Wapres JK Ibaratkan Pemilu Pertandingan Badminton, Bawaslu Sebagai Wasit
Wapres JK menegaskan, Bawaslu serupa dengan wasit dalam pertandingan badminton. Namun JK mengingatkan, sebaik-baiknya wasit bekerja, jika lengah tetap akan mudah disusupi pihak yang tak bertanggungjawab.
Wakil Presiden Jusuf Kalla menganalogikan gelaran Pemilu seperti pertandingan badminton. Itu disampaikan pria yang akrab disapa JK dalam rapat koordinasi nasional Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) di Hotel Mercure Ancol, Jakarta Utara, Senin (10/12)
"Pemilu itu kayak badminton. Kita menang kalau smash masuk," ujar JK.
-
Kenapa Ridwan Kamil menemui Jusuf Kalla? “Beliau kan orang pintar ya dan penuh dengan pengalaman, arif, bijaksana. Sehingga saya perlu mendapatkan arahan, wejangannya dari beliau,” sambungnya.
-
Bagaimana Jusuf Kalla menilai dampak dari hukuman terhadap BUMN yang rugi? Kalau suatu kebijakan bisnis, langkah bisnis rugi cuma dua kemungkinannya, dia untung, dan rugi. Kalau semua perusahaan rugi, maka seluruh BUMN karya harus dihukum, ini bahayanya, kalau satu perusahaan rugi harus dihukum, maka semua perusahaan negara harus dihukum, dan itu akan menghancurkan sistem," ujar JK.
JK melanjutkan, jika smash yang dilakukan menyangkut di net, maka yang akan mendapat poin adalah lawan. Dalam pemilu, ada partai yang bisa menang dengan cara bertahan, ada pula yang menang dengan menyerang.
"Kalau isu benar, itu benar. Tapi kalau isu datanya salah, ya salah saja. Sama seperti badminton, smash apapun bisa dikembalikan, ada smash masuk, tapi ada smash yang terlalu keras, itu dia keluar, yang dapat poinnya lawan," kata JK.
Wapres JK menegaskan, Bawaslu serupa dengan wasit dalam pertandingan badminton. Namun JK mengingatkan, sebaik-baiknya wasit bekerja, jika lengah tetap akan mudah disusupi pihak yang tak bertanggungjawab.
"Sehebat-hebatnya pengawas, pencuri juga lebih pintar. Artinya pelanggaran juga banyak. Tingkat pengawasan yang rumit ini dibutuhkan, tapi serumit-rumitnya harus dilaksanakan. Pengetahuan diperlukan, tapi sangat penting independensi," kata JK.
Reporter: Fachrur Rozie
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Mendagri Cium Motif Politik di Balik Tercecernya e-KTP di Duren Sawit
Galang Relawan Jadi Cara Politisi PDIP Buat Menangkan Pileg & Pilpres
Bawaslu Jateng Tertibkan 27.981 Alat Peraga Kampanye di Tempat Terlarang
Wapres JK Ingatkan ICMI Tak Fokus Bahas Politik
Golkar Diprediksi Tetap Masuk Dua Besar di Pileg 2019
Wiranto: Kita Lahir, Hidup dan Mati di Indonesia, Kok Tak Mencintai, Khianat Namanya