Syarief Hasan bantah singkirkan PPP dari paket pimpinan MPR
PPP terpaksa harus mengalah dan merelakan kursi pimpinan DPR diambil oleh Partai Demokrat.
Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tidak mendapatkan jatah pimpinan DPR periode lima tahun ke depan. Padahal sebelumnya, partai berlambang kabah itu masuk dalam paket pengajuan pimpinan DPR.
PPP harus mengalah dan merelakan kursi pimpinan DPR diambil oleh Partai Demokrat. Adik ipar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Agus Hermanto ditunjuk sebagai Wakil Ketua DPR dan menggeser posisi PPP.
Partai Demokrat kembali mengancam dan menggeser posisi PPP dalam paket pimpinan MPR dalam usulan Koalisi Merah Putih. Sebab, partai besutan SBY itu santer disebut-sebut bakal menduduki Ketua MPR.
"Masa sih? Kita tidak pernah menggeser-geser PPP," bantah Ketua Harian DPP Partai Demokrat Syarief Hasan kepada wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (6/10).
Menurut Syarief, bergabungnya Partai Demokrat ke dalam paket pimpinan DPR ataupun MPR sudah disepakati oleh semua partai koalisi yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih. Partainya tidak merasa menggeser PPP atau mendepaknya dari KMP.
"Saya tidak tahu, tanyakan saja ke Koalisi Merah Putih. Tanyakan saja ke PPP. Jangan tanya ke saya," tegasnya.
Ketika disinggung bila PPP angkat kaki dari KMP, Syarief hanya tersenyum. "Enaknya kita bersama-sama," singkatnya.
Sebelumnya diketahui, Ketua Fraksi PPP Hasrul Azwar merasa keberatan jika partainya kembali tidak diberikan kursi pimpinan MPR dalam paket yang akan diajukan KMP. PPP menganggap sadis bila tidak mendapatkan jatah pimpinan MPR.