Syahrul Limpo dicopot, pengurus DPD I Golkar Sulsel kompak bungkam
Syahrul merupakan mantan seteru Setya Novanto di Munaslub Golkar.
Pengurus DPD I Golkar Sulawesi Selatan banyak yang bungkam pasca pencopotan Syahrul Yasin Limpo sebagai ketua. Syahrul dicopot langsung oleh Ketua Umum Golkar Setya Novanto dan digantikan posisinya oleh Nurdin Halid sebagai pelaksana tugas.
Namun Wakil Ketua DPD I Golkar Sulsel Zulkarnain Arif protes dengan keputusan Setya Novanto itu. Protes dilakukan Zulkarnain melalui portal media lokal.
Zulkarnain berpendapat pergantian tersebut tidak prosedural karena harusnya menunggu hingga Musda selesai digelar. Sikap DPP Partai Golkar dinilainya tidak terpuji.
Namun ketika merdeka.com mengonfirmasi terkait komentar itu, dia mendadak bungkam. Bahkan Zulkarnain tak mengangkat teleponnya setelah berkali-kali coba dikontak.
Adapun para wakil ketua DPD I Partai Golkar Sulsel lainnya seperti Faroukh M Beta, Arfandy Idris dan Maqbul Halim, memilih tutup mulut saat dimintai pendapat soal SK penunjukan Nurdin Halid itu.
Faroukh M Beta bahkan mengaku tidak tahu karena sudah tiga hari berada di Jakarta dan mengarahkan konfirmasi ke Mohammad Roem. Sikap yang sama juga dari Arfandy Idris dan Maqbul Halim.
Saat ditanya pendapatnya soal Zulkarnain Arif sesama kader Golkar yang blak-blakan membela Syahrul Yasin Limpo yang juga Gubernur Sulsel itu, ketiganya juga malas berkomentar.
"Tanya saja Pak Zulkarnain Arif soal itu. Soal terbitnya SK pergantian tersebut, itu sudah keputusan partai. Begini saja, tanya Pak Roem lebih jelasnya," kata dia.
Sementara itu, sejak pukul 17.00 wita tadi, Rabu, (31/8), sekira 50 personel Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) DPD II Parepare mendatangi sekretariat DPD I Partai Golkar Sulsel di jl Botolempangan, Makassar.
Beredar informasi, baret loreng kuning ini hendak mengadang kelompok-kelompok yang tidak hormat dengan penerbitan SK pergantian Syahrul Yasin Limpo.
Namun Syamsul Latanro, ketua AMPG DPD II Parepare yang ditemui di tengah anggota-anggotanya mengatakan, kedatangan mereka ke sekretariat partai berlambang beringin itu hanya jalan-jalan.
Tidak ada maksud lain termasuk tidak ada hubungannya dengan situasi terkini di kepengurusan DPD I Partai Golkar Sulsel.
"Kita hanya datang di sini untuk menjaga marwah dan simbol-simbol partai," kata Syamsul berdalih, seraya menolak beri keterangan lebih jauh.