Tak segera islah, PPP dikhawatirkan bakal jadi ormas
Menurut Emron, semua pihak yang bertikai harus berpikir lebih bijaksana agar nama besar PPP tak hilang.
Pengurus DPP PPP hasil Muktamar Bandung menggelar Mukernas di Hotel Mercure Ancol, Jakarta Utara. Waketum PPP Emron Pangkapi menjelaskan mukernas ini digelar agar PPP tidak tertinggal dengan agenda politik yang akan berlangsung dalam waktu dekat yakni pilkada serentak.
Menurut Emron, semua pihak yang bertikai harus berpikir lebih bijaksana agar nama besar PPP tak hilang.
"Ada ancaman besar yang terjadi PPP tak ada di agenda politik berikutnya. Kalau tidak ada kearifan, maka kita akan terkubur dari daftar nama parpol. Kita akan terkubur, jadi ormas seperti Parmusi," kata Emron di lokasi mukernas, Rabu (24/2).
Dia berharap agar semua anggota dapat melepaskan kepentingan apapun demi menyelamatkan PPP. "Demi selamatkan PPP, mari kita lepaskan dari kepentingan apapun. Mari kita selamatkan partai," ujar Emron.
Terkait pelaksanaan mukernas kali ini, Emron mengaku sudah mendapat persetujuan dari Ketum PPP Suryadharma Ali yang kini masih mendekam di penjara dalam kasus korupsi haji.
"Pada kunjungan saya beberapa hari yang lalu, saya sampaikan ke beliau mengenai persiapan muktamar. Ada yang bilang kenapa buru-buru? Karena ada AD/ART partai dalam persiapan muktamar. Semua ada tahapannya, enggak bisa hari ini mukernas, lalu bulan depan, 30 hari lagi langsung muktamar. Paling cepat itu 40 hari," papar Emron.
Dia melanjutkan bahwa dengan menyesuaikan AD/ART partai maka hasil mukernas itu disampaikan lagi kepada pengurus DPW dan DPC. Proses penyampaian tersebut membutuhkan waktu minimal 7 hari. Selain itu gerak cepat dalam pelaksanaan mukernas ini untuk menghindari ancaman PPP dari absen di pilkada kelak.