Survei Poltracking: Midji-Norsan unggul telak di Pilgub Kalbar 2018
Lembaga Survei Poltracking Indonesia menyampaikan rilis survei terbarunya terkait Peta Kekuatan Elektoral Cagub-Cawagub Kalimantan Barat (Kalbar) 2018. Dari hasil survei tersebut, elektabilitas pasangan Sutarmidji-Ria Norsan unggul telak dibanding dua pasangan lain.
Lembaga Survei Poltracking Indonesia menyampaikan rilis survei terbarunya terkait Peta Kekuatan Elektoral Cagub-Cawagub Kalimantan Barat (Kalbar) 2018. Dari hasil survei tersebut, elektabilitas pasangan Sutarmidji-Ria Norsan unggul telak dibanding pasangan Karolin Margret Natasa-Suryadman Gidot dan pasangan Milton Crosby-Boyman Harun.
Terkait dengan elektabilitas, pasangan Sutarmidji-Ria Norsan meraih 53,5%, disusul pasangan Karolin Margret Natasa-Suryadman Gidot 32,3% dan pasangan Milton Crosby- Boyman Harun 5,4%. Di sisi lain, ada sebanyak 8,8% responden yang tidak memberikan jawaban (undecided voters).
-
Kapan Pilkada serentak berikutnya di Indonesia? Indonesia juga kembali akan menggelar pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) secara serentak di tahun 2024. Pilkada 2024 akan dilasanakan ada 27 November 2024 untuk memilih gubernur, wali kota, dan bupati.
-
Kapan Pilkada dijalankan? Tujuan Pilkada 2024, seperti pemilihan kepala daerah sebelumnya, adalah untuk memperkuat demokrasi di Indonesia dan memastikan pemerintahan yang efektif serta responsif terhadap kebutuhan masyarakat di tingkat lokal.
-
Mengapa Pilkada penting? Pilkada memberikan kesempatan kepada warga negara untuk mengekspresikan aspirasi mereka melalui pemilihan langsung, sehingga pemimpin yang terpilih benar-benar mewakili kehendak dan kebutuhan masyarakat setempat.
-
Apa yang dimaksud dengan Pilkada? Pilkada adalah proses demokratis di Indonesia yang memungkinkan warga untuk memilih pemimpin lokal mereka, yaitu gubernur, bupati, dan wali kota beserta wakilnya.
"Ada banyak variabel yang menyebabkan seorang kandidat beserta pasangannya dapat mengungguli pasangan yang lainnya. Kerja-kerja terstruktur, masif, dan sistematis yang dilakukan secara konsisten oleh pasangan kandidat, mesin relawan, partai, dan penampilan dalam debat publik menjadi faktor menentukan," kata Peneliti Poltracking Indonesia Hendra Yasin.
Selain soal elektabilitas, temuan survei ini juga menjelaskan peforma debat kedua cagub-cawagub Kalbar pada tanggal 5 Mei 2018. Pasangan Sutarmidji-Ria Norsan unggul dalam 3 (tiga) aspek mulai dari cara berkomunikasi (50%), penguasaan masalah (63,4%), dan program kerja (58,7%). Diikuti pasangan Karolin Margret Natasa-Suryadman Gidot 31,5% untuk cara berkomunikasi, 20,4% terkait penguasaan masalah, dan 19,6% dalam konteks program kerja.
Sementara, pasangan Milton Crosby-Boyman Harun meraih 9,8% terkait cara berkomunikasi, 4,3% untuk penguasaan masalah, dan 8,7% dalam konteks program
kerja.
Hendra juga menjelaskan, temuan survei ini mengungkap penampilan (performa) terbaik dalam debat kedua calon gubenur-wakil gubernur Kalimantan Barat, bahwa pasangan Sutarmidji-Ria Norsan unggul (60,2%), diikuti pasangan Karolin Margret Natasa-Suryadman Gidot (28%), dan Milton Crosby-Boyman Harun (7,5%).
Berdasarkan data elektabilitas dan performa debat pada survei ini, maka, pasangan Sutarmidji-Ria Norsan unggul dibanding dua pasangan lainnya yakni Karolin Margret Natasa-Suryadman Gidot dan Milton Crosby-Boyman Harun," ungkap Hendra.
Survei ini diselenggarakan pada tanggal 25-30 Mei 2018 dengan menggunakan metode stratified multistage random sampling. Jumlah sample dalam survei ini adalah 1.200 responden dengan margin of error (MoE) 2,89% pada tingkat kepercayaan 95%. Klaster survei ini menjangkau 12 kabupaten dan 2 kota di seluruh Provinsi Kalimantan Barat.
Baca juga:
Charta Politika: PDIP kuasai Jabar dan Jateng, Gerindra di Banten
Survei Indikator di Jabar: Jokowi 50 persen dan Prabowo 39 persen
Survei Pilbup Banyumas, suara milenial condong memilih Husein-Sadewo
Dewan Etik Persepi ragukan metodologi survei Puskep Unair soal Pilgub Jatim
Pengamat: Pertarungan Pilgub Jatim sampai akhir