Tak mau blunder, Jokowi tunggu keputusan paripurna soal Komjen Budi
Jokowi memilih menunggu dibanding cepat-cepat menarik Komjen Budi sebagai calon Kapolri.
Sidang paripurna DPR RI membacakan tentang pengangkatan dan pemberhentian Kapolri sebagaimana yang diusulkan oleh Presiden Joko Widodo. Komisi III DPR menyetujui Komjen Polisi Budi Gunawan sebagai calon Kapolri setelah melaksanakan fit and proper test.
Presiden Joko Widodo belum mengambil sikap apakah dirinya tetap melantik Budi Gunawan atau tidak. Jokowi lebih menunggu proses politik di Senayan dibanding cepat-cepat menarik dan mengganti Budi Gunawan yang telah ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK dugaan rekening gendut.
"Ditunggu ada proses politik di dewan," kata Jokowi di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Kamis (15/1).
Kecuali Partai Demokrat, semua fraksi telah sepakat menyetujui Budi Gunawan sebagai calon Kapolri menggantikan Jenderal Sutarman. Fraksi Demokrat beralasan, bila Jokowi tetap melantik Budi Gunawan sebagai Kapolri, maka akan mencoreng sejarah Indonesia. Sebab, Budi Gunawan merupakan satu-satunya calon Kapolri yang telah menyandang status tersangka.
Seperti diketahui, Presiden Jokowi mengirim surat ke DPR dan mengusulkan Budi Gunawan sebagai calon tunggal Kapolri pada Jumat (9/1). Budi Gunawan disebut-sebut merupakan orang dekat Megawati Soekarnoputri yang merupakan ketua umum PDIP, partai penyokong utama Jokowi sebagai presiden.
Sehari sebelum dilakukan fit and proper test di Komisi III DPR, KPK menetapkan Budi Gunawan sebagai tersangka. Biasanya, KPK menetapkan status tersangka dan gelar perkara pada hari Kamis atau Jumat.
Namun, penetapan Budi Gunawan sebagai tersangka oleh KPK tersebut dilakukan pada hari Selasa (13/1). Diduga, ada pertarungan antara jenderal-jenderal polisi yang merupakan orang-orang SBY dengan jenderal polisi yang memiliki kedekatan dengan Megawati Soekarnoputri.