Upaya kader Gerindra yakinkan Prabowo nyapres lawan Jokowi
Pendaftaran pasangan calon presiden dan calon wakil presiden bakal dilakukan 4 Agustus hingga 10 Agustus 2018 mendatang. Namun hingga kini baru Joko Widodo yang sudah memastikan bakal maju.
Pendaftaran pasangan calon presiden dan calon wakil presiden bakal dilakukan 4 Agustus hingga 10 Agustus 2018 mendatang. Namun hingga kini baru Joko Widodo yang sudah memastikan bakal maju.
Sementara Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto hingga kini belum juga memberi jawaban akan maju atau tidak memperebutkan kursi RI 1. Desakan pun muncul dari para kader Partai Gerindra agar sang ketua umum mencalonkan diri melawan Jokowi.
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Apa yang diraih Partai Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
-
Bagaimana Prabowo-Gibran menang Pilpres 2024? Berdasarkan hasil rekapitulasi KPU, Prabowo-Gibran unggul dengan suara sah sebanyak 96.214.691 dari total suara sah nasional, atau setara dengan 58,6%. Keduanya juga dilaporkan unggul di 36 Provinsi.
-
Bagaimana tanggapan Prabowo atas Jokowi yang memenangkan Pilpres 2014 dan 2019? Prabowo memuji Jokowi sebagai orang yang dua kali mengalahkan dirinya di Pilpres 2014 dan 2019. Ia mengaku tidak masalah karena menghormati siapapun yang menerima mandat rakyat.
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
Senin (12/3) lalu, 34 Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra berkumpul di Hotel Doubletree, Cikini, Jakarta Pusat. Mereka mendesak DPP Partai Gerindra segera mendeklarasikan Prabowo Subianto sebagai capres.
Ketua DPD Partai Gerindra DKI Muhammad Taufik menegaskan, seluruh DPD Partai Gerindra sepakat mendukung Prabowo menjadi calon Presiden periode 2019-2024 mendatang. Pihaknya ingin DPP Gerindra cepat mendeklarasikan Prabowo sebagai capres.
"Kami sepakat untuk mencalonkan Pak Prabowo menjadi calon presiden," kata Taufik.
Deklarasi mengusung Prabowo menjadi capres juga dilakukan DPD Partai Gerindra Jawa Barat, di Hotel Grand Preanger, Jalan Asia Afrika, Kota Bandung, Rabu (14/3). Sekjen Gerindra Ahmad Muzani dan ratusan perwakilan DPD di 27 kabupaten berikrar untuk mengulang kesuksesan raihan suara Prabowo di Jawa Barat yang mengungguli Jokowi di Pilpres 2014.
Komitmen itu ditandai dengan pernyataan tertulis dari pengurus DPD Gerindra Jabar untuk diteruskan ke DPP Gerindra. Muzani mengatakan dukungan Prabowo untuk kembali berlaga di Pilpres 2019 ini datang dari seluruh kader Gerindra termasuk masyarakat umum. Untuk itu, mereka meminta Prabowo segera menentukan sikap untuk maju kembali di Pilpres 2019.
"Ini (dukungan) sesuatu yang tumbuh dari masyarakat desa, kecamatan, kabupaten, kota, provinsi. Mereka meminta Prabowo maju jadi capres," kata Muzani dalam pidatonya.
Dia meyakini Prabowo akan menangkap aspirasi dan dukungan kepadanya dan akan mempersiapkan diri untuk maju sebagai capres.
"Jadi pak Prabowo akan mengambil sikap memberi isyarat segera mengambil sikap. Ini bukan sekadar kapan pak Prabowo akan mendeklarasikan diri, itu soal kecil," terangnya.
Sehari kemudian, Muzani mengklaim telah mendapatkan dukungan dari salah satu partai politik untuk mengusung Prabowo menjadi capres. Dukungan dari satu partai itu, kata Muzani, telah memenuhi syarat minimal 112 kursi untuk mencalonkan presiden.
Namun sayang, Muzani enggan menyebutkan nama satu partai yang dimaksud. Dia hanya menyatakan sejauh ini partai yang telah menyatakan siap kembali berkoalisi dengan Gerindra adalah Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
"Dan sampai hari ini kami sudah mendapatkan kepastian dari partai politik yang bisa memenuhi target minimal 112 kursi. Sehingga kami merasa yakin haqqul yakin bahwa Pak Prabowo bisa menjadi calon presiden di tahun 2019," kata Muzani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (15/3).
Menurutnya, Partai Gerindra tengah mencari momentum yang tepat untuk mendeklarasikan Prabowo. Muzani menyebut kemungkinan deklarasi Prabowo sebagai calon presiden akan dilakukan pertengahan April 2018.
"Mudah-mudahan kalau tiap hari kami menyebut akhir Maret tapi ternyata di Maret itu ada Jumat Paskah jadi akan diundur April awal atau pertengahan kira-kira seperti itu," katanya.
Pihaknya mengaku tengah mengkaji sejumlah nama potensial yang dianggap layak menjadi calon wakil presiden mendampingi Prabowo. Dia mengklaim mengantongi 15 nama sosok yang dipertimbangkan menjadi cawapres Prabowo.
15 Nama cawapres itu berasal dari berbagai latar belakang. Muzani memberikan sedikit bocoran bahwa ke-15 nama tersebut berasal dari partai politik, militer, pengusaha, tokoh Islam, tokoh muda hingga perempuan.
"Sudah ada nama-nama cawapres barangkali 12 sampai 15 orang dari partai dan non parpol dari parpol sekitar 7. Dari militer ada. Tokoh Islam ada. Ada perempuan, satu atau dua lupa saya," kata Muzani.
Muzani menyebut nama-nama tersebut bukan hasil diskusi dari partai-partai mitra koalisi Gerindra. Gerindra mengambil nama-nama calon wakil presiden yang bermunculan dan menjadi perbincangan publik.
"Nama-nama yang banyak muncul kemudian kita inventarisir kemungkinan-kemungkinannya," katanya.
Meski mengkaji nama cawapres di internal, Gerindra siap mendengarkan masukan dari partai-partai mitra koalisi. Sejauh ini, terus melakukan penjajakan dengan partai yang belum menentukan sikap di Pemilu 2019. Sebut saja, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Demokrat.
Baca juga:
Gerindra tegaskan Jokowi harus cuti selama kampanye Pilpres
Hampir pasti koalisi dengan Gerindra, PKS siapkan 3 nama Cawapres
Usai Pilkada serentak 2018, Golkar bahas Cawapres Jokowi
Klarifikasi, KPU tegaskan presiden harus cuti saat kampanye Pilpres
Golkar sebut kriteria cawapres Jokowi, senang kalau Airlangga dipilih