Tak tertarik dukung Jokowi, Demokrat lebih suka buat poros ketiga
Wasekjen Partai Demokrat Rachlan Nasidik mengatakan partainya tidak tertarik bergabung ke koalisi partai pendukung Joko Widodo. Alasannya karena Jokowi tidak mewakili kepentingan bangsa, khususnya kalangan muda.
Wasekjen Partai Demokrat Rachlan Nasidik mengatakan partainya tidak tertarik bergabung ke koalisi partai pendukung Joko Widodo. Alasannya karena Jokowi tidak mewakili kepentingan bangsa, khususnya kalangan muda.
"Menurut saya bergabung dengan koalisi Jokowi tidak menarik," kata Rachlan saat dihubungi, Jumat (9/3).
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Apa yang diraih Partai Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Partai apa yang menang di Pemilu 2019? Partai Pemenang Pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase suara sebesar 19.33% atau 27,05 juta suara dan berhasil memperoleh 128 kursi parpol.
-
Partai apa yang menang di pemilu 2019? Partai pemenang pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase 19.33% dari total suara sah yang diperoleh.
Rachlan menuturkan, Demokrat lebih suka membuat poros ketiga ketimbang bergabung ke kubu Jokowi atau Prabowo Subianto. Demokrat telah melakukan penjajakan poros ketiga bersama PKB dan PAN.
"Saya lebih suka pilihan poros ketiga. Itu lebih mewakili hasrat kita pada keadilan," tegasnya.
Lebih lanjut, dia menyebut ada skenario yang dibangun oleh partai koalisi Jokowi untuk menjadikan mantan Gubernur DKI Jakarta menjadi calon tunggal di Pilpres 2019.
Demokrat menyatakan akan menentang lahirnya calon tunggal. Menurutnya, calon tunggal adalah skenario paling buruk dari ajang Pemilu.
"Yang sistematik di situ adalah upaya eksklusif, agar lawan tanding Pak Jokowi dikurangi maksimal," tandasnya.
Baca juga:
PKS tunggu Gerindra umumkan nama capres yang diusung di 2019
Ketum PAN: Secara matematis, poros ketiga mungkin
Jokowi menguji kawan koalisi, siapa 'baper', cemburu dan 'kegeeran'
Antisipasi poros ketiga, Gerindra ajak PAN, PKB dan Demokrat dialog
Demokrat, PAN dan PKB bertemu bahas poros ketiga di Pilpres 2019
Lewat pesan singkat, tiga pimpinan stasiun televisi tolak panggilan Bawaslu