Tunjuk BG jadi kepala BIN, Jokowi jatuh di lubang yang sama
Jokowi pernah batal melantik Budi Gunawan jadi Kapolri.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjuk Wakapolri Komjen Pol Budi Gunawan (BG) sebagai calon Kepala Badan Intelijen Negara (BIN). Nama BG sudah diajukan oleh Jokowi ke DPR untuk dilakukan uji kepatutan dan kelayakan di Komisi I DPR.
Namun penunjukkan BG sebagai calon Kepala BIN mendapat penolakan. Bahkan sudah ada kelompok LSM yang menamakan diri mereka Koalisi Masyarakat Tolak BG (KMTB).
KMTB akan menggalang sejuta tanda tangan untuk menolak mantan ajudan Presiden kelima Megawati Soekarnoputri menjadi Kepala BIN.
"Presiden Jokowi ini ibarat kata menjatuhkan diri dalam lubang yang sama. Jokowi pernah keras menolak BG jadi Kapolri karena berbagai dugaan korupsi antara lain dugaan korupsi dalam kapasitasnya sebagai Kepala Biro Pembinaan Karir Deputi SSDM Mabes Polri tahun 2004-2006 dan jabatan lainnya di Kepolisian RI dan masuk dalam daftar Jenderal polisi dengan rekening gendut," kata Juru Bicara KMTB Muhammad Adnan dalam siaran pers kepada merdeka.com, Jumat (2/9).
Dua kasus di atas, kata dia, sampai hari ini di petieskan karena tekanan dan intervensi kekuasaan yang kuat dari berbagai kekuatan politik dengan memakan dua korban dua pimpinan KPK saat itu yakni Abraham Samad dan Bambang Widjojanto.
"Dengan berbagai kasus yang membelitnya maka BG sebenarnya sangat tidak layak menduduki sebuah posisi sangat penting dan strategis dari sebuah lembaga negara yang menjadi mata dan telinga presiden," tutur dia.
Untuk itu, lanjut dia, kelompok masyarakat dan pemuda dari Koalisi Masyarakat Tolak BG (KMTB) akan bersama-sama rakyat tegas meminta DPR RI menolak BG menjadi kepala BIN.
"KMTB akan membangun gerakan sejuta tanda tangan tolak BG jadi Kepala BIN yang akan di mulai pada Minggu pagi (4/9) di Bundaran HI yang nantinya di sampaikan Ke DPR RI sebagai aspirasi rakyat Indonesia," pungkasnya.