Usung calon dari luar kader, parpol dinilai hanya incar menang
Dia mengingatkan, pada Pilkada DKI 2017 silam sudah menunjukkan gejala tersebut. Pasalnya partai politik tidak ada yang mengusung kader partainya untuk berkompetisi dalam pesta demokrasi tersebut. Sehingga, partai akhirnya kerepotan untuk melakukan akselerasi.
Pengamat LIPI Siti Zuhro mengatakan, terjadi fenomena menarik pada Pilkada serentak 2018. Di mana partai politik memilih mengusung calon kepala daerah di luar kader mereka, seperti dari birokrat, TNI, Polri dan Pengusaha.
Siti menjelaskan, fenomena ini terjadi lantaran tidak adanya kaderisasi yang baik dalam tubuh partai politik. Masalah ini tak hanya terjadi pada partai kecil, tetapi juga parpol sedang dan besar juga mengalami hal serupa.
-
Apa itu Pilkada Serentak? Pilkada serentak pertama kali dilaksanakan pada tahun 2015. Pesta demokrasi ini melibatkan tingkat provinsi, kabupaten, dan kota.
-
Apa definisi dari Pilkada Serentak? Pilkada Serentak merujuk pada pemilihan kepala daerah yang dilaksanakan secara bersamaan di seluruh wilayah Indonesia, termasuk pemilihan gubernur, bupati, dan wali kota.
-
Kenapa Pilkada Serentak dianggap penting? Sejak terakhir dilaksanakan tahun 2020, kali ini Pilkada serentak diselenggarakan pada tahun 2024. Dengan begitu, penting bagi masyarakat Indonesia untuk mengetahui kapan Pilkada serentak dilaksanakan 2024.
-
Mengapa Pilkada Serentak diadakan? Ketentuan ini diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum, yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam pelaksanaan pemilihan, serta mengurangi biaya penyelenggaraan.
-
Apa jabatan Sudaryono di Partai Gerindra? Diketahui, sebelumnya Sudaryono merupakan asisten pribadi (aspri) Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto pada 2010 lalu. Tak hanya itu, Sudaryono merupakan Ketua DPD Gerindra Jawa Tengah.
-
Kapan Pilkada serentak berikutnya di Indonesia? Indonesia juga kembali akan menggelar pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) secara serentak di tahun 2024. Pilkada 2024 akan dilasanakan ada 27 November 2024 untuk memilih gubernur, wali kota, dan bupati.
"Sekarangkan ada partai yang mengusung dari birokrat, militer, kepolisian, pengusaha. ya ini ujung-ujungnya yang menang," katanya kepada merdeka.com, Minggu (7/1).
Siti mengharapkan, partai politik segera menyesuaikan diri dengan keinginan masyarakat. Masalahnya, dia menilai, masyarakat kini meminta calon pemimpin yang bersih dari korupsi dan memiliki kompetensi dalam memimpin pemerintahan.
"Semakin ke sini masyarakat memintanya calon pemimpin yang betul-betul bersih, betul-betul berkarakter, bisa mengatur, berkompeten bukan cuman populer, itu yang tidak sesegera mungkin diantisipasi oleh parpol," jelasnya.
Dia mengingatkan, pada Pilkada DKI 2017 silam sudah menunjukkan gejala tersebut. Pasalnya partai politik tidak ada yang mengusung kader partainya untuk berkompetisi dalam pesta demokrasi tersebut. Sehingga, partai akhirnya kerepotan untuk melakukan akselerasi.
"Partai sekarang itu selalu kerepotan, sama kaya di DKI repot banget," tutupnya.
Baca juga:
Umumkan dukungan jelang pendaftaran, Parpol dinilai sulit cari kader untuk diusung
TB Hasanuddin sebut bagus, Anton bilang klop jika dipasangkan di Jabar
PDIP usung pasangan Djarot-Sihar Sitorus di Pilgub Sumut 2018
PDIP resmi usung pasangan Karolin Margret-Suryadman Gidot di Pilgub Kalbar 2018
Ini daftar Cagub dan Cawagub yang diusung PDIP di enam provinsi