Tak ada NPWP, sisa dana kampanye Ahok akan diserahkan ke kas negara
Tim pemenangan pasangan nomor urut satu, Basuki Tjahaja Purnama - Djarot Saiful Hidayat (Ahok-Djarot) telah melaporkan total dana sumbangan yang diterima selama masa kampanye berlangsung. Total ada Rp 60,19 miliar diterima pasangan petahana ini dan dana pengeluaran yang telah digunakan yakni Rp 53,6 miliar.
Tim pemenangan pasangan nomor urut satu, Basuki Tjahaja Purnama - Djarot Saiful Hidayat (Ahok-Djarot) telah melaporkan total dana sumbangan yang diterima selama masa kampanye berlangsung. Total ada Rp 60,19 miliar diterima pasangan petahana ini dan dana pengeluaran yang telah digunakan yakni Rp 53,6 miliar.
Tim pemenangan Ahok-Djarot, Michael Sianipar mengatakan, sisa dari uang kampanye yakni sebesar Rp 1,7 miliar akan dikembalikan ke kas negara. Hal ini karena penyumbang tidak diketahui KTP dan NPWP-nya.
"Rp 1,7 miliar dikembalikan ke kas Negara dikarenakan sekitar kurang lebih 2,000 penyumbang tidak mengisi form penyumbang sehingga tidak di ketahui nomor NPWP dan KTP," kata Michael dalam keterangannya, Senin (13/2).
Pasangan Ahok-Djarot menutup penerimaan patungan pada tanggal 5 Januari 2017 karena jumlah dana yang dibutuhkan sudah cukup, dengan jumlah Rp 60,1 miliar. Pengeluaran dana kampanye sebesar Rp 53,6 miliar yang mayoritas dikeluarkan untuk pengeluaran operasional.
Dana pengeluaran di antaranya, pengeluaran terbatas Rp 9,2 miliar, pertemuan tatap muka Rp 7,3 miliar, pembuatan iklan di media massa Rp 217 juta, penyebaran bahan kampanye kepada umum Rp 24,5 miliar.
Selanjutnya pembuatan desain alat peraga Rp 223 miliar, rapat umum Rp 5,3 miliar, lain-lain seperti ATK Rp 6 juta, honor tenaga kerja Rp 851 juta, keamanan Rp 799 juta, transportasi Rp 135 juta dan lain-lain Rp 695 juta. operasional posko total Rp 1,4 miliar. Dan jasa konsultan Rp 537 juta, serta pembelian peralatan Rp 396 juta. Sedangkan konser Gue2, menghabiskan dana sekitar Rp 5,3 miliar.
"Sisa dana kampanye di luar yang di kembalikan ke KPUD sebesar Rp 4,6 miliar akan didiskusikan ke KPUD karena belum ada aturan yang menjelaskan penggunaan sisa dana kampanye," tandasnya.
Baca juga:
Gaji di DKI sudah besar, Djarot minta PNS tak kerja 'klemer-klemer'
Fakta menarik dana kampanye Agus, Anies dan Ahok
Mahalnya kursi Gubernur DKI Jakarta, hingga habiskan puluhan miliar
Tim Ahok tunggu arahan KPU DKI soal sisa dana kampanye Rp 7 M
Ini perbandingan lengkap dana Kampanye Agus, Ahok dan Anies
Bawa 3 kontainer dokumen, Tim Ahok laporkan dana kampanye ke KPU DKI
Djarot minta Pemkot segera pasang CCTV di lokasi rawan Jakarta Utara
-
Kapan Hanung Cahyo Saputro dilantik? Pj Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana melantik pejabat Bupati Banyumas, Hanung Cahyo Saputro di Gradhika Bhakti Praja Building, Komplek Kantor Gubernur Jawa Tengah, Jalan Pahlawan No 9 Semarang pada Minggu (24/9) kemarin.
-
Kapan Prabowo tiba di Kantor DPP Partai Golkar? Prabowo tiba sekitar pukul 17.00 WIB dengan mengenakan pakaian berwarna hitam dan celana berwarna hitam.
-
Kapan Djamaluddin Adinegoro lahir? Gunakan Nama Samaran Djamaluddin Adinegoro lahir di Talawi, sebuah kecamatan di Sawahlunto, Sumatra Barat pada 14 Agustus 1904.
-
Siapa yang menyambut kedatangan Prabowo di Kantor DPP Partai Golkar? Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto hingga Sekjen Partai Golkar Lodewijk Freidrich Paulus menyambut langsung kedatangan Prabowo.
-
Siapa anggota Warkop DKI selain Dono? Setelah itu, Dono bergabung dengan almarhum Kasino dan Indro Warkop untuk membentuk trio Warkop DKI yang kemudian sukses di industri perfilman Indonesia.
-
Apa yang diuji coba oleh Pemprov DKI Jakarta? Penjelasan Pemprov DKI Uji Coba TransJakarta Rute Kalideres-Bandara Soekarno Hatta Dikawal Patwal Selama uji coba dengan menggunakan Bus Metro TransJakarta dikawal dengan petugas Patwal hingga ada penutupan sementara di beberapa persimpangan Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono bersama jajaran Pemprov DKI Jakarta menjajal langsung TransJakarta menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang dimulai dari Terminal Kalideres.