TKN Jokowi-Ma'ruf Prioritaskan Rekapitulasi DPT Jakarta dan Jabar
TKN Jokowi-Ma'ruf Prioritaskan Rekapitulasi DPT Jakarta dan Jabar. Dia menambahkan, selain karena adanya penambahan jumlah DPT secara signifikan. Dua wilayah itu dinilai menjadi daerah krusial terkait perolehan suara.
Wakil Direktur Departemen Saksi Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Putu Artha mengatakan pihaknya akan memprioritaskan Jakarta dan Jawa Barat untuk rekapitulasi daftar pemilih tetap (DPT) untuk Pemilu 2019. Dua wilayah tersebut dianggap memiliki peningkatan jumlah DPT secara signifikan.
"Yang kami sangat serius, detil, nanti dengan partai koalisi adalah Jawa Barat dan Jakarta. Karena Jawa Barat ini angka pertambahannya cukup signifikan," ujar Putu di posko pemenangan Jokowi-Ma'ruf di Jakarta Pusat, Jumat (16/11).
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Bagaimana tanggapan Prabowo atas Jokowi yang memenangkan Pilpres 2014 dan 2019? Prabowo memuji Jokowi sebagai orang yang dua kali mengalahkan dirinya di Pilpres 2014 dan 2019. Ia mengaku tidak masalah karena menghormati siapapun yang menerima mandat rakyat.
-
Kapan Jokowi mencoblos? Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah melakukan pencoblosan surat suara Pemilu 2024 di TPS 10 RW 02 Kelurahan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (14/2).
-
Siapa yang mendampingi Jokowi saat mencoblos? Jokowi didampingi Ibu Negara Iriana mencoblos capres-cawapres, caleg DPR RI, DPD RI, dan DPRD Kota Jakarta.
Dia menambahkan, selain karena adanya penambahan jumlah DPT secara signifikan. Dua wilayah itu dinilai menjadi daerah krusial terkait perolehan suara.
Berdasarkan pengalaman sebelumnya, Putu menjelaskan adanya perubahan jumlah DPT dikarenakan pada pemilu sebelumnya, beberapa pemilih tidak didaftarkan atau dikeluarkan dari DPT. Pada pemilihan selanjutnya, para pemilih tersebut kembali dimasukan ke dalam daftar.
"Nah ini kan penyelenggara negara harus tajam kenapa ada pertambahan signifikan. Termasuk Jakarta kenapa kemudian menjadi terlambat padahal ini daerah epicentrum yang dari sisi IT tidak ada masalah," tukasnya.
Berdasarkan DPT Jawa Barat yang dikeluarkan pada rapat Pleno, Agustus lalu jumlahnya mencapai 32.636.846 pemilih. Namun jumlah itu ditolak Bawaslu lantaran tidak sinkron antara data manual dengan data sistem data informasi pemilih (sidalih) milik KPU Jawa Barat.
Selain memprioritaskan dua wilayah itu, Putu juga meminta KPU menjelaskan stagnansi jumlah DPT pemilu 2019 dari pemilu 2014.
Berdasarkan data yang dihimpun pihak TKN jumlah DPT Pemilu 2004 sebanyak 150,6 juta, DPT Pemilu 2009 berjumlah 176.367, ada peningkatan 17 persen. Jumlah DPT 2014 sebanyak 188.268.423 dan jumlah DPT 2019 perbaikan tahap kedua sebanyak 189.144.900.
Kamis malam, KPU menyampaikan pihaknya masih akan melakukan penambahan waktu selama 30 hari untuk memperbaiki jumlah DPT 2019. Sebab, jumlah DPT 189.144.900 berasal dari 28 provinsi sementara masih ada enam provinsi yang belum selesai melakukan rekapitulasi.
Enam provinsi itu adalah DKI Jakarta, Jawa Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Tenggara, Maluku dan Sulawesi Tengah.
Baca juga:
Kubu Rommy sebut PPP Muktamar Jakarta Tak Punya Landasan Hukum, Cuma Caper
Kubu Jokowi Minta KPU, Kemendagri & Bawaslu Jelaskan DPT Pemilu 2019 Stagnan
Koalisi Prabowo Tak Akur, Tim Jokowi Bakal Rebut Suara PAN, Demokrat dan PKS
Diduga Hina Jokowi-Ma'ruf di Medsos, Politisi Partai Berkarya Dilaporkan ke Bawaslu
Konsolidasi Timses Jokowi di Jatim, Hasto Dapat Keluhan Warga NU Soal Sandiaga
Bela Ma'ruf, Ruhut Sebut Ucapan Budeg & Buta untuk yang Nyinyir Dikerjakan Jokowi