Tolak Golput, Suku Baduy Siap Turun Gunung 17 April
Masyarakat Baduy yang tinggal di kawasan tanah hak ulayat di pedalaman Kabupaten Lebak, Banten, berkomitmen tidak masuk golongan putih atau Golput pada pemungutan suara pemilihan umum (Pemilu) 2019 yang dilaksanakan pada 17 April.
Masyarakat Baduy yang tinggal di kawasan tanah hak ulayat di pedalaman Kabupaten Lebak, Banten, berkomitmen tidak masuk golongan putih atau Golput pada pemungutan suara pemilihan umum (Pemilu) 2019 yang dilaksanakan pada 17 April.
"Kita sebagai warga tentu wajib berpartisipasi menggunakan hak suara dan tidak golput pada pesta demokrasi itu," kata Santa (45) warga Baduy, dikutip dari Antara, Rabu (3/4).
-
Kapan Pemilu 2019 diadakan? Pemilu terakhir yang diselenggarakan di Indonesia adalah pemilu 2019. Pemilu 2019 adalah pemilu serentak yang dilakukan untuk memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten Kota, dan DPD.
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Apa saja yang dipilih dalam Pemilu 2019? Pada tanggal 17 April 2019, Indonesia menyelenggarakan Pemilu Serentak yang merupakan pemilihan presiden, wakil presiden, anggota DPR, DPD, dan DPRD secara bersamaan.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Kapan pemilu 2019 dilaksanakan? Pemilu 2019 merupakan pemilihan umum di Indonesia yang dilaksanakan pada tanggal 17 April 2019.
-
Mengapa Pemilu 2019 di sebut Pemilu Serentak? Pemilu Serentak Pertama di Indonesia Dengan adanya pemilu serentak, diharapkan agar proses pemilihan legislatif dan pemilihan presiden dapat dilakukan dengan lebih efisien dan efektif.
Sebab, katanya, pesta demokrasi yang dilaksanakan lima tahun sekali untuk melahirkan pemimpin yang mampu meningkatkan kesejahteraan rakyat. Karena itu, masyarakat Baduy bagian warga Indonesia tentu wajib menggunakan hak suara pada pemilu tersebut.
"Kami bersama warga lainnya akan berbondong-bondong mendatangi tempat pemungutan suara (TPS) untuk menggunakan hak politiknya dan tidak Golput," katanya.
Turun Gunung
Pemuka adat Baduy yang juga Kepala Desa Kanekes Kecamatan Leuwidamar Kabupaten Lebak, Saija mengatakan, meskipun masyarakat Baduy di kawasan pegunungan Kendeng juga masih kuat terhadap aturan adat, namun pelaksanaan pemilu harus berjalan sukses karena merupakan kewajiban bagi mereka.
Masyarakat Baduy, katanya, akan turun gunung dengan berbondong-bondong untuk mendatangi tempat pemungutan suara (TPS) guna menggunakan hak politiknya, sebab pesta demokrasi ini bagian cinta terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Kami mengajak warga Baduy yang masuk dalam daftar pemilih tetap (DPT) wajib mendatangi TPS dan tidak Golput," kata Saija.
Menurut Saija, pemuka adat menolak pemasangan spanduk maupun atribut di kawasan hak ulayat warga Baduy karena berpotensi menimbulkan perpecahan.
Untuk itu, kawasan hak ulayat masyarakat Baduy seluas 5.200 hektare bebas dari atribut parpol maupun spanduk atau baliho calon pasangan presiden dan legislatif.
Pelarangan pemasangan atribut parpol maupun calon legislatif karena keputusan adat agar tidak menimbulkan perpecahan.
Masyarakat Baduy yang berpenduduk 11.600 jiwa siap mensukseskan pemilu dengan damai, tertib dan aman, namun pilihan suara tergantung hati nurani mereka berdasarkan penilaian rekam jejak calon pemimpin itu.
"Kami menyerahkan kepada warga Baduy untuk pilihan tanpa politik uang," katanya.
Bingung
Pengawas Pemilu kawasan hak ulayat masyarakat Baduy di Desa Kanekes Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak Ardi mengatakan, masyarakat Baduy pada Pemilu 2019 kebingungan karena surat suara tidak ada foto calon wakil rakyat.
Selain itu juga, kegiatan sosialisasi dari KPU relatif kurang, sehingga banyak warga Baduy belum memahami tata cara pencoblosan Pemilu.
Padahal, pemilu sebelumnya terdapat foto dan tulisan nama anggota DPR, DPRD provinsi, kabupaten dan kota.
Saat ini, jumlah warga Baduy yang masuk Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilu 2019 tercatat 6.873 jiwa terdiri dari laki-laki 3.641 jiwa dan perempuan 3.232 jiwa dan tersebar di 27 TPS.
"Kami berharap KPU hanya tinggal dua pekan lagi dapat mengoptimalkan sosialisasi pemilu 2019 agar warga Baduy memahami dan mengetahui tata cara pencoblosan yang baik dan benar," katanya.
Komisioner KPU Kabupaten Lebak Encep Supriyatna mengatakan, pihaknya akan menerjunkan relawan demokrasi untuk melakukan kegiatan sosialisasi di kawasan masyarakat Baduy.
Mereka, para relawan, akan menggelar simulasi pencoblosan surat suara Pemilu agar tidak terjadi kesalahan. "Kami yakin warga Baduy tidak golput dan antusias untuk menggunakan hak suara pada Pemilu itu," katanya.
Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Amirudin mengatakan, masyarakat Baduy yang tinggal di pedalaman Kabupaten Lebak memastikan ikut berpartisipasi Pemilu 2019.
Kepastian itu, kata dia, dirinya setelah mengunjungi kawasan hak ulayat masyarakat Baduy. Mereka masyarakat siap menyalurkan hak politik, di antaranya dengan memiliki kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP). "Kami berharap Pemilu di kawasan adat masyarakat Baduy berjalan lancar," katanya.
Baca juga:
Kutip Surah Al Isra, Prabowo Cerita Pentingnya Isra Mi'raj
Indikator Politik: 12 Persen Orang Ragu KPU Netral di Pilpres 2019
Pemilu Tinggal 2 Pekan, AHY Pesan ke Kader 'Jelaskan Apa yang Dibawa Demokrat'
Ma'ruf Amin Minta Relawan Tak Pakai Kekerasan di Pilpres 2019
Soal 'People Power' Amien Rais, Sandiaga Bilang Demokrasi Pestanya Rakyat
Cak Imin Sebut Amien Rais Kalut Menghadapi Demokrasi
Indikator: Jokowi-Ma'ruf Unggul 55,4 Persen, Prabowo-Sandi 37,4 Persen