Undang KIH dan Jokowi di Rakernas, PAN bantah incar kursi menteri
PAN juga membantah sedang bermain 'dua kaki' karena mengundang KMP dan KIH.
Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Partai Amanat Nasional (PAN) yang digelar di Balai Sudirman, Jakarta, kemarin mengundang seluruh petinggi partai yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih (KMP) maupun petinggi partai yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Hebat (KIH). Ketua DPP PAN Viva Yoga Mauladi membantah partainya sedang bermain 'dua kaki' karena turut mengundang dua koalisi itu.
"PAN menjalankan politik kebangsaan, berorientasi pada kepentingan bangsa dan negara, meningkatkan kesejahteraan rakyat, jadi tidak tersekat oleh perbedaan suku, agama kelompok, termasuk perbedaan pada arah politik," kata Viva saat dihubungi, Kamis (7/5).
Tak cuma itu, dia juga membantah mengundang KIH dan Presiden Jokowi karena PAN ingin meminta jatah menteri di pemerintahan.
"Sikap PAN itu bukan dalam rangka untuk minta jabatan, PAN menjalankan politik kebangsaan dalam rangka melakukan check and balances politik," tegasnya.
Wakil Ketua Komisi IV DPR ini juga menegaskan partainya tetap setia berada di KMP. Hal tersebut dibuktikan saat Rakernas yang mengundang Golkar kubu Aburizal Bakrie (Ical) dan PPP kubu Djan Faridz.
"Kan sudah jelas, yang diundang Golkar Ical, bukan Golkar Agung Laksono, PPP Djan Faridz bukan PPP kubu Romi, apa kurang jelas?" tukasnya.
Seperti diketahui, isu reshuffle kabinet Jokowi-JK belakangan ramai berembus. Kabar reshuffle itu bahkan sudah diamini oleh Wapres Jusuf Kalla.
Menurut JK, reshuffle bakal dilakukan dalam waktu dekat untuk meningkatkan kinerja pemerintah. Sejumlah nama nama menteri bahkan disebut-sebut bakal tergusur dari posisinya.