Wacana kocok ulang pimpinan DPR bisa bikin kegaduhan baru
Politikus Partai Gerindra berpesan agar DPR tidak terbelah.
Sejurus dengan pengunduran diri Setya Novanto dari kursi Ketua DPR, muncul wacana kocok ulang pimpinan DPR dan mengembalikan UU MD3 ke tahun 2009. Anggota Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) Supratman Andi Agtas menilai, kocok ulang dan penggantian seluruh pimpinan DPR bakal memunculkan persoalan dan gonjang ganjing baru.
"Urgensi apa buat kocok ulang? Nanti pada akhirnya membuat gaduh republik ini lagi," kata Supratman di Kompleks Parlemen DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (17/12).
-
Mengapa Jokowi memaksa Freeport membangun smelter di Indonesia? Untuk itu, Jokowi memaksa PT Freeport membangun industri smelter tembaga di Gresik.
-
Siapa yang mendapat santunan duka dari Jokowi? Santunan diberikan kepada 12 orang penerima simbolis terdiri atas perwakilan penerima bantuan rumah rusak berat, sedang, ringan, dan ahli waris korban meninggal dunia.
-
Bagaimana Serka Sudiyono mendapatkan hadiah sepeda dari Presiden Jokowi? Saat itu pula Serka Sudiyono mendapat hadiah sepeda dari Presiden Jokowi. Ia pun tak menyangka, hari di mana ia mendapat hadiah sepeda itu merupakan hari ulang tahun istri dan anak pertamanya. Sepeda itu langsung dipakai oleh anaknya ke sekolah.
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Apa yang dilakukan Jokowi di Sumatera Utara? Presiden Joko Widodo atau Jokowi melanjutkan kegiatan kunjungan kerja di Provinsi Sumatra Utara (Sumut), Jumat (15/4), dengan bertolak menuju Kabupaten Padang Lawas. Jokowi diagendakan meninjau Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sibuhuan hingga menyerahkan bantuan pangan untuk masyarakat.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
Politikus Partai Gerindra ini berpesan agar DPR tidak terbelah, harus bersatu untuk kembali menjalankan tugas dan fungsinya.
"Kalau kita terbelah lagi akhirnya melupakan fungsi pengawasan, banyak prolegnas kita yang pembentukan UU lebih penting daripada sekadar kocok ulang," tuturnya.
Supratman berharap Partai Golkar segera menyiapkan pengganti Setya Novanto. Sebab undang-undang MD3 sudah mengatur mekanisme tersebut. "Berikan hak kepada Partai Golkar untuk menentukan siapa pengganti Setya Novanto," ucapnya.
(mdk/noe)