Usai Jokowi-Prabowo berpelukan, PDIP tak ingin perkeruh suasana bangsa
Wasekjen PDIP, Ahmad Basarah, ogah menanggapi cuitan Wasekjen Demokrat Andi Arief terhadap partainya. Andi menyindir PDIP kekurangan kader karena membajak politisi Demokrat masuk Timses Jokowi-Ma'ruf Amin.
Wasekjen PDIP, Ahmad Basarah, ogah menanggapi cuitan Wasekjen Demokrat Andi Arief terhadap partainya. Andi menyindir PDIP kekurangan kader karena membajak politisi Demokrat masuk Timses Jokowi-Ma'ruf Amin.
Basarah mengatakan, tak ingin menjadi bagian yang memperkeruh suasana bangsa. Terlebih usai memomen berpelukan Jokowi dan Prabowo di partai final Pencak Silat Asian Games, Rabu (29/8) kemarin.
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Bagaimana tanggapan Prabowo atas Jokowi yang memenangkan Pilpres 2014 dan 2019? Prabowo memuji Jokowi sebagai orang yang dua kali mengalahkan dirinya di Pilpres 2014 dan 2019. Ia mengaku tidak masalah karena menghormati siapapun yang menerima mandat rakyat.
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Apa yang dibicarakan Prabowo dan Jokowi? Saat itu, mereka berdua membahas tentang masa depan bangsa demi mewujudkan Indonesia emas pada tahun 2045.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
"Kami tidak ingin menjadi bagian dari bangsa Indonesia yang dianggap ikut memperkeruh suasana psikologis bangsa dengan berbagai bentuk dan versi kegaduhan, yang seakan silih berganti-berganti dan berjilid-jilid yang tidak berkesudahan," ucap Basarah, Kamis (30/8).
Basarah menyayangkan jika momentum pelukan Jokowi dan Prabowo, tidak dimanfaatkan untuk memupuk semangat persatuan.
"Sangat disayangkan jika momentum pelukan persatuan merah putih antara Pak Jokowi dan Pak Prabowo kemarin di arena pencak silat Asian Games tidak kita manfaatkan untuk kepentingan memupuk semangat persauadaraan kebangsaan kita," ungkap pria yang duduk sebagai Wakil Ketua MPR RI ini.
Dia berpandangan, hal itu bagian oase, di tengah kegaduhan politik yang ada.
"Peristiwa tersebut ibarat oase di padang gersang bagi rakyat Indonesia yang sudah terlalu bising dan panas dengan berbagai kegaduhan politik yang tidak mendidik rakyat," tukasnya.
Pria yang ditunjuk sebagai juru bicara Jokowi-Ma'ruf ini, mengajak untuk mengkapitalisasikan semangat menjaga persatuan yang telah ditunjukan kedua pemimpin bangsa kita yang akan menjadi Capres pada 2019 yang akan datang itu.
"Jangan kita sia-siakan momentum bersejarah itu karena telah memberi gizi yang positif bagi kesehatan demokrasi kita. Sebagai kaum muda Indonesia, saya mengajak rekan-rekan generasi muda lainnya untuk ikut mendukung dan menciptakan suasana kondusif bagi atmosfir politik nasional agar pesta demokrasi bangsa 2019 bisa berjalan meriah, penuh kegembiraan dan penuh dengan semangat persaudaraan kebangsaan," pungkasnya.
Reporter: Putu Merta Surya Putra
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Diserang Andi Arief, Hasto tegaskan PDIP tak pengalaman bajak kader partai lain
Dijagokan jadi ketua Timses Jokowi, Erick Thohir mengaku masih fokus Asian Games
Fadli Zon harap keakraban Jokowi Prabowo ditiru pendukungnya
Lihat hasil Pilgub Jabar, Gerindra tak takut Deddy Mizwar gabung Jokowi
Jokowi-Prabowo berpelukan, Fadli Zon ibaratkan Pilpres seperti pertandingan tinju
Deddy Mizwar jadi jubir Jokowi, Sandiaga harap Pilpres 2019 lebih sejuk