Tim Hukum Jokowi-Ma'ruf akan Sosialisasikan Putusan MK ke Masyarakat Pakai Video
Jokowi ingin agar sosialisasi diprioritaskan ke daerah-daerah yang masih termakan isu kecurangan yang dilakukan tim Jokowi.
Tim Hukum Jokowi-Ma'ruf Amin mengusulkan kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk menyosialisasikan putusan Mahkamah Konstitusi (MK), yang memenangkan pasangan nomor urut 01 di Pilpres 2019. Usulan tersebut dibahas saat tim hukum bertemu dengan Jokowi di Istana Kepresidenan Bogor Jawa Barat, Senin (1/7) malam.
Jokowi menyambut baik usulan tersebut, namun dia memberikan catatan penting. Jokowi ingin agar sosialisasi diprioritaskan ke daerah-daerah yang masih termakan isu kecurangan yang dilakukan tim Jokowi.
-
Siapa saja menteri Jokowi yang dipanggil MK? Empat menteri itu meliputi Menteri Koordinator (Menko) Pembangunan Manusia, dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy, Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, dan Menteri Sosial Tri Rismaharini.
-
Kapan Jokowi memanggil dua menteri PKB tersebut? Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil dua menteri Partai Kebangkitan Bangsa, yaitu Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Indonesia (Mendes-PDTT) Abdul Halim Iskandar dan Menaker Ida Fauziyah.
-
Siapa saja yang mendampingi Jokowi? Sebagai informasi, turut mendampingi Presiden dalam kegiatan ini adalah Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi, Gubernur Jambi Al Haris, dan Pj. Bupati Merangin Mukti.
-
Apa yang dilakukan Jokowi saat kuliah? Semasa kuliah, Jokowi juga aktif tergabung dengan UKM pencinta alam.
-
Apa yang dibahas Jokowi saat memanggil dua menteri PKB itu? Menurut dia, Jokowi memuji raihan suara PKB dalam Pileg 2024."Kalau yang kita baca ya, pujian presiden terhadap pencapaian PKB dan juga ucapan kekaguman kepada ketua umum kami, Gus Muhaimin, karena dalam situasi pileg PKB justru mengalami kenaikan yang signifikan," kata Maman di gedung DPR, Senayan, Jakarta Senin (18/3).
-
Kapan Jokowi memanggil Kapolri dan Jaksa Agung? "Sudah saya panggil tadi," kata Presiden Jokowi saat diwawancarai di Istora Senayan, Jakarta, Jumat (27/5).
"Pak Jokowi langsung menyambut (usulan) itu. Akan ada sosialisasi, tapi Pak Jokowi memberi catatan. Sosialisasi lebih baik, prioritas ke daerah yang masih rada-rada meragukan posisi dan bingung isu curang," kata salah satu anggota Tim Hukum Jokowi, I Wayan Sudirta usai bertemu Jokowi.
"Contohnya Bali, Bali enggak perlu karena mereka percaya Pak Jokowi. Tapi di wilayah tertentu, perlu sekali sosialisasi itu ada," sambungnya.
Sudirta menilai sosialisasi tersebut perlu dilakukan agar tak ada lagi masyarakat yang percaya terhadap isu ataupun narasi kecurangan yang dilakukan kubu Jokowi. Menurut dia, tim hukum akan menyiapkan bahan dan materi sosialisasi yang mudah dipahami.
"Agar masyarakat menerima, kami usulkan butir-butir sosialisasi tidak begitu panjang agar bukunya bisa diringkas sehingga mudah dicerna," ujar dia.
Hal yang sama juga dikatakan aggota Tim Hukum Jokowi-Ma'ruf lainnya, Arsul Sani. Dia menyebut sosialisasi ini sangat penting agar masyarakat mengetahui bahwa pasangan Jokowi-Ma'ruf memenangi kontestasi Pilpres 2018, tanpa melakukan kecurangan.
"Kami menyampaikan juga kepada presiden bahwa setelah putusan MK ini kan ada narasi yang mengatakan 'MK mendukung kecurangan', 'MK berpihak' kan masih ada," jelasnya.
Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional itu menjelaskan sosialisasi putusan MK ini akan disampaikan kepada masyarakat dengan cara yang unik, sehingga dapat dimengerti oleh seluruh elemen masyarakat. Misalnya, sosialisasi dengan video-video pendek.
"Tentu kami setelah kami disetujui oleh pak Jokowi dan Kiai Ma'ruf Amin, kan kami harus bikin bahannya. Bahan yang mudah. Mungkin dengan kartun, dengan video-video pendek dan lain sebagainya," tutur Arsul.
Reporter: Lizsa Egeham
Baca juga:
Jokowi Bahas Kabinet dengan Parpol Koalisi Usai Bertemu Tim Kampanye
Jokowi Akan Bersilaturahmi dengan Yusril dan Tim Hukum Malam Ini di Bogor
Suara Kader Demokrat Terbelah, Mau Oposisi atau Gabung Jokowi
NasDem Sarankan Koalisi Pendukung Prabowo Tetap jadi Oposisi Demi Demokrasi
Airlangga Ajak Ketua DPD Golkar se-Indonesia Bertemu Jokowi di Istana