Survei Median: Suara Jokowi terus melorot menjadi 35 persen
Tidak hanya suara Jokowi yang mengalami penurunan. Suara pesaingnya yaitu Prabowo Subianto juga terus menurun yaitu sekitar 21,2%. Rico juga mengatakan jika suara mereka berdua terus merosot hal tersebut bisa jadi menjadi lampu merah untuk mereka.
Hasil survei Media Survei Nasional (Median) menunjukkan suara Joko Widodo mengalami penurunan untuk maju dalam laga Pilpres 2019. Hal tersebut menurut Direktur eksekutif Median, Rico Marbun suara Jokowi mengalami penurunan dari 36,9% di April 2017, 36,2% di Oktober 2017, dan terakhir merosot menjadi 35% di Februari 2018.
"Karena suara Pak Jokowi secara konsisten mengalami penurunan dari bulan ke bulan. Sehingga secara konsisten mengalami lampu kuning dan secara konsisten menurun," kata Rico dalam acara rilis survei Nasional 'lampu kuning untuk Jokowi dan pergerakan suara para penantang' di Bumbu Desa, Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (22/2).
-
Kenapa FAPTI melakukan survei pilpres? FAPTI memandang penting untuk melakukan survei, guna memberikan gambaran kepada alumni perguruan tinggi terkait pilihan dan jenis isu yang dianggap penting oleh masyarakat. “Sehingga, para alumni dapat lebih bisa berkontribusi dalam hajatan nasional lima tahunan yang penting ini,” pungkasnya.
-
Apa yang terjadi pada Pilkada Jateng berdasarkan survei LSI? Survei LSI: Kaesang Unggul di Pilkada Jateng Berkat Pengaruh Presiden Jokowi Djayadi menegaskan, Pilkada Jawa Tengah masih sangat cair.
-
Bagaimana metode survei Litbang Kompas dilakukan? Survei dilakukan Litbang Kompas pada 29 November hingga 4 Desember 2023 terhadap 1.364 responden yang dipilih secara acak. Metode penelitian yaitu dengan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi di Indonesia.
-
Siapa yang paling teratas dalam survei? Dalam survei tersebut, Prabowo-Gibran yang paling teratas.
-
Kapan survei Indikator Politik Indonesia dilakukan? Survei tersebut melibatkan 810 responden dengan metode simple random sampling dan margin of error sekitar 3,5 persen.
-
Bagaimana cara SMRC menentukan sampel untuk survei Pilgub Sulteng 2024? Sampel sebanyak 2420 responden dipilih secara acak dengan metode stratified multistage random sampling dengan jumlah proporsional dari populasi tersebut.
Kemudian, dia juga mengatakan, terdapat 65% yang belum mau memilih Jokowi. Dan terdapat 35 persen yang memilih Jokowi. "21% memilih Prabowo dan 16,1% tidak memilih siapapun," tambah Rico.
Hal tersebut, menurut Rico, ada beberapa faktor lantaran suara Jokowi terus merosot. Yaitu masalah kesenjangan ekonomi di Indonesia terdapat 15,6%. Kemudian harga kebutuhan pokok yang terus meningkat terdapat 13,1%, masalah korupsi 10,1%, tarif listrik yang tinggi 9,7%. Hal tersebut kata Rico yang jadi alasan suara Jokowi terus merosot.
"Hal inilah yang jadi PR Jokowi yang menyebabkan suara Jokowi terus menurun," kata Rico.
Tidak hanya suara Jokowi yang mengalami penurunan. Suara pesaingnya yaitu Prabowo Subianto juga terus menurun yaitu sekitar 21,2%. Rico juga mengatakan jika suara mereka berdua terus merosot hal tersebut bisa jadi menjadi lampu merah untuk mereka.
"Jika suara mereka terus menurun akan menjadi lampu merah untuk mereka berdua," kata Rico.
Diketahui Survei ini dilakukan dalam rentang waktu 1-9 Februari 2018, terhadap 1.000 responden yang telah memiliki hak pilih. Survei menggunakan metode multistage random sampling, dengan margin of error 3,1 persen, dan tingkat kepercayaan 95 persen.
(mdk/fik)