Usung ekonomi arus baru, Ma'ruf ibaratkan tanam pohon untuk generasi penerus
"Sebagai santri saya terinspirasi dalam ungkapan kitab Fathul Mu’in. Di antara fardhu khifayah adalah menghilangkan kelaparan, kekurangan pangan yang belum sampai tingkat bahaya, kalau sudah tinkat bahaya hukumnya bukan fardhu khifayah tapi fardhu ain," katanya.
Calon Wakil Presiden (Cawapres) urut 01, KH Ma’ruf Amin mengibaratkan dirinya dan Joko Widodo (Jokowi) tengah menanam pohon yang buahnya akan dinikmati oleh generasi-generasi di masa akan datang. Untuk itu, Jokowi-Ma’ruf akan membangun ekonomi yang siap tinggal landas di 2024.
"Saya menanam pohon ini adalah untuk generasi yang akan datang. Setuju?," kata Kiai Ma’ruf yang kemudian dijawab, "Setuju!" oleh para kader Partai Bebangkitan Bangsa (PKB) Jawa Timur di acara konsolidasi kader yang digelar di Surabaya, Sabtu (29/9) sore.
-
Kapan Jokowi mencoblos? Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah melakukan pencoblosan surat suara Pemilu 2024 di TPS 10 RW 02 Kelurahan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (14/2).
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Bagaimana tanggapan Prabowo atas Jokowi yang memenangkan Pilpres 2014 dan 2019? Prabowo memuji Jokowi sebagai orang yang dua kali mengalahkan dirinya di Pilpres 2014 dan 2019. Ia mengaku tidak masalah karena menghormati siapapun yang menerima mandat rakyat.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Apa yang dibahas Jokowi saat memanggil dua menteri PKB itu? Menurut dia, Jokowi memuji raihan suara PKB dalam Pileg 2024."Kalau yang kita baca ya, pujian presiden terhadap pencapaian PKB dan juga ucapan kekaguman kepada ketua umum kami, Gus Muhaimin, karena dalam situasi pileg PKB justru mengalami kenaikan yang signifikan," kata Maman di gedung DPR, Senayan, Jakarta Senin (18/3).
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
"Makanya, generasi milenial, yang penting PKB pilih Jokowi-Ma’ruf Amin bukan untuk dinikmati (sukses sebagai pemimpin hanya untuk kepentingan pribadi), kita tidak akan menikmati itu," sambungnya.
Makruf Amin juga menyebut, banyak yang menilai dirinya cocok berpasangan dengan Jokowi. "Ada yang bilang, Jokowi-Ma’ruf Amin orang kuat, orang yang mencintai rakyat, dikenal kebaikannya dan dapat dipercaya," kata Kiai Ma’ruf dalam bahasa Arab yang kemudian diterjemahkannya sendiri.
Menurutnya, Indonesia di masa yang akan datang harus bisa berkembang lebih maju lagi dan lebih sejahtera. "Jangan hanya isro’ terus. Isro’ minal isro’ ilal isro’, tapi 2014 kita sudah (harus) mi’raj," tegasnya.
Jika menang di Pilpres 2019, dia akan membantu Jokowi untuk mendirikan Indonesia lebih maju, Indonesia lebih sejahtera, dan lebih baik. "Untuk itu, bersama beliau (Jokowi) saya ingin meletakkan landasan runway, supaya apa, nanti 2024 Indonesia bisa tinggal landas, terutama bidang ekonomi," paparnya.
Kenapa harus mengutamakan pembangunan ekonomi? Kiai M’ruf lantas mengutip kitab Fathul Mu’in. "Sebagai santri saya terinspirasi dalam ungkapan kitab Fathul Mu’in. Di antara fardhu khifayah adalah menghilangkan kelaparan, kekurangan pangan yang belum sampai tingkat bahaya, kalau sudah tinkat bahaya hukumnya bukan fardhu khifayah tapi fardhu ain," katanya.
"Kurang sandang, kurang lainnya, pelayangan kesehatan, pelayanan pendidikan, dan kesejahteraan-kesejahteraan lain itu, minimal hukumnya fardhu khifayah, bahkan bisa menjadi fardhu ain," sambungnya.
Kiai Ma’ruf menuturkan negara wajib hadir memperjuangkan nasib rakyat yang lapar, baik itu muslim maupun non-muslim. "Mestinya kita punya kewajiban menurut Fakhul Mu’in untuk menghilangkan kemiskinan, kelaparan, kekurangan pelayanan lain, dan hukumnya itu wajib bukan hanya untuk kelompok muslim tapi juga seluruh rakyat dan bangsa Indonesia," tegasnya.
Maka dari itu, dia dan Jokowi bertekad akan menyelesaikan kemiskinan di Indonesia. "Supaya harta itu tidak berputar ke orang kaya saja, harus didistribusikan kepada yang miskin-miskin, yang kurang-kurang, oleh karena itu saya mengusung isu namanaya Arus Baru Ekonomi Indonesia," katanya lagi.
Menurut Kiai Ma’ruf, arus lama hanya menghasilkan konglomerat, yang dalam teori, Trickle Down Effect adalah teori yang diterapkan orde baru. "Ternyata tidak netes-netes ke bawah," tegasnya.
Sehingga, teori Trickle Down Effect hanya menghasilkan yang kuat makin kuat, dan yang lemah makin lemah. Dengan konsep Arus Baru Ekonomi, Kiai Ma’ruf berharap, disparitas antara yang kuat dan yang lemah bisa dihilangkan di Indonesia dengan mengkolaborasikan yang kuat dengan yang lemah.
"Oleh karena itu kita harapkan melalui Arus Baru Ekonomi Indonesia ini siap kita bangun kekuatan ekeonomi umat," tandasnya.
Baca juga:
Ma'ruf Amin ajak warga NU jadikan PKB 'kendaraan' politik di Pemilu 2019
Cak Imin copot Karding, Hanif Dhakiri jadi Sekjen PKB
Golkar siapkan sanksi dua kadernya yang dukung Prabowo-Sandiaga
Airlangga tegaskan menteri boleh jadi jurkam Jokowi-Ma'ruf
Bamsoet ungkap strategi pemenangan Golkar dan Jokowi-Ma'ruf di 2019