Tak lolos ke Senayan, Priyo digeser Ketua Golkar Jatim
Satu kursi Partai Golkar diraih Adies Kadir Mapong yang juga Ketua DPD Golkar Surabaya karena mendapat 30.090 suara.
Calon Legislatif (Caleg) incumbent dari Partai Golkar , Priyo Budi Santoso yang bertarung di Dapil I Jawa Timur (Surabaya-Sidoarjo), terpaksa merelakan kursi kesayangannya di Senayan. Dari hasil pemungutan suara Pemilu Legislatif (Pileg) tanggal 9 April lalu, Wakil Ketua DPR RI ini, yang hanya mampu mengoleksi 24.376 suara.
Dari rekapitulasi hasil suara yang dihimpun merdeka.com di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Surabaya dan Sidoarjo atau di Dapil I Jawa Timur untuk DPR RI, Partai Golkar hanya meraup 133.644 suara (59.178 suara di Sidoarjo dan 74.466 suara di Surabaya). Raihan suara partai berlambang pohon beringin ini, jauh di bawah lima partai lainnya, seperti PDIP (497.347), PKB (385.629), Gerindra (250.459), Demokrat (201.257), dan PAN (196.645).
-
Kapan Pemilu 2024? Sederet petahana calon legislatif (caleg) yang sempat menimbulkan kontroversi di DPR terancam tak lolos parlemen pada Pemilu 2024.
-
Siapa yang menolak tawaran menjadi Caleg di Pemilu 2024? Yang nawarin saya itu banyak. Pokoknya tinggal jawab saja mau, segala persyaratan pendaftaran mereka yang ngurus. Tapi saya belum mau,” ujar Suroso.
-
Apa arti Pemilu? Berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum, Pemilu atau Pemilihan Umum merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
-
Apa itu Pemilu? Pemilihan Umum atau yang biasa disingkat pemilu adalah suatu proses atau mekanisme demokratis yang digunakan untuk menentukan wakil-wakil rakyat atau pemimpin pemerintahan dengan cara memberikan suara kepada calon-calon yang bersaing.
-
Kapan Sagil lahir? Mengutip Instagram @majeliskopi, Sabtu (11/5), Sagil diketahui kelahiran Desa Belui pada 7 Juni 2012 lalu.
Untuk suara partai yang berada di bawah Golkar adalah PKS 102.720 suara (45.908 suara di Sidoarjo dan 56.812 suara di Surabaya), PPP 87.293 suara (25.207 suara di Sidoarjo dan 62.086 di Surabaya), Partai Hanura 87.069 suara (33.375 suara di Sidoarjo dan 53.694 suara di Surabaya), NasDem 67.451 suara (31.835 suara di Sidoarjo dan 35.616 suara di Surabaya), PBB 15.573 suara (7.270 suara di Sidoarjo dan 8.303 suara di Surabaya) dan terakhir PKPI dengan perolehan 6.803 suara (2.947 suara di Sidoarjo dan 3.856 suara di Surabaya).
Sementara dari kuota 10 kursi di Dapil I Jawa Timur, dengan perolehan suara Partai Golkar , yaitu 133.644 suara, berapa kursi yang didapat Partai Golkar? Untuk mengetahui itu, harus ditentukan angka bilangan pembagi pemilih (BPP). Dan berdasarkan Undang Undang No 8/2012, untuk mengetahui jumlah BPP harus membagi jumlah suara sah dengan jumlah jatah kursi sesuai dengan masing-masing Dapil.
Jumlah suara sah di Dapil Surabaya-Sidoarjo ini, tercatat 2.016.894 suara. Rinciannya suara sah di Kabupaten Sidoarjo tercatat 902.341 suara dan Kota Surabaya ada 1.114.553 suara. Jadi jumlah BPP adalah angka 2.016.894 dibagi 10 kursi dan hasilnya adalah 201.689,4. Maka, satu kursi senilai 201.689,4 suara. Dan jika satu kursi senilai angka tersebut, suara Partai Golkar tidak memenuhi suara satu kursi di DPR RI.
Namun, karena suara penuh hanya dimiliki PDIP dengan dua kursi, PKB (1 kursi), dan Gerindra (1 kursi). Lantas untuk siapa enam kursi sisa ini? Maka akan dibagikan rata ke masing-masing Caleg yang meraih perolehan suara terbanyak, plus sisa suara partai masing-masing.
PDIP mendapat tambahan satu kursi menjadi tiga kursi, PKB juga bertambah satu kursi (2 kursi), dan Gerindra tetap satu kursi. Sementara Demokrat, PAN, Golkar dan PKS yang masing-masing suaranya tidak memenuhi, dan mendapat satu kursi. Sedangkan PPP , NasDem, Hanura, PBB dan PKPI terpaksa gigit jari. Sebab, perolehan suara lima partai ini berada di urutan bawah, yaitu 8,9,10,11 dan 12.
Dari perhitungan itu, para Caleg yang berhak menempati 10 kursi di DPR RI dari Dapil I Jawa Timur, rinciannya adalah, tiga kursi didapat PDIP, yang nantinya akan ditempati Guruh Soekarno Putera (84.753 suara), Indah Kurnia (68.497 suara) dan Henky Kurniadi (43.434 suara).
Dua kursi PKB akan ditempati Syaikhul Islam (91.211 suara) dan Imam Nahrawi (80.283 suara). Satu kursi Partai Gerindra ditempati oleh Bambang Haryo Sukartono (33.896 suara) yang sekaligus menggusur Caleg incumbent Rindoko Dahono Wingit yang hanya mengemas 30.253 suara.
Mantan Cawali Kota Surabaya, Fandi Utomo dari Partai Demokrat dengan 26.335 suara dan berhak melenggang ke Senayan, setelah menumbangkan Caleg incumbent, Lucy Kurniasari (22.528 suara). Begitu juga Sungkono yang dikenal sebagai pengusaha kulit asal Tanggulangi Sidoarjo berhak atas jatah satu kursi dari PAN, karena dia mendapat 56.922 suara, sekaligus mengalahkan Caleg incumbent Sunartoyo (49.364 suara).
Sedangkan satu kursi Partai Golkar diraih Adies Kadir Mapong yang juga Ketua DPD Golkar Surabaya karena mendapat 30.090 suara, yang juga menggusur kursi Caleg incumbent yang juga Wakil Ketua DPR RI, Priyo Budi Santoso (24.376 suara). Sementara Caleg incumbent dari PKS , Sigit Sosiantomo kembali melenggang ke Senayan dengan 34.930 suara.
Sementara itu, hari ini (23/4), KPU Jawa Timur menggelar Pleno Terbuka Rekapitulasi Penghitungan Hasil Suara Pileg 2014 untuk anggota DPR RI, DPD dan DPR provinsi. Sekitar pukul 10.30 WIB, pembukaan rapat pleno baru dimulai. " Saya optimis hasilnya nanti tidak jauh berubah," singkat Komisioner KPU Kota Surabaya, Edward Dewaruci, Rabu (22/4).
(mdk/hhw)