TKN Jokowi Pertanyakan Solusi Prabowo Atasi Kebocoran APBN
"Kalau Pak Prabowo tidak mempunyai rencana e-budgeting dan tetap ngomel tentang kebocoran, ya akan langgeng kebocoran itu. Jadi yang penting itu apa solusinya. Kalau Pak Jokowi solusinya e-budgeting. Dalam e-budgeting itu ada transparansi anggaran," tegasnya.
Anggota Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Eva Kusuma Sundari, menyebut kebocoran APBN sudah ada sejak zaman orde baru dan jumlahnya terus menurun seiring perpindahan rezim.
"Kalau soal bocor itu sudah penyakit sejak zaman Pak Soeharto, bahkan lebih parah. Karena dulu APBN itu tidak satu pintu, tapi banyak pintu. Sehingga Pak Harto bikin Kepres banyak banget hanya untuk memastikan duit itu terawasi melalui proses politik yang transparan," kata Eva saat dihubungi, Jumat (5/4).
-
Kapan Jokowi memanggil Kapolri dan Jaksa Agung? "Sudah saya panggil tadi," kata Presiden Jokowi saat diwawancarai di Istora Senayan, Jakarta, Jumat (27/5).
-
Kapan Jokowi mencoblos? Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah melakukan pencoblosan surat suara Pemilu 2024 di TPS 10 RW 02 Kelurahan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (14/2).
-
Siapa saja yang mendampingi Jokowi? Sebagai informasi, turut mendampingi Presiden dalam kegiatan ini adalah Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi, Gubernur Jambi Al Haris, dan Pj. Bupati Merangin Mukti.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Kenapa Jokowi panggil Kapolri dan Jaksa Agung? Pemanggilan tersebut, buntut insiden personel Datasemen Khusus Antiteror (Densus 88) dikabarkan menguntit Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Febrie Adriansyah.
-
Siapa yang mendampingi Jokowi saat mencoblos? Jokowi didampingi Ibu Negara Iriana mencoblos capres-cawapres, caleg DPR RI, DPD RI, dan DPRD Kota Jakarta.
Eva mengaku masih ada kebocoran anggaran hingga saat ini. Namun, dia mengklaim jumlahnya tidak sebesar pada zaman orde baru. "Tapi saya yakinkan kalau nanti pelaksanaan e-budgeting, e-procurement, e-planing, dilaksanakan seperti di DKI pada zamannya Pak Jokowi dan ini berlaku di seluruh Indonesia maka tidak akan ada lagi peluang bocor yang direncanakan," ujarnya.
"Jadi kalau mau tidak bocor ya pilih Pak Jokowi. Karena Pak Jokowi punya sistem untuk memastikan tidak ada lagi niat untuk bocor itu terakomodasi," sambung Eva.
Eva lantas menyebut capres 02 Prabowo tidak memiliki program seperti Jokowi untuk mengatasi kebocoran APBN. Prabowo, kata dia lebih banyak mengkritik daripada memberi solusi.
"Kalau Pak Prabowo tidak mempunyai rencana e-budgeting dan tetap ngomel tentang kebocoran, ya akan langgeng kebocoran itu. Jadi yang penting itu apa solusinya. Kalau Pak Jokowi solusinya e-budgeting. Dalam e-budgeting itu ada transparansi anggaran," tegasnya.
Isu kebocoran anggaran ini kembali mencuat menyusul hasil Litbang KPK yang menemukan adanya angka kebocoran yang cukup tinggi pada APBN. Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan menyebut jika tidak bocor, total APBN Indonesia mestinya mencapai Rp4.000 triliun. Adapun saat ini, total APBN berkisar Rp2.439 triliun.
Baca juga:
Deklarasi Dukungan, Rektor Aktivis Kampus Curhat Masalah Perguruan Tinggi ke Prabowo
TKN dan BPN Berdebat Soal Korupsi
Ditemani Relawan ABJ, Jokowi Sapa Pengrajin Rotan di Tegal Wangi Cirebon
TKN Jokowi Sebut Surat Istana soal OSO Hanya Meminta Bukan Memerintahkan KPU
Ma'ruf Amin: Pilpres Itu Cari Pemimpin Terbaik, Visioner dan Berpengalaman