Syahrul Limpo: Golkar partai besar, tak usung cawapres bisa kehilangan rohnya
Syahrul Limpo: Golkar partai besar, tak usung cawapres bisa kehilangan rohnya. Dia pun merasa kecewa jika Ketua Umum Golkar Airlangga Hartanto tak mengeluarkan seorang tokoh sebagai Cawapres. Ini seakan membuat partai kehilangan rohnya. Dimana Golkar sendiri telah mengusung Joko Widodo sebagai Capres 2019.
Politisi senior Golkar Syahrul Yasin Limpo meminta partainya bisa mengusung calon wakil presiden di Pilpres 2019. Dia meminta partai berlambang pohon beringin itu jangan bermental partai kecil.
"Golkar partai besar. Jangan bermental seperti partai baru dan kecil. Jangan rendah diri," ucap Syahrul dalam keterangannya, Rabu (21/3).
-
Apa yang diraih Partai Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Partai apa yang menang di Pemilu 2019? Partai Pemenang Pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase suara sebesar 19.33% atau 27,05 juta suara dan berhasil memperoleh 128 kursi parpol.
-
Partai apa yang menang di pemilu 2019? Partai pemenang pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase 19.33% dari total suara sah yang diperoleh.
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
Dia pun merasa kecewa jika Ketua Umum Golkar Airlangga Hartanto tak mengeluarkan seorang tokoh sebagai Cawapres. Ini seakan membuat partai kehilangan rohnya. Dimana Golkar sendiri telah mengusung Joko Widodo sebagai Capres 2019.
"Dengan Golkar tidak mengusung cawapres, Golkar sebagai Partai besar seakan kehilangan roh. Sebagai infrastruktur politik terbesar yang memiliki jaringan sampai ke desa, momentum Pilpres harusnya menjadi bagian dari pembelajaran politik bagi partai politik. Tentu saja saya tidak dalam kapasitas mencampuri Golkar, tetapi sebagai orang yang hampir 40 tahun bersama Golkar, saya bayangkan seperti itu," ungkap Syahrul.
Karena itu, masih kata dia, Golkar harus menunjukan jati diri yang sebenarnya. Salah satunya dengan mengajukan Cawapres.
"Golkar harus menunjukkan identitas sebagai partai besar. Harus ditegaskan, kader Golkar amat pantas diajukan sebagai calon wakil presiden," tukas Syahrul.
Sebelumnya, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartanto mengatakan, pertemuan dengan PDIP 21 Maret 2018 kemarin hanya berkaitan kerjasama kedua partai dalam Pilkada dan mengusung Joko Widodo atau Jokowi sebagai calon presiden.
Saat ditanya akan membahas Cawapres, dia membantahnya. Dirinya akan mendengar masukan dari PDIP dan tak ada menyodorkan nama.
"Itu kita mendengar dari PDIP. Waktu untuk mendengar. Tidak-tidak (menyodorkan nama). Ini kita serahkan kepada Pak Presiden. Dan menyerap aspirasi dari PDIP," tandas Airlangga.
Reporter: Putu Merta Surya Putra
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Pakar: Khofifah menang Pilgub, jalan AHY menuju pemilihan Presiden bisa mulus
Tanggapi rencana KPU, PSI sebut UU Pemilu tak larang partai baru dukung capres
Soal cuti kampanye presiden, PPP sebut Jokowi yang paling tahu
Bahas pemenangan jokowi, PDIP & Golkar buka peluang libatkan senior partai
Menebak makna pujian SBY ke Megawati jelang Pilpres 2019
4 Cawapres potensial perlu dilirik Jokowi
Melihat peluang TGB saingi AHY, sang putra mahkota Demokrat