Tanggapan Rano Karno soal Plt Gubernur Banten penggantinya
Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo telah mengukuhkan Dirjen Bina Pemerintahan Desa Nata Irawan sebagai Plt Gubernur Banten menggantikan Rano Karno selama kampanye Pilkada Serentak 2017. Rano Karno mengaku sudah mengenal Nata sebelumnya.
Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo telah mengukuhkan Dirjen Bina Pemerintahan Desa Nata Irawan sebagai Plt Gubernur Banten menggantikan Rano Karno selama kampanye Pilkada Serentak 2017. Rano Karno mengaku sudah mengenal Nata sebelumnya.
Menurut Rano, Nata telah memahami dengan baik Provinsi Banten. Sebab, Nata memang ahli di bidang pedesaan. Apalagi ada sekitar 1.500 desa di Banten. "Artinya ini kan bagian lepas dari pada siapa, ini makanya beliau berlaku sampai definitifnya Gubernur dan Wakil Gubernur siapalah yang menjadi," kata Rano, Rabu (26/10).
Rano melanjutkan fokus utama Nata sebagai Plt Gubernur Banten hanya mengantar APBD. Selain itu, memantau perubahan APBD sudah selesai dan saat ini mekanisme Pilkada sedang berlangsung.
"Memang ada tuntutan saya, tapi tuntutan dari Perda tentang Bank Banten makanya saya garis bawahi itu. Karena apa, tahun depan Pergub harus dikeluarkan yaitu masalah kas daerah, Bank Banten harus menjadi kas daerah keuangan daerah Provinsi Banten," papar Rano. Rano juga menegaskan tak ada permintaan apapun dari Nata selama dirinya menjadi Plt Gubernur Banten.
Sementara itu, terkait kerawanan pilkada yang menjadi catatan Bawaslu, Rano mengaku tak terlalu ambil pusing. Sebab, kerawanan bagian dari pilkada harus dianalisa lebih lanjut.
"Di sini kan yang harus diantisipasi maaf arti ini bisa melebar nih, teroris, nah ini kan juga bisa kejadian Kota Tangerang kemarin. Itu kan bagian dari kerawanan. Tapi Insya Allah saya yakin masyarakat Banten siap untuk berbeda," terangnya.