Titik Lemah Jokowi dan Prabowo
Berdasarkan rilis sejumlah lembaga survei, Jokowi-Ma'ruf mengungguli Prabowo-Sandi di seluruh pulau besar di Indonesia.
57 hari lagi pertarungan final Pilpres 2019 antara Joko Widodo-Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno bakal berlangsung. Kedua kubu paslon saat ini gencar berkampanye di daerah-daerah yang menjadi titik kelemahan Jokowi dan Prabowo di Pilpres 2014 lalu.
Pelbagai survei mulai dari lembaga independen hingga internal tim pemenangan sudah memetakan daerah-daerah tersebut. Berdasarkan rilis sejumlah lembaga survei, Jokowi-Ma'ruf mengungguli Prabowo-Sandi di seluruh pulau besar di Indonesia.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Apa yang dibicarakan Prabowo dan Jokowi? Saat itu, mereka berdua membahas tentang masa depan bangsa demi mewujudkan Indonesia emas pada tahun 2045.
-
Kapan Jokowi memanggil Kapolri dan Jaksa Agung? "Sudah saya panggil tadi," kata Presiden Jokowi saat diwawancarai di Istora Senayan, Jakarta, Jumat (27/5).
-
Bagaimana Prabowo bisa menyatu dengan Jokowi? Saat Pilpres 2019 Prabowo merupakan lawan Jokowi, namun setelah Jokowi terpilih menjadi presiden Prabowo pun merapat kedalam kabinet Jokowi.
-
Siapa yang mengusulkan Jokowi sebagai pemimpin koalisi Prabowo-Gibran? Usulan tersebut merupakan aspirasi dan pendapat dari sejumlah pihak.
-
Siapa saja yang mendampingi Jokowi? Sebagai informasi, turut mendampingi Presiden dalam kegiatan ini adalah Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi, Gubernur Jambi Al Haris, dan Pj. Bupati Merangin Mukti.
Seperti Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Bali, daerah Nusa Tenggara ditambah gabungan Maluku dan Papua atas pesaingnya. Di Jawa, kemenangan Jokowi-Ma'ruf diprediksi mencapai 57,1 persen. Provinsi Jawa Tengah, Jawa Timur dan Yogyakarta menjadi lumbung suara Jokowi-Ma'ruf.
Namun, Jokowi-Ma'ruf masih 'keok' di sejumlah provinsi seperti Jawa Barat, DKI Jakarta dan Banten. Tim Kampanye Daerah (TKD) Jokowi-Ma'ruf Provinsi Jawa Barat menyebut ada wilayah Jabar yang masih dianggap lemah untuk suara Jokowi.
Khususnya di Priangan Barat yakni Sukabumi, Cianjur dan Priangan Timur yakni Garut dan Tasikmalaya. "TKD akan terus lakukan sosialisasi juga untuk kampanye di sana," ungkap Sekretaris TKD Abdy Yuhana.
Kemudian di Jawa Timur, Jokowi-Ma'ruf diprediksi menang telak versi Lembaga Surabaya Survey Center (SSC). Jika Pilpres digelar saat ini, Paslon urut 01 itu akan menang 55,9 persen suara.
Namun untuk wilayah Madura, posisi perolehan suara Pilpres masih seperti 2014 silam. Pulau Garam masih 'milik' Prabowo Subianto-Sandiaga S Uno. Di Pemilu 2014 silam, Jokowi yang kala itu berpasangan dengan Jusuf Kalla, kalah parah di empat kabupaten di Pulau Madura.
Begitu pula di Banten. Banten tampaknya masih jadi basis Prabowo. Jokowi-Ma'ruf Amin hanya unggul di Kabupaten Lebak dari delapan Kabupaten/Kota di Banten versi survei internal. "Di Banten kalah tipis sekitar 5 sampai 6 persen. Kita kalah di tujuh Kabupaten/Kota kalah tipis, kita menang hanya di Lebak," kata Asep saat dikonfirmasi.
Pertarungan' sengit tampaknya bakal tersaji di Sumatera. Di sini, Jokowi-Ma'ruf meraih elektabilitas sebanyak 38,1 persen. Sementara Prabowo-Sandi dengan 40,5 persen.
Basis suara Jokowi-Ma'ruf berada di Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Bangka Belitung dan Lampung. Sementara Aceh, Sumatera Barat dan Riau cenderung jadi lumbung suara Prabowo-Sandiaga.
Titik Lemah Kubu Prabowo
Kubu Prabowo-Sandi kian pede bakal mengejar ketertinggalan dari kompetitornya. Modalnya hasil survei internal yang menyebut selisih elektabilitas paslon nomor urut 02 dengan Jokowi-Ma'ruf tinggal 4 persen.
Di survei internal, Prabowo-Sandi disebut unggul di sejumlah provinsi. Semisal di Pulau Sumatera, kubu Prabowo mengklaim unggul di Aceh, Sumatera Barat dan Riau.
Di Pulau Jawa, Kubu Prabowo merasa unggul di Banten, DKI Jakarta dan Jawa Barat. Tapi, Jawa Tengah dan Jawa Timur diakui masih menjadi pekerjaan rumah yang sulit. Itu menjadi salah satu alasan kenapa Prabowo-Sandi ingin mendirikan Markas di provinsi yang menjadi basis massa terbesar PDIP yakni Jawa Tengah.
"Sumatera kita menang semua, terus, di Banten menang DKI menang, Jawa Barat menang," kata Andre kepada merdeka.com, Senin (10/12).
Sementara untuk di kawasan Indonesia bagian Timur, Andre mengungkapkan, di Pulau Sulawesi Prabowo-Sandi unggul. Begitu pula di Kalimantan, di beberapa titik, Prabowo-Sandi ada yang unggul dan kalah.
"Kita Sulawesi unggul, Kalimantan ada menang dan ada yang kalah, NTB menang, NTT kalah, Papua masih tertinggal," ungkap dia.
Baca juga:
Cegah Praktik Curang, Kubu Jokowi Latih 700 Saksi yang Disebar di TPS
TKN Tegaskan Seruan Mendagri Dana Desa Berkat Jokowi Bukan Kampanye
Fadli Zon: Incognito Jokowi di Tambak Lorok Itu Gampang
Disinggung Soal Kepemilikan Lahan, Prabowo Larang BPN Laporkan Jokowi ke Bawaslu
Kutip Hadits, Ma'ruf Amin Ingatkan Hoaks Dapat Masuk Neraka