Tren Elektabilitas Parpol: PDIP Merosot, Golkar-NasDem Naik
Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) merilis survei terbaru tentang elektabilitas partai politik Maret 2021. Hasilnya, PDIP masih berada di urutan teratas dengan 24,9 persen. Namun tren elektabilitas PDIP merosot.
Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) merilis survei terbaru tentang elektabilitas partai politik Maret 2021. Hasilnya, PDIP masih berada di urutan teratas dengan 24,9 persen. Namun tren elektabilitas PDIP merosot.
SMRC menggelar survei pada 28 Februari hingga 8 Maret 2021. Survei ini melibatkan 1.220 responden dengan metode multistage random sampling. Responden ditanya langsung melalui tatap muka.
-
Kapan Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Kenapa Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Bagaimana seharusnya kegiatan kepemudaan Partai Golkar dilakukan? Ilham menambahkan, acara diskusi merupakan jiwa kader Golkar di semua tingkatan. Ia mengapresiasi kegiatan diskusi yang digelar oleh para pemuda Partai Golkar. Namun, Ilham mengingatkan, setiap kegiatan kepemudaan Partai Golkar seharusnya diketahui dan mendapatkan izin dari pengurus DPP Partai Golkar.
-
Apa yang dilakukan Partai Golkar dalam Pilpres 2024? Presiden terpilih periode 2024-2029 sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, mengucapkan terima kasih kepada Partai Golkar atas kerja keras memenangkan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024. Dia menyebut, Partai Golkar telah bekerja keras.
-
Kapan Prabowo tiba di Kantor DPP Partai Golkar? Prabowo tiba sekitar pukul 17.00 WIB dengan mengenakan pakaian berwarna hitam dan celana berwarna hitam.
-
Bagaimana hubungan Jokowi dan PDIP merenggang? Diketahui, hubungan Jokowi dengan partai Pimpinan Megawati Soekarnoputri itu merenggang saat keduanya beda pilihan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Dalam survei itu, elektabilitas Golkar dan Gerindra sama kuat yakni 11,6 persen. Sementara di posisi keempat ada Demokrat 7,7 persen dan PKB 7,5 persen.
©2021 Merdeka.com/istimewa
Selanjutnya, ada PKS 5,2 dan NasDem 4,1 persen. Sisanya, PPP 2,7 persen serta PAN 2,5 persen.
“Sementara partai-partai lain di bawah 3 persen, dan yang belum tahu 19,2 persen,” tulis rilis survei SMRC tersebut, Kamis (1/4).
SMRC juga memotret tren elektabilitas partai politik sejak Pemilu 2019. Rata-rata dari tren tersebut, elektabilitas parpol turun. Termasuk PDIP. Pada Maret 2020, PDIP mendapat 25,9 persen, lalu naik pada Oktober 2020 menjadi 27,4 persen. Kemudian merosot menjadi 24,9 pada Maret 2021.
©2021 Merdeka.com/istimewa
Sementara Gerindra, pada Maret 2020 memiliki elektabilitas 13,6 persen, turun menjadi 7,7 persen pada Oktober 2020, lalu naik menjadi 11,6 persen pada survei terbaru.
Beda dengan Golkar yang terus menanjak,pada Maret 2020 mendapatkan 8,4 persen, lalu naik menjadi 9,9 persen pada Oktober 2020 dan naik menjadi 11,6 persen sekarang.
Untuk PKB, 7,8 persen pada Maret 2020, lalu naik menjadi 8,7 persen di Oktober 2020. Kemudian turun drastis jadi 7,5 persen saat ini.
NasDem pada Maret 2020 mendapatkan 3,0 persen, lalu turun jadi 2,2 persen di Oktober 2020. Sekarang naik menjadi 4,1 persen.
Sementara Demokrat, pada Maret 2020 mendapatkan 7,8 persen, lalu naik menjadi 8,6 persen pada Oktober 2020. Turun menjadi 7,5 persen sekarang.
©2021 Merdeka.com/istimewa
Kemudian PKS, pada Maret 2020 mendapat 4,4 persen, lalu jadi 5,8 persen di Oktober 2020. Sekarang menjadi 5,2 persen. Dua partai bawah terakhir menurut survei SMRC yakni PAN dan PPP.
PAN mendapat 2,3 persen di Maret 2020, turun menjadi 1,5 persen pada Oktober 2020. Kini menjadi 2,5 persen.
PPP mendapatkan 2,4 persen pada Maret 2020, lalu naik menjadi 3,7 persen di Oktober 2020. Kemudian turun lagi jadi 2,7 persen saat ini.
Baca juga:
SMRC: Elektabilitas Prabowo Tertinggi Hari Ini, Tapi Berat Jika Maju 2024
Tanggapan Pemerintah Soal Survei Mayoritas Masyarakat Ingin Lihat Prabowo Vaksin
Survei SMRC: 50 Persen Warga Tak Bersedia Disuntik Vaksin AstraZeneca
SMRC: 73,3% Masyarakat Mau Divaksinasi Kalau Lihat Prabowo juga Disuntik
Adu Kuat Capres Potensial Pilpres 2024
SMRC: 44 Persen Warga Dukung PPKM Ketat Meskipun Penghasilan Menurun