Waketum PAN nilai terlalu dini pertemuan Jokowi-PA 212 dikaitkan dengan Pilpres
"Kalau dilihat faktor pendekatan menuju Pilpres menurut saya terlalu dini. Karena tidak ada yang bisa menjamin siapa pun itu dalam kaitan menentukan pilihan masyarakat pada saat pilpres," ujarnya.
Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Taufik Kurniawan mengatakan siapapun berhak bertemu dengan pihak manapun. Hal ini menanggapi pertemuan antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Persaudaraan Alumni (PA) 212 di Istana Bogor, Jawa Barat, Minggu (22/4).
"Saya, siapapun, presiden boleh ketemu siapa saja. Sedangkan masalah sikap politik tentunya sekali lagi dalam Pilpres ini dilaksanakan secara langsung, yang menentukan rakyat," kata Taufik di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (25/4).
-
Kenapa alumni SMKN Jateng memberikan oleh-oleh kepada Ganjar Pranowo? "Ini sedikit oleh-oleh dan kenang-kenangan tanda terima kasih dari kami alumni SMKN Jateng Pak," kata mereka kompak.
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Siapa yang meminta tanda tangan Presiden Jokowi? Pasangan artis Vino G Bastian dan Marsha Timothy kerap disebut sebagai orang tua idaman. Pasalnya demi impian sang anak, Jizzy Pearl Bastian, pasangan orang tua ini rela melakukan segala cara.
-
Siapa saja yang bertemu dengan Presiden Jokowi? Sejumlah petinggi PT Vale Indonesia Tbk bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (5/8) pagi. Petinggi PT Vale yang datang ke Istana di antaranya Direktur PT Vale Indonesia Febriany Eddy, Chairman Vale Base Metal Global Mark Cutifani, dan Chief Sustainable and Corp Affair Vale Base Metal Emily Olson.
-
Siapa saja yang telah menjadi alumni Universitas Terbuka? Beberapa di antaranya adalah Angga Yuanda, Ray Mbayang, Tina Toon, dan masih banyak lagi.
-
Siapa yang mengunjungi Presiden Jokowi di Indonesia? Presiden Jokowi menerima kunjungan kenegaraan dari pemimpin Gereja Katolik sekaligus Kepala Negara Vatikan, Paus Fransiskus, di Istana Merdeka, Jakarta, pada Rabu, 4 September 2024.
Dia menyebut terlalu dini bila pertemuan keduanya disebut sebagai langkah pendekatan menjelang Pilpres 2019. Sebab tidak ada yang dapat menjamin siapapun dalam menentukan pilihannya nanti.
"Kalau dilihat faktor pendekatan menuju Pilpres menurut saya terlalu dini. Karena tidak ada yang bisa menjamin siapa pun itu dalam kaitan menentukan pilihan masyarakat pada saat pilpres," ujarnya.
Kendati begitu, Taufik mengatakan pertemuan tersebut lumrah apabila bertujuan menjaga kondusivitas.
"Tapi kalau itu konteksnya untuk menjaga kondusivitas, konteksnya supaya untuk tidak ada kegaduhan yang terlalu over head, terlalu panas. Itu sah-sah saja," jelas Taufik.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengungkap tujuan pertemuannya dengan Persaudaraan Alumni 212 di salah satu masjid di Bogor. Dia mengatakan, pertemuan tersebut dalam rangka mempererat silaturahmi dan menjaga persaudaraan.
"Semangatnya adalah menjalin tali silaturahmi dengan para ulama, habib, kiai, ustaz dari seluruh provinsi yang ada di Tanah Air. Menjalin persaudaraan, ukhuwah kita dalam rangka ya menjaga persaudaraan, persatuan di antara kita," ujar Jokowi usai acara pelepasan ekspor perdana Mobil Mitsubishi Expander tahun 2018 di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (25/4).
Jokowi menuturkan, pertemuan tersebut bukan hal baru. Pasalnya, belakangan ini dirinya memang sering menggelar pertemuan dengan ulama dan kiai dari pelbagai daerah.
Reporter: Ika Defianti
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
'Presiden Jokowi tunjukkan sikap adil dengan bertemu ulama PA 212'
Waketum Gerindra yakin PA 212 tak akan dukung Jokowi di Pilpres 2019
Fadli Zon sebut pertemuan Jokowi dengan PA 212 bukan ancaman
Persaudaraan Alumni 212 pastikan tak ada kompromi politik saat bertemu Jokowi
OSO nilai pertemuan Jokowi dan alumni 212 bukan untuk redam kritik
Jokowi ungkap tujuan pertemuannya dengan Persaudaraan Alumni 212