Teriakan 'Bang dukung Jokowi' bikin SBY walk out
Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memilih walk out saat menghadiri kampanye damai di Monas, Minggu (23/9). Gara-garanya, maraknya atribut kampanye dan teriakan relawan Projo, pendukung Jokowi saat SBY dan rombongan melintas menggunakan golf car.
Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memilih walk out saat menghadiri kampanye damai di Monas, Minggu (23/9). Gara-garanya, maraknya atribut kampanye dan teriakan relawan Projo, pendukung Jokowi saat SBY dan rombongan melintas menggunakan golf car.
SBY berpegang teguh pada larangan KPU. Atribut kampanye saat kampanye damai disediakan oleh penyelenggara. Para peserta dilarang membawa atribut kampanye. Hal ini yang disayangkan SBY.
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Apa yang diraih Partai Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Partai apa yang menang di Pemilu 2019? Partai Pemenang Pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase suara sebesar 19.33% atau 27,05 juta suara dan berhasil memperoleh 128 kursi parpol.
-
Partai apa yang menang di pemilu 2019? Partai pemenang pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase 19.33% dari total suara sah yang diperoleh.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
Aksi Projo di acara kampanye damai itupun mengundang reaksi dari sejumlah kader Demokrat. Wasekjen Demokrat Andi Arief salah satunya. Dia menuntut agar Projo meminta maaf.
"Projo jangan seenak udel, aturan dibuat bukan untuk sakkarepe dewe. Nanti kader Demokrat seluruh Indonesia marah melihat kalian memperlakukan simbol Partai Demokrat. Jangan hitung keberanian anda, kalkulasi juga kenekatan orang lain," tulis Andi di Twitternya yang telah mempersilakan merdeka.com mengutipnya.
Andi pun menceritakan provokasi yang dilakukan oleh massa Projo. Dia mengatakan, para massa pendukung Jokowi itu minta rombongan SBY ikut dukung Jokowi.
"Projo memprovokasi pilpres damai menjadi pilpres anarkis. Waktu mobil karnaval pak SBY lewat, relawan Projo teriak-teriak, 'bang dukung Jokowi' dan merangsek mendekat ke rombongan SBY. Sudah keterlaluan," jelas Andi.
sby naik golf car di deklarasi kampanye damai KPU ©2018 Merdeka.com/twitter @sohibAHY
SBY naik mobil golf bersama Ketum PAN Zulkifli Hasan, Sekjen PAN Eddy Soeparno. Hadir pula Agus Harimurti Yudhoyono dan Edhie Baskoro Yudhoyono di mobil itu.
Andi mendesak permintaan maaf dari Projo. Menurut dia, polisi juga semestinya menindak aksi yang dianggapnya anarkis tersebut.
Eddy Soeparno yang hadir di situ bercerita, kelompok tersebut cenderung provokatif dengan meneriakan yel-yelnya.
"Kami merasa sekali ketika kami keluar dari pintu depan istana merdeka ada gerakan massa yang ngumpul di sana, dan gerakan massa itu memang sengaja mengelilingi pos kami. Dan oleh karena itu, Pak SBY kemudian merasa itu ada perlakuan yang tidak fair ada yel-yel yang cenderung provokatif terhadap pendukung kami," katanya di Smesco, Jakarta Selatan, Minggu (23/9).
Eddy bercerita saat itu, saat SBY dan Ketum PAN Zulkifli Hasan sedang karnaval keliling naik iring iringan mobil golf. Mereka melihat ada kelompok relawan yang membuat yel-yel tidak nyaman. SBY pun ikut turun diikuti Zulkifli. Akibat kejadian ini, Demokrat telah mengadu kepada Komisi Pemilihan Umum sebagai penyelenggara acara.
"Kami juga turun dari golf car dan jalan. Kondisi menjadi tidak nyaman karena ada aksi aksi yel-yel yang cenderung provokatif," ucap Eddy.
Meski demikian, Zulkifli Hasan tetap kembali ke acara deklarasi. Sedangkan SBY memilih balik kanan. PAN juga sudah mengadu ke Komisioner KPU.
"Saya dengan pak Zulkifli Hasan kembali ke tempat pelaksanaan acara, setelah acara selesai ya kami membubarkan diri, tapi kami sudah sampaikan keluhan tersebut ke Komisioner KPU," tutur Eddy.
KPU klarifikasi
KPU telah mengkarifikasi protes kubu Demokrat soal atribut kampanye yang dibawa oleh massa Projo. Menurut Ketua KPU, Arief Budiman, ramainya atribut tersebut di luar rute yang di tentukan oleh KPU.
"Jadi begini, sebetulnya yang sudah kita atur semua delegasi yang ada di dalam jalur karnaval. Memang kalau yang di luar ini, kita tidak bisa ngatur," ujar Ketua KPU Arief Budiman di Monas, Jakarta Pusat, Minggu (23/9).
KPU tidak bisa langsung melarang massa pendukung, khususnya yang berada di luar jalur karnaval. KPU juga mengaku tak bisa memaksa mereka mencopot atribut partai. Pasalnya, kata Arief, per hari ini sudah memasuki masa kampanye Pilpres 2019.
"Pertama ini sudah masa kampanye, orang boleh saja kampanye, sepanjang regulasinya dipatuhi. Kedua, khusus kegiatan ini sepanjang jalur kita kontrol, siapa saja, berapa banyak, jumlah kaos kita bagikan, juga atribut, semua diperhatikan," jelasnya.
Baca juga:
Prabowo Subianto: Rakyat kita ingin keadilan dan kemakmuran
Airlangga tegaskan Golkar tak gunakan kampanye hitam untuk menangkan Jokowi
Kesaksian Sekjen PAN dengar yel-yel Projo yang bikin SBY walk out
Komitmen hadirkan Pemilu damai di Serambi Mekkah
SBY walk out kampanye damai, PSI maklum 'Dia berhak marah dan kecewa'
Semarak kemeriahan pawai Deklarasi Kampanye Damai
Kampanye di Jateng, capres-cawapres bakal dikawal polisi ahli bela diri