Survei LSI Denny JA sebut Midji-Norsan paling besar berpeluang menang pilgub Kalbar
Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menggelar survei Pilgub Kalimantan Barat 2018. Hasilnya, pasangan cagub cawagub nomor urut tiga, Sutarmidji dan Ria Norsan (Midji-Norsan) paling besar memiliki peluang menang.
Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menggelar survei Pilgub Kalimantan Barat 2018. Hasilnya, pasangan cagub cawagub nomor urut tiga, Sutarmidji dan Ria Norsan (Midji-Norsan) paling besar memiliki peluang menang.
"Pasangan Midji-Norsan (Sutarmidji-Ria Norsan) adalah pasangan yang saat ini paling berpeluang menang. Saat ini elektabilitas pasangan hasil survei dengan metode pertanyaan tertutup bahwa Sutarmidji-Ria Norsan diangka 48,5 persen, diikuti pasangan Karolin Margaret Natasa-Suryadman Gidot dengan elektabilitas sebesar 30,0 persen, dan terakhir pasangan Milton Crosby-Boyman Harun dengan angka sebesar 7,2 persen," kata Direktur KCI-LSI Network Adji Alfarab dikutip dari Antara, Sabtu (23/6).
-
Kapan Pilkada serentak berikutnya di Indonesia? Indonesia juga kembali akan menggelar pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) secara serentak di tahun 2024. Pilkada 2024 akan dilasanakan ada 27 November 2024 untuk memilih gubernur, wali kota, dan bupati.
-
Apa itu Pilkada Serentak? Pilkada serentak pertama kali dilaksanakan pada tahun 2015. Pesta demokrasi ini melibatkan tingkat provinsi, kabupaten, dan kota.
-
Apa definisi dari Pilkada Serentak? Pilkada Serentak merujuk pada pemilihan kepala daerah yang dilaksanakan secara bersamaan di seluruh wilayah Indonesia, termasuk pemilihan gubernur, bupati, dan wali kota.
-
Mengapa Pilkada penting? Pilkada memberikan kesempatan kepada warga negara untuk mengekspresikan aspirasi mereka melalui pemilihan langsung, sehingga pemimpin yang terpilih benar-benar mewakili kehendak dan kebutuhan masyarakat setempat.
-
Apa yang dimaksud dengan Pilkada? Pilkada adalah proses demokratis di Indonesia yang memungkinkan warga untuk memilih pemimpin lokal mereka, yaitu gubernur, bupati, dan wali kota beserta wakilnya.
Menurutnya, survei dilakukan melibatkan 600 responden dan dipilih berdasarkan multistage random sampling dengan wawancara tatap muka. Survei dilakukan serentak di semua kabupaten/kota di Kalimantan Barat dari tanggal 8-14 Juni dengan Margin of Error 4 persen. Adjie menjelaskan, mereka yang belum memutuskan pilihannya sebesar 14,3 persen.
"Survei ini dibiayai sendiri sebagai bagian layanan publik LSI Denny JA, dengan 'Margin of Error' (MoE) survei ini sekitar empat persen," ucapnya.
Adjie mengatakan, dari simulasi pertanyaan tertutup, masih terdapat 14,3 persen yang belum menentukan pilihan. Jika 14,3 persen responden yang belum menentukan pilihan (undecided voters) dibagi habis secara proporsional ke ketiga kandidat.
"Maka elektabilitas masing-masing kandidat mengalami tambahan dukungan secara proporsional. Elektabilitas pasangan Sutarmidji-Norsan menjadi 56,6 persen, kemudian elektabilitas Karolin-Gidot menjadi 35,0 persen, dan elektabilitas Milton-Boyman menjadi 8,4 persen," paparnya.
Menurutnya, dukungan terhadap pasangan Sutarmidji-Ria Norsan merata hampir di semua segmen pemilih, namun pasangan Karolin-Gidot juga memiliki keunggulan di beberapa segmen pemilih. Pada segmen gender, pasangan Sutarmidji-Ria Norsan unggul di segmen pemilih laki-laki maupun perempuan.
Sementara di segmen agama, pasangan Sutarmidji-Norsan unggul di segmen pemilih Islam dengan dukungan sebesar 77,50 persen, kemudian pasangan Karolin-Gidot unggul di segmen pemilih Protestan yaitu 64,50 persen dan segmen pemilih Katolik sebesar 66,70 persen.
Namun, pada segmen pemilih pemula (di bawah 19 tahun) kedua kandidat bersaing ketat, dengan angka dukungan yang sama sebesar 34,40 persen. Di segmen usia yang lain, keseluruhan diungguli oleh pasangan Sutarmidji-Ria Norsan.
"Secara teritori, pasangan Sutarmidji-Ria Norsan juga unggul di mayoritas teritori di Kalimantan Barat, yakni unggul di enam dapil, sementara Karolin-Gidot unggul di dua Dapil," tutur Adjie.
Menurutnya, keunggulan Sutarmidj-Ria Norsan di antaranya di Dapil satu Kota Pontianak, Dapil dua Kabupaten Kubu Raya dan Mempawah, Dapil empat Sambas, Dapil enam Kabupaten Sanggau dan Kabupaten Sekadau, Dapil tujuh Kabupaten Kapuas Hulu, Kabupaten Melawi, dan Kabupaten Sintang serta Dapil delapan Kabupaten Kayong Utara dan Ketapang.
"Sementara pasangan Karolin-Gidot unggul di Dapil tiga Kabupaten Bengkayang dan Kota Singkawang, dan Dapil lima Kabupaten Landak," ujarnya.
Dia juga membeberkan hasil survei lembaganya menenmukan ada tiga alasan mengapa pasangan Midji-Norsan berpeluang menang. Menurutnya, pasangan calon nomor urut tiga itu diprediksi akan memenangkan Pilgub Kalbar.
"Pertama, pasangan Sutarmidji-Norsan adalah pasangan yang paling disukai atau paling akseptabilitas. Dari mereka yang menyatakan kenal dengan Sutarmidji, sebesar 78.80 persen menyatakan suka dengan Sutarmidji. Sementara mereka yang menyatakan suka dengan Karolin sebesar 69.70 persen, dan yang menyatakan suka dengan Milton sebesar 67.0 persen. Sementara pasangan wakilnya Sutarmidji, Ria Norsan juga paling tinggi tingkat kesukaannya yaitu sebesar 74.0 persen," jelas Adjie Alfaraby.
Faktor kedua pasangan Midji-Norsan dinilai paling bersih dari korupsi. "Faktor kedua, Sutarmidji dipersepsikan sebagai calon gubernur Kalbar yang paling bersih dari korupsi. Isu korupsi menjadi salah satu isu penting bagi masyarakat Kalimantan Barat. Sebesar 57.50 persen publik Kalbar meyakini Sutarmidji bersih dari korupsi," katanya.
Faktor ketiga soal dinasti politik. Majunya Karolin sebagai calon gubernur dinilai untuk melanjutkan kekuasaan mantan gubernur sebelumnya yakni Cornelis. Hal ini membuat masyarakat Kalbar lebih mendukung pasangan Midji-Norsan.
"Sebesar 51.0 persen publik Kalimantan Barat menyatakan bahwa majunya Karolin Margaret Natasa sebagai calon gubernur dinilai kurang pantas atau tidak pantas sama sekali, karena masyarkat menilai majunya Karolin sebagai upaya petahana untuk melanggengkan kekuasaanya melalui keluarga," jelasnya.
Berdasarkan hasil tersebut, LSI Denny JA memprediksi pasangan Midji-Norsan akan memenangkan Pilgub Kalbar 2018.
"Berdasarkan hasil temuan survei, pasangan Midji-Norsan lah yang keluar sebagai pemenang dalam Pilgub Kalbar kali ini. Karena peluang yang sangat besar dan sulit dikejar oleh paslon lainnya di waktu yang tinggal beberapa hari lagi jelang hari pencoblosan," katanya.
Baca juga:
Jelang pencoblosan, PDIP makin yakin Karolin-Gidot menang
Kunjungi rumah Sutarmidji, Karolin sebut Pilkada jangan rusak silaturahmi
Survei Poltracking: Midji-Norsan unggul telak di Pilgub Kalbar 2018
Survei Cirus di Pilgub Kalbar: Karolin-Gidot ungguli Midji-Norsan
Memajukan nelayan Kalbar, Cagub Karolin bakal genjot kelautan dan perikanan
Karolin: Peningkatan dana desa langkah dongkrak IPM Kalbar