Tiba di DPP PKS, Tommy dan Titiek Soeharto Disambut Sohibul Iman
Ketum Berkarya Tommy Soeharto bersama Sekjen Priyo Budi Santoso dan Titiek Soeharto berkunjung ke Kantor DPP PKS, Senin (19/11). Mereka disambut langsung oleh Presiden PKS Sohibul Iman, sekitar Pukul 16.15 WIB.
Ketum Berkarya Tommy Soeharto bersama Sekjen Priyo Budi Santoso dan Titiek Soeharto berkunjung ke Kantor DPP PKS, Senin (19/11). Mereka disambut langsung oleh Presiden PKS Sohibul Iman, sekitar Pukul 16.15 WIB.
Sohibul ditemani Sekjen PKS Mustafa Kamal serta Ketua dan Wakil Ketua Dewan Syuro Salim Segaf Aljufri dan Hidayat Nur Wahid. Priyo mengatakan, PKS dan Berkarya berencana membangun kerjasama untuk Pilkada 2020.
-
Kenapa Darma Mangkuluhur disebut mirip dengan Tommy Soeharto? Banyak yang menyebut Darma mirip dengan ayahnya, Tommy Soeharto, namun ada juga yang menyebut Darma mirip dengan kakeknya, Soeharto.
-
Kapan Titiek Soeharto menjenguk Prabowo Subianto? Dalam keterangan unggahan beberapa potret yang dibagikan, terungkap jika momen tersebut berlangsung pada Senin (1/7) kemarin.
-
Siapa yang berencana meracuni Soeharto? Rupanya tamu wanita yang tidak kami undang itu berencana meracuni kami sekaluarga," kata Soeharto.
-
Kenapa Soeharto diawasi ketat setelah Peristiwa G30S/PKI? Angkatan Darat tak mau Soeharto diculik oleh kekuatan PKi yang masih tersisa.
-
Apa yang dilakukan Tommy Soeharto dan Darma Mangkuluhur di Tanah Suci? Potret Ayah-Anak, Tommy Soeharto dan Darma Mangkuluhur Umroh Bareng
-
Siapa yang menjalankan ibadah umroh bersama Tommy Soeharto? Darma Mangkuluhur, putra sulung Tommy Soeharto, terlihat sangat khusyuk dalam beribadah di Tanah Suci.
"Kami juga berencana membuka kerjasama di pilkada. Partai Berkarya memperoleh lebih dari 160 kursi yang tersebar di DPRD Provinsi, Kabupaten, Kota. Ini modal dasar dan potensi yang kami syukuri sebagai partai pendatang baru," kata Sekjen Priyo pada wartawan, Senin (18/11).
Belum Bahas Koalisi
Priyo menegaskan PKS dan Berkarya belum berencana untuk berkoalisi. Namun, dia menegaskan, demokrasi Indonesia tidak boleh rusak karena banyak partai gabung koalisi pemerintah.
"Api demokrasi tidak boleh redup hanya karena banyak orang berduyun-duyun merapat kepada kekuasaan. Kualitas demokrasi mestinya tetap harus terjaga," ungkapnya.