TKN: Survei Kompas soal Ekstrapolasi Elektabilitas, Jokowi Sudah Melebihi 2014
Litbang Kompas merilis hasil survei terbarunya yang menyatakan elektabilitas Jokowi dan Prabowo saat ini hanya selisih 11,8 persen. Jokowi-Ma'ruf mendapat perolehan suara 49,2 persen, sedangkan Prabowo-Sandi 37,4 persen. Sebanyak 13,4 persen masih merahasiakan pilihannya.
Litbang Kompas merilis hasil survei terbarunya yang menyatakan elektabilitas Jokowi dan Prabowo saat ini hanya selisih 11,8 persen. Jokowi-Ma'ruf mendapat perolehan suara 49,2 persen, sedangkan Prabowo-Sandi 37,4 persen. Sebanyak 13,4 persen masih merahasiakan pilihannya.
Namun, hasil ekstrapolasi elektabilitas yang dilakukan, pasangan Jokowi-Ma'ruf mendapat elektabilitas pada angka 56,8%. Hasil ini, di mata Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf sebagai hal yang sangat baik. Apalagi lembaga survei yang lain jarang yang mengungkapkan data ekstrapolasi ini.
-
Kapan LSI melakukan survei? “Kalau melihat data-data ini, yang belum menentukan pilihan untuk pilihan kedua masih sangat besar. Itu berarti dinamika dukungan masih sangat tinggi,” Adapun survei ini dilakukan pada awal Desember 2023, memakai metode random digit dialing (RDD) dengan teknik memilih sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak.
-
Bagaimana cara Utting Research melakukan survei? Survei tersebut dilakukan menggunakan metode multi stage random sampling, dengan margin of error sebesar 2,8 persen pada tingkat kepercayaan mencapai 95 persen.
-
Siapa yang melakukan survei LSI? Lembaga Survei Indonesia (LSI) merilis peta dukungan apabila Pilpres 2024 berlanjut ke putaran kedua. Dengan posisi pasangan nomor urut dua Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dipastikan melaju ke putaran kedua.
-
Siapa yang paling teratas dalam survei? Dalam survei tersebut, Prabowo-Gibran yang paling teratas.
-
Kapan survei SMRC untuk Pilgub Sulteng 2024 dilakukan? Jika Pemilihan Gubernur-Wakil Gubernur Sulawesi Tengah diadakan ketika survei dilakukan (6-18 Mei 2024) dan yang maju ada tiga pasangan, yakni Ahmad M Ali - Abdul Karim Aljufri vs Anwar Hafid - Reny A Lamadjido vs Rusdy Mastura - Mohamad Irwan Lapatta.
-
Kapan survei Indikator Politik Indonesia dilakukan? Survei tersebut melibatkan 810 responden dengan metode simple random sampling dan margin of error sekitar 3,5 persen.
"Alhamdulillah, puji Tuhan, prediksi secara ilmiah dari Litbang Kompas biasanya sangat akurat. Kemenangan Pak Jokowi jauh lebih besar dari (pilpres) 2014," ujar anggota TKN Ridlwan Habib kepada wartawan di Jakarta, Rabu (20/3).
Dalam hasil surveinya, Litbang Kompas membuat ekstrapolasi yakni perluasan data di luar data yang tersedia, tetapi tetap mengikuti pola kecenderungan data yang tersedia itu.
Menurut Ridlwan, ekstrapolasi elektabilitas merupakan sebuah 'prediksi' berdasarkan data survei yang dihimpun. Sebab, responden dalam survei ada yang menjawab rahasia, tidak tahu, atau belum menentukan pilihan. Ekstrapolasi dilakukan dengan menggunakan data yang ada kemudian diolah menjadi suatu pola berdasarkan kecenderungan dari survei sebelumnya.
Ridlwan mengutip data pada Bulan Oktober 2018, ekstrapolasi elektabilitas Jokowi pada angka 61,6 persen dan pada Maret 2019 pada angka 56,8 persen. Artinya terdapat penurunan 4,9 persen dalam waktu 5 bulan. Jika dibuat rata-rata, tren penurunan elektabilitas Jokowi sekitar 1 persen per bulan.
"Sudah tidak ada waktu lagi bagi Prabowo untuk dapat menyusul karena pilpres tinggal 1 bulan," yakin Ridlwan.
Meski begitu, alumni S2 Intelijen UI itu mengingatkan kepada para pendukung Jokowi untuk terus semangat. "Seperti pesan Pak Jokowi ayo gaspol, dengan makin semangat nanti 17 April Jokowi bisa menang 61 persen," kata Ridlwan.
Baca juga:
Elektabilitas Melejit di Survei, Sandiaga Sebut Pemilu akan Ketat Hingga Last Minute
Selisih Jokowi & Prabowo Kian Tipis, BPN Intensifkan Kampanye 'Door To Door'
Di Depan Calon Investor, Sri Mulyani Pastikan Ekonomi RI Stabil di Tahun Politik
Penyebab Elektabilitas Jokowi Turun dan Prabowo Naik Versi Survei Kompas
Survei Litbang Kompas: Prabowo Unggul di Pemilih Pemula, Jokowi Millenial Hingga Tua
BPN Soal Survei Litbang Kompas: Pemilih yang Rahasiakan Pilihan Cenderung ke Prabowo