Timses yakin hasil Ijtimak Ulama II tak ganggu elektabilitas Jokowi-Ma'ruf
Sebagai syarat dari dukungan itu, Forum Ijtimak Ulama II meminta Prabowo untuk menandatangani 17 poin dalam pakta integritas. Ace mengaku ragu Prabowo bakal memenuhi 17 tuntutan dari Ijtima Ulama.
Koalisi pendukung Joko Widodo-Ma'ruf Amin meyakini hasil Ijtimak Ulama II tidak akan berpengaruh terhadap elektabilitas jagoan mereka. Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Ma'ruf Ace Hasan Syadzily mengatakan ulama di Indonesia tidak hanya yang tergabung dalam GNPF.
Salah satu hasil Ijtimak Ulama II adalah mendukung pasangan bakal calon Presiden dan Wakil Presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Pilpres 2019.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Apa yang dibicarakan Prabowo dan Jokowi? Saat itu, mereka berdua membahas tentang masa depan bangsa demi mewujudkan Indonesia emas pada tahun 2045.
-
Kapan Jokowi memanggil Kapolri dan Jaksa Agung? "Sudah saya panggil tadi," kata Presiden Jokowi saat diwawancarai di Istora Senayan, Jakarta, Jumat (27/5).
-
Bagaimana Prabowo bisa menyatu dengan Jokowi? Saat Pilpres 2019 Prabowo merupakan lawan Jokowi, namun setelah Jokowi terpilih menjadi presiden Prabowo pun merapat kedalam kabinet Jokowi.
-
Siapa yang mengusulkan Jokowi sebagai pemimpin koalisi Prabowo-Gibran? Usulan tersebut merupakan aspirasi dan pendapat dari sejumlah pihak.
-
Siapa saja yang mendampingi Jokowi? Sebagai informasi, turut mendampingi Presiden dalam kegiatan ini adalah Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi, Gubernur Jambi Al Haris, dan Pj. Bupati Merangin Mukti.
"Saya kira tidak akan mempengaruhi terhadap elektablitas kami. Ulama itu banyak di Indonesia ini bukan hanya Habib Rizieq dan para Ustadz yang tergabung dalam GNPF Ulama yang dari sejak awal sudah jelas afiliasi politiknya kemana," kata Ace saat dihubungi merdeka.com, Senin (17/9).
Sebagai syarat dari dukungan itu, Forum Ijtimak Ulama II meminta Prabowo untuk menandatangani 17 poin dalam pakta integritas. Ace mengaku ragu Prabowo bakal memenuhi 17 tuntutan dari Ijtima Ulama.
Hal ini melihat keputusan Prabowo dan koalisi pendukungnya yang tidak mengambil cawapres dari kalangan ulama hasil Ijtimak Ulama I. Ijtimak Ulama I merekomendasikan dua nama cawapres untuk Prabowo, yakni Salim Segaf Al-Jufri dan Ustaz Abdul Somad.
"Lalu apa rekomendasi dan pakta integritas ijtima ulama II juga ada jaminan akan dipenuhi oleh Prabowo?," ujar Ace.
Ketua DPP Partai Golkar ini menuturkan, Jokowi yang justru mengangkat ulama dengan menggandeng Ketua MUI Ma'ruf Amin sebagai cawapres. Dia meminta GNPF tidak mengatasnamakan ulama untuk berpolitik di Pilpres 2019.
"Justru Pak Jokowi lah yang mengangkat Ulama sebagai Cawapres tanpa harus ijtima-ijtimaan. Lagipula jangan terlalu menggunakan institusi ulama lah kalau soal Pilpres ini," tegasnya.
Di kubu Jokowi, kata Ace, hadirnya Ma'ruf juga sudah merespresentasikan ulama dan ormas Islam di Indonesia. Sebab, latarbelakang Ma'ruf yang pernah Ketua MUI, Rais Aam dan Rois Syuriah Nadlatul Ulama.
Pak kiai Ma’ruf Amin itu Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia, organisasi Islam yang menaungi ormas-ormas Islam di Indonesia, dan Rois Syuriah Nadlatul Ulama (NU). Kurang mereprestasikan apa lagi coba soal otoritas keulamaannya," tandas Ace.
Diketahui, Prabowo menandatangani pakta integritas yang berisi 17 poin janji dari forum Ijtimak Ulama GNPF.Prabowo mengaku terharu mendapatkan kepercayaan dari para ulama GNPF. Dia menjanji akan melakukan yang terbaik untuk bangsa dan negara jika terpilih menjadi Presiden Indonesia.
"Saya atas nama pasangan calon capres cawapres mengucapkan terima kasih kepada ijtimak ulama GNPF atas kepercayan yang diberikan pada kami atas dukungan yang begitu ikhlas diberikan. Mengharukan pada diri saya. Saya berjanji pada ijtimak berbuat terbaik, seluruh jiwa raga saya serahkan pada negara bangsa," kata Prabowo di Hotel Grand Cempaka, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Minggu (16/9/2018)
"Ada 17 poin dalam pakta integitas semua demi kepentingan bangsa," sambungnya.
Baca juga:
Jokowi undang Ma'ruf Amin rapat bahas strategi pemenangan Pilpres 2019
Merasa lebih muda dari Mahathir, Ma'ruf makin semangat hadapi Pilpres
PDIP soal iklan Jokowi: Kami bisa bedakan mana ranah negara dan politik praktis
Jokowi persilakan publik demo kritik pemerintah asal sesuai aturan
Ijtimak Ulama II, kubu Jokowi sebut Ma'ruf pemersatu nasionalis dan agamais