TKN Nilai Beredarnya Foto Kondom Bergambar Jokowi-Ma'ruf Rendahkan Martabat Bangsa
Jokowi-Ma'ruf bukan hanya menjadi simbol relawan atau partai yang mengusungnya. Demikian juga dengan pasangan Prabowo-Sandiaga Uno, mereka juga sudah menjadi calon simbol bangsa Indonesia
Direktur Program Tim Kampanye Nasional ( TKN) Aria Bima menilai beredarnya foto alat kontrasepsi (kondom) bergambar Joko Widodo dan Ma'ruf Amin di media sosial sebagai tindakan biadab. Menurutnya, perbuatan menjatuhkan salah satu pasangan calon tersebut sangat merendahkan martabat bangsa Indonesia.
"Kita ini jangan merendahkan martabat bangsa kita. Pak Jokowi, Pak Prabowo, Pak Sandi dan Kiai Ma'ruf ini adalah calon simbol negara. Kalau kita tidak bisa menghormati pimpinan kita sendiri, bangsa lain juga tidak akan hormat," ujar Aria Bima disela disela kegiatan sosialisasi empat pilar kebangsaan di Sukoharjo, Minggu (10/3).
-
Kapan Jokowi mencoblos? Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah melakukan pencoblosan surat suara Pemilu 2024 di TPS 10 RW 02 Kelurahan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (14/2).
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Bagaimana tanggapan Prabowo atas Jokowi yang memenangkan Pilpres 2014 dan 2019? Prabowo memuji Jokowi sebagai orang yang dua kali mengalahkan dirinya di Pilpres 2014 dan 2019. Ia mengaku tidak masalah karena menghormati siapapun yang menerima mandat rakyat.
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Apa usulan PKS untuk Presiden Jokowi terkait capres 2024? Sekjen PKS Aboe Bakar Alhabsyi atau Habib Aboe mengusulkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengundang bakal capres Ganjar Pranowo, Anies Baswedan dan Prabowo Subianto untuk makan siang di Istana Kepresidenan.
Menurut Bima, Jokowi-Ma'ruf bukan hanya menjadi simbol relawan atau partai yang mengusungnya. Demikian juga dengan pasangan Prabowo-Sandiaga Uno, mereka juga sudah menjadi calon simbol bangsa Indonesia
Bima tak menampik, jika selama masa kampanye, setiap kubu pasangan calon melakukan berbagai upaya untuk mendulang suara terbanyak. Namun hendaknya upaya yang dilakukan tidak sampai merendahkan martabat bangsa.
"Kebiadaban-kebiadaban seperti ini harus kita waspadai, bukan dalam rangka menang atau kalah, tetapi untuk membangun demokrasi yang beradab dan bermartabat," tandasnya.
Menurut Bima, cara-cara tersebut bukanlah tradisi dalam berdemokrasi di Indonesia. Hal itu yang harus dicermati oleh setiap tim sukses (Timses).
"Kita melihat ada cara-cara keras dilakukan, cara yang melawan hukum, dan cara-cara yang tidak bermartabat. Kemudian mereka berusaha untuk diproses secara hukum, dan setelah diproses mereka akan mengatakan, ini kriminalisasi," tutupnya.
Baca juga:
TKN Klaim Jokowi Selera Publik, Prabowo Belum Mampu Rebut Kepercayaan Rakyat
Modal 3 Kartu, Jokowi Yakin Kalahkan Prabowo di Jawa Barat
Hadiri Festival Satu Indonesia, Jokowi Jelaskan Kartu Prakerja di Depan Milenial
TKN Tegaskan Hubungan Personal Jokowi dan Prabowo Tetap Baik
Andalkan Menantu Jokowi, Ma'ruf Amin Yakin Kontestasi Suara di Sumut Berubah
Kampanye Terbuka, Timses Jokowi Siap Habis-habisan di 34 Provinsi