Tanggapan JK Soal Politik Genderuwo dan Sontoloyo
Mengenai pernyataan calon peserta Pilpres belakangan ini cenderung mengabaikan program kerja, JK mengatakan pembahasan khusus visi misi akan dilakukan pada waktu tertentu. Biasanya, pemaparan visi-misi capres-cawapres dilakukan sekitar 2 atau 3 bulan sebelum Pilpres.
Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menanggapi polemik pernyataan calon presiden petahana Joko Widodo soal politik genderuwo dan sontoloyo. Dia menilai wajar jika pernyataan kontroversial terjadi di masa kampanye.
"Di mana-mana begitu. Ada tiga macam kampanye, kampanye positif, kampanye negatif, kampanye hitam. Itu yang saling itu kampanye negatif namanya," katanya di Kantor Wakil Presiden Jakarta, Selasa (13/11).
Di masa kampanye, menurut JK, semua kesalahan lawan politik bisa diungkap. Baik itu kesalahan berupa tindakan maupun lisan.
"You (kamu) salah, kita ungkap kesalahan. Karena itu jangan berbuat salah, salah bicara, salah tindak, salah apa macam-macam," ujar dia.
Mengenai pernyataan calon peserta Pilpres belakangan ini cenderung mengabaikan program kerja, JK mengatakan pembahasan khusus visi misi akan dilakukan pada waktu tertentu. Biasanya, pemaparan visi-misi capres-cawapres dilakukan sekitar 2 atau 3 bulan sebelum Pilpres.
"Ini kan masih 5 bulan lagi, biasanya itu nanti visi misi pada debat-debat TV. Yang berdebat di TV saat ini masih timses belum calonnya sendiri. Calonnya nanti kan 2-3 bulan sebelumnya, nah itu baru bicara program di situ," jelas JK.
Mantan Ketua Umum Partai Golkar ini mengatakan, kondisi Tanah Air sangat kondusif. Meskipun pasangan capres-cawapres kerap melontarkan pernyataan kontroversial.
"Ada konflik enggak? Enggak ada kan? Ya kondusif artinya," pungkasnya.
Baca juga:
Apakah Ada Persamaan Politik Genderuwo dan Sontoloyo?
Ma'ruf Amin: Jokowi itu Ternyata Santri dari Situbondo
PDIP: Tak Sulit Cari Pemasang Poster 'Jokowi Raja'
Golkar: Data yang kami miliki, pemilih Demokrat banyak memilih Jokowi
PDIP Sebut Poster 'Jokowi Raja' Kampanye Negatif, Disebar Lawan Politik
Perbedaan Koalisi Jokowi dan Prabowo versi Timses