Tim Jokowi dan Prabowo Beri Catatan Penyelenggaraan Pemilu di Jabar
Prabowo-Sandiaga memenangkan pertarungan di 21 Kabupaten Kota dengan total raihan suara sebanyak 16.077.446 suara. Sedangkan enam daerah lainnya berhasil dikuasai oleh Jokowi-Maruf Amin dengan total suara sebanyak 10.750.568.
KPU Jawa Barat telah merampungkan rekapitulasi suara di Pilpres 2019. Hasilnya, Prabowo-Sandiaga unggul telak dari Jokowi-Ma'ruf.
Prabowo-Sandiaga memenangkan pertarungan di 21 Kabupaten Kota dengan total raihan suara sebanyak 16.077.446 suara. Sedangkan enam daerah lainnya berhasil dikuasai oleh Jokowi-Maruf Amin dengan total suara sebanyak 10.750.568.
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Bagaimana tanggapan Prabowo atas Jokowi yang memenangkan Pilpres 2014 dan 2019? Prabowo memuji Jokowi sebagai orang yang dua kali mengalahkan dirinya di Pilpres 2014 dan 2019. Ia mengaku tidak masalah karena menghormati siapapun yang menerima mandat rakyat.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Apa yang dibicarakan Prabowo dan Jokowi? Saat itu, mereka berdua membahas tentang masa depan bangsa demi mewujudkan Indonesia emas pada tahun 2045.
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
Kubu Prabowo dan Jokowi memberikan catatan terhadap penyelenggaraan pemilu di tanah pasundan tersebut. Masih ada beberapa hal yang harus diperbaiki dari sisi teknis.
Sekretaris BPP Prabowo-Sandiaga Jabar, Haru Suandharu pelaksanaan Pemilu, khususnya Pilpres di Jawa Barat tidak keluar dari prinsip jujur dan adil, transparan dan demokratis.
"Mungkin di Jabar kondisinya tidak terlalu mengkhawatirkan," ujarnya saat dihubungi, Senin (13/5).
Meski demikian, ada beberapa catatan yang harus menjadi evaluasi bersama, khususnya bagi para penyelenggara, yakni Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jabar. Contohnya terkait pemahaman saksi di KPPS yang beragam dan belum berpengalaman sehingga dalam proses pemungutan suara dan penghitungan suara mengalami kendala.
Selain itu, masalah distribusi surat suara di beberapa tempat yang kekurangan dengan jumlah signifikan sehingga pemungutan suara dimulai tidak tepat waktu. Lalu soal netralitas penyelenggara negara dan pemilu di tingkat KPPS, PPK, KPUD hingga Panwaslu.
"Menurut dia, netralitas penyelenggara negara dan pemilu jadi catatan penting karena bisa mengurangi nilai kualitas demokrasi dalam pemilu. Belum lagi soal petugas KPPS di Jabar yang meninggal," katanya.
Ia mengakui hal ini tidak terlepas dari sistem Pemilu 2019 yang digelar secara serentak baik pemilihan presiden maupun legislatif. Untuk itu, evaluasi dan pencarian solusi untuk sistem penyelenggaraan pesta demokrasi selanjutnya harus dilakukan sejak tahun ini.
Disinggung mengenai suara kubu pasangan calon nomor urut 01, Joko Widodo-Maruf Amin dan 02, Prabowo-Sandiaga Uno, ia tidak terlalu mempermasalahkannya.
"Intinya, meski rekapitulasi suara 02 besar, lantas kami akan tutup mata. Tidak begitu. Itu tadi kenapa saya sampaikan beberapa catatan, meski 02 menang, tapi ada catatan tertentu," ujarnya.
Hal senada dikatakan Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Jokowi-KH Maruf Jabar, Dedi Mulyadi. Dia menilai tidak ada masalah secara substansial.
"Aspek penyelenggaraan pemilu secara nasional berjalan profesional. Kalaupun ada beberapa catatan, saya kira itu hal teknis sebagai dampak dari penyelenggaraan pemilu serentak yang bikin repot semua orang," ujarnya.
"Kalau evaluasi ya perlu. Tapi Urusan kecurangan, sengketa hasil pemilu ada mekanismenya. Perselisihan hasil pemilu diajukan gugatan ke MK, kecurangan bisa ke Bawaslu atau DKPP," kata Dedi.
Dedi menambahkan, penyelenggaraan pemilu di Jabar baik Pilpres maupun Pileg berjalan dengan aman, lancar dan kondusif. Ia berterima kasih pada TNI/Polri yang turut mengawal momen penting itu.
"Pemilu 2019 di Jabar berlangsung aman, damai, kondusif dan lancar itu tandanya penyelenggara pemilu bekerja profesional dan transparan dengan dibantu oleh TNI/Polri," pungkasnya.
Baca juga:
Bertemu Bawaslu, BPN Pertanyakan Banyak KPPS Meninggal Dunia
Meski Menang di Jabar, Saksi Prabowo Tolak Tanda Tangan Hasil Rekapitulasi
Rekapitulasi KPU NTB: Prabowo Kalahkan Jokowi Dengan Selisih 1.060.070 Suara
Buka Bersama Jokowi, Bamsoet Singgung Nama Dua Calon Menteri
PAN Buka Peluang Gabung Koalisi Jokowi, Penentuannya Setelah 22 Mei