Timses Balas Kritik Permintaan Maaf Prabowo: Ingkar janji Pak Jokowi Apa Kabar?
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra ini pun mempertanyakan kabar Presiden Joko Widodo yang sudah terbiasa dengan mengingkari janji kampanye dan komitmennya sejak masih menjadi Gubernur DKI Jakarta.
Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Ferry Juliantono mempertanyakan kritik Ketua Tim Kampanye Nasional Koalisi Indonesia Kerja (TKN KIK) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Erick Thohir yang menilai ucapan maaf dari Prabowo Subianto patut menjadi perhatian.
Diketahui, dalam masa kampanye ini Prabowo telah dua kali meminta maaf, pertama atas kebohongan mantan anggota BPN Ratna Sarumpaet. Kedua, terkait pernyataan 'tampang Boyolali' yang dianggap menyinggung warga Boyolali oleh Bupati setempat.
-
Kapan Jokowi mencoblos? Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah melakukan pencoblosan surat suara Pemilu 2024 di TPS 10 RW 02 Kelurahan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (14/2).
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Apa yang dibicarakan Prabowo dan Jokowi? Saat itu, mereka berdua membahas tentang masa depan bangsa demi mewujudkan Indonesia emas pada tahun 2045.
-
Kapan Jokowi memanggil Kapolri dan Jaksa Agung? "Sudah saya panggil tadi," kata Presiden Jokowi saat diwawancarai di Istora Senayan, Jakarta, Jumat (27/5).
-
Siapa yang mendampingi Jokowi saat mencoblos? Jokowi didampingi Ibu Negara Iriana mencoblos capres-cawapres, caleg DPR RI, DPD RI, dan DPRD Kota Jakarta.
-
Kenapa Jokowi panggil Kapolri dan Jaksa Agung? Pemanggilan tersebut, buntut insiden personel Datasemen Khusus Antiteror (Densus 88) dikabarkan menguntit Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Febrie Adriansyah.
"Dalam konteks Bu Ratna, Pak Prabowo mengambil inisiatif meminta maaf karena ternyata Ratna Sarumpaet berbohong. Sementara yang soal Boyolali semua orang tahu bahwa konteksnya bersenda gurau dan yang marah pihak luar. Itu pun Pak Prabowo besar hati minta maaf sekiranya ada yang tersinggung," kata Ferry dalam keterangannya, Jumat (9/11).
"Ini Erick Thohir malah anggap itu masalah, bukannya menanggapi pernyataan Bupati Boyolali yang omong kebun binatang. Ini yang salah dibenarkan, yang benar disalahkan. Erick Thohir mulai ketularan gagal paham," imbuhnya.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra ini pun mempertanyakan kabar Presiden Joko Widodo yang sudah terbiasa dengan mengingkari janji kampanye dan komitmennya sejak masih menjadi Gubernur DKI Jakarta.
"Sementara Pak Jokowi beberapa kali pernyataannya soal Esmeka, pertumbuhan ekonomi meroket, soal guru honorer enggak pernah merasa punya tanggung jawab terhadap omongannya. Ingkar janji Pak Jokowi apa kabar?" tanya dia.
Ferry mengingatkan Erick Thohir supaya berkaca dan berpikir bijak sebelum mengeluarkan kritik terhadap kubu Prabowo. Dia mengimbau jika ingin mengkritik, baiknya Erick Thohir sadar akan capresnya yakni Jokowi yang justru telah banyak ingkar janji dan tidak pernah meminta maaf kepada rakyat Indonesia.
"Harusnya Erick Thohir tahu dan lebih introspeksi. Lebih baik punya pemimpin yang punya tanggung jawab dan jujur, daripada tidak jujur karena ini bisa bahaya," pungkasnya.
Sebelumnya, Prabowo telah meminta maaf soal ucapan nya yang menyebut 'tampang Boyolali' dan terkait kasus kebohongan Ratna Sarumpaet. Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Erick Tohir menyebut Prabowo wajar dan lumrah menyampaikan maaf. Dia beranggapan Prabowo mungkin saja tak ada unsur kesengajaan.
"Saya rasa wajar aja, beliau meminta maaf ya kan. Kita ini kan bangsa besar, bisa aja tidak disengaja," kata Erick.
Namun, Erick menilai perlu dipertanyakan mengapa berkali-kali Prabowo menyampaikan permintaan maaf.
"Yang paling penting justru kalau sengaja berkali-kali meminta maaf itu yang bahaya. Kenapa? Kalau berkali-kali minta maaf, ada sebuah hal-hal yang tadi yang ini menjadi concern," ujarnya.
Baca juga:
Kunjungi Pasar Modern BSD, Sandiaga soroti harga kencur naik tinggi
Blusukan ke Banten, Sandi Beberkan Solusi Atasi Pengangguran
Soal Politikus Genderuwo, Timses Jokowi Bilang 'Mungkin Salah Satunya Prabowo'
Anies Enggan Kaitkan Pemberian Gelar Pahlawan AR Baswedan Dengan Dukungan Politik
PKS sindir balik Jokowi: Sifat Genderuwo itu Manipulatif dan Suka Menipu