TKN Jokowi Dukung Kemenkum HAM Cabut Cuti Bersyarat Pemred Obor Rakyat
Ketua DPP Golkar ini menambahkan, Obor Rakyat juga telah dinyatakan bersalah karena menyebarkan berita bohong pada Pilpres 2014 lalu. Karena itu, dia meminta tak ada lagi penerbitan tabloid tersebut.
Beredar brosur acara penerbitan kembali tabloid Obor Rakyat jelang tahap pencoblosan Pemilu 2019 pada (17/4) mendatang. Dalam brosur itu, tertulis 'Obor Rakyat Reborn' akan diumumkan di Gedung Joang 45, Jalan Menteng Raya, Jakarta Pusat.
Untuk menandai terbitnya kembali Obor Rakyat, tabloid itu menyajikan edisi wawancara khusus dengan Pentolan FPI Habib Rizieq Syihab di Arab Saudi. Namun, kabar teranyar, acara pengumuman terbitnya 'Obor Rakyat Reborn' batal karena cuti bersyarat pimpinan redaksi Setyardi Budiono dicabut Kemenkum HAM.
-
Apa yang ditinjau oleh Jokowi di Kabupaten Keerom? Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau langsung ladang jagung yang ada di kawasan food estate, Desa Wambes, Kecamatan Mannem, Kabupaten Keerom, Provinsi Papua.
-
Kapan Jokowi mencoblos? Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah melakukan pencoblosan surat suara Pemilu 2024 di TPS 10 RW 02 Kelurahan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (14/2).
-
Kapan Jokowi memanggil dua menteri PKB tersebut? Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil dua menteri Partai Kebangkitan Bangsa, yaitu Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Indonesia (Mendes-PDTT) Abdul Halim Iskandar dan Menaker Ida Fauziyah.
-
Siapa saja yang mendampingi Jokowi? Sebagai informasi, turut mendampingi Presiden dalam kegiatan ini adalah Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi, Gubernur Jambi Al Haris, dan Pj. Bupati Merangin Mukti.
-
Apa yang terjadi di Bukber Kabinet Jokowi? Bukber Kabinet Jokowi Tak Dihadiri Semua Menteri 01 & 03, Sri Mulyani: Sangat Terbatas
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin, Ace Hasan Syadzily berharap Tabloid Obor Rakyat tak lagi beredar di masyarakat.
"Tentu kami sangat mengecam ya, kalau misalnya Obor Rakyat terbit kembali. Apalagi kalau misalnya isinya adalah fitnah, hoaks dan ujaran kebencian seperti yang tercermin dalam Obor Rakyat pada 2014 yang lalu," kata Ace di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (8/3).
Menurut Ace, Pilpres seharusnya tidak diisi dengan penyebaran berita bohong atau hoaks. Dia menekankan, semua opini harus berdasarkan fakta dan data.
"Tetapi kebebasan berpendapat, kebebasan untuk mengungkapkan gagasan itu seharusnya didasari oleh fakta dan data yang akurat. Bukan penggiringan opini yang tujuannya adalah menghasut rakyat," ungkapnya.
Ketua DPP Golkar ini menambahkan, Obor Rakyat juga telah dinyatakan bersalah karena menyebarkan berita bohong pada Pilpres 2014 lalu. Karena itu, dia meminta tak ada lagi penerbitan tabloid tersebut.
"Itu kan artinya bahwa belum ada efek jera dan belum memiliki kesadaran. Ya sudah Obor Rakyat enggak perlu lagi diterbitkan, karena jelas-jelas dia melanggar hukum dan bukan produk jurnalistik," ucapnya.
Terkait dengan pembatalan cuti bersyarat dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) yang diberikan pada pemimpin redaksi Obor Rakyat, Ace berharap bisa memberikan efek jera agar tak melakukan hal yang sama.
"Lalu kemudian itu akan memberikan efek jera kepada yang bersangkutan supaya jangan melakukan hal yang sama seperti tahun 2014 yang lalu," tandasnya.
Baca juga:
Pemred Kembali Masuk Bui, Peluncuran 'Obor Rakyat Reborn' Batal
Pengamat Media: Obor Rakyat Lebih Provokatif dari Tabloid Indonesia Barokah
Rommy Minta Rencana Penerbitan Kembali Obor Rakyat Dibatalkan
Obor Rakyat Berencana Terbit Lagi, Pemerintahan Jokowi Siapkan Antisipasi
Mahfud MD Tak Masalah Obor Rakyat Terbit Lagi Asal Tidak Sebar Bohong