Tingkat kepuasan publik turun, Jokowi-JK harus introspeksi
Survei tersebut juga dapat menjadi peringatan bagi Jokowi-JK untuk merealisasikan janjinya saat kampanye lalu.
Politikus PDIP Dwi Ria Latifa mengatakan jika survei Poltracking Indonesia yang menyebut rendahnya kepuasan publik terhadap pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla akan dijadikan cambukan bagi kepala negara ke depannya. Selain itu, dia menilai survei itu merupakan suatu peringatan.
"Sebaiknya survei itu menjadi satu warning, introspeksi dan evaluasi. Kemudian bagian dari cara pemerintah untuk segera memperbaiki hal-hal yang dianggap sebagai keinginan masyarakat," katanya di Gedung DPR, Jakarta, Senin (20/4).
Selain itu, survei tersebut juga dapat menjadi peringatan bagi Jokowi-JK untuk merealisasikan janjinya saat kampanye lalu. Hal ini, kata dia, demi menumbuhkan kembali kepercayaan publik.
"Justru ini cambuk. Asal survei ini murni untuk kepentingan masyarakat bukan untuk kepentingan kelompok tertentu," kata dia.
Seperti diketahui, Lembaga survei Poltracking Indonesia mengeluarkan hasil sigi nasional yang dilaksanakan pada 23-31 April 2015. Penelitian itu terkait kinerja Pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla kurun enam bulan setelah dilantik menjadi presiden dan wakil presiden pada 20 Oktober 2014.