sebesar kurang lebih 2,9 persen.
(mdk/ray)