Wasekjen PKB bantah Marwan dicopot karena persoalan dana desa
Daniel Johan meyakini Marwan merupakan kawan dekat Jokowi dalam Pilpres 2014 lalu.
Kader Partai Kebangkitan Bangsa, Marwan Jafar dicopot Presiden Joko Widodo (Jokowi) dari jabatan Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal, Desa dan Transmigrasi. Gantinya, Jokowi menunjuk Bendahara Umum PKB, Eko Putro Sanjoyo.
Wasekjen PKB Daniel Johan tidak terima dengan pencopotan jika alasannya karena Marwan tersandung masalah dana desa.
"Intinya PKB enggak terima kalau Marwan direshuffle karena masalah kasus dana desa dulu itu. Isu dana desa sebenarnya sangat politis, padahal dana desa dijalankan dengan profesional, full sesuai petunjuk pelaksanaan dan teknis peraturan yang ada," kata Daniel saat dihubungi, Kamis (28/7) malam.
Daniel menduga dicopotnya Marwan sebagai keputusan politis untuk mengakomodir kepentingan partai-partai pendukung. Apalagi, setelah bergabungnya Partai Amanat Nasional (PAN) dan Golkar.
"Itu keputusan politik saja, mungkin Marwan akan diberi kepercayaan tugas penting lainnya, tapi saya juga belum tahu," tuturnya.
Dugaan ini muncul karena sepengetahuan Daniel, Marwan memiliki hubungan yang cukup dengan dengan Jokowi. Marwan menjadi salah satu tim pemenangan Jokowi-JK dalam Pilpres 2014 silam. Marwan, lanjutnya, selalu menemani mantan Wali Kota Solo itu saat berkunjung ke PKB dan basis-basis Nadhlatul Ulama.
"Hubungan presiden dengan Marwan sangat baik, kenal dekat. Karena Marwan kan tim utama pilpres kemarin yang intens menemani dan mengawal kemenangan Jokowi. Yang senantiasa menemani Jokowi ke basis-basis PKB dan NU," klaim Daniel.
Soal kinerja, Daniel mengklaim kinerja kadernya itu selama menjadi menteri desa sangat baik. Menurutnya, tak sedikit warga di desa yang merasa kehilangan. Sebab, selama menjadi menteri, Marwan rutin blusukan ke desa memastikan program yang digagas berjalan dengan baik.
"Kinerja Marwan sangat baik kok, banyak masyarakat desa yang merasa kehilangan, terutama masyarakat sudah mengenal langsung selama beliau tanpa henti keliling ke desa-desa untuk memastikan program kerja berjalan baik," pungkas Daniel.
Baca juga:
Reshuffle jilid II dikhawatirkan untuk amankan proyek reklamasi
Wiranto jadi Menko Polhukam dihujani kritik, ini kata Istana
Wiranto ditunjuk menteri Jokowi, Hanura segera rapat cari pengganti
Akhir pekan, Rupiah dibuka menguat di posisi Rp 13.087 per USD
Harapan Ridwan Kamil buat formasi kabinet baru Jokowi
-
Kapan Jokowi memanggil dua menteri PKB tersebut? Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil dua menteri Partai Kebangkitan Bangsa, yaitu Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Indonesia (Mendes-PDTT) Abdul Halim Iskandar dan Menaker Ida Fauziyah.
-
Apa yang dibahas Jokowi saat memanggil dua menteri PKB itu? Menurut dia, Jokowi memuji raihan suara PKB dalam Pileg 2024."Kalau yang kita baca ya, pujian presiden terhadap pencapaian PKB dan juga ucapan kekaguman kepada ketua umum kami, Gus Muhaimin, karena dalam situasi pileg PKB justru mengalami kenaikan yang signifikan," kata Maman di gedung DPR, Senayan, Jakarta Senin (18/3).
-
Siapa yang melaporkan Dewan Pengawas KPK ke Mabes Polri? Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) buka suara perihal Nurul Ghufron yang melaporkan Dewan Pengawas (Dewas) KPK ke Bareskrim Mabes Polri dengan dugaan pencemaran nama baik.
-
Kapan Ma'ruf Amin datang ke kantor DPP PKB? Berdasarkan pantauan merdeka.com, Ma'ruf datang sekira 15.46 WIB.
-
Siapa yang ditunjuk Jokowi sebagai Plt. Mentan? Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjuk Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Menteri Pertanian RI berdasarkan Keputusan Presiden nomor 92/P Tahun 2023 tanggal 6 Oktober 2023.
-
Bagaimana PKB ingin membentuk poros yang berlawanan dengan Ridwan Kamil di Pilgub Jabar? "Kami belum ada obrolan sama sekali menyangkut soal sosok Kang Ridwan Kamil gitu, tapi yang sudah ada obrolan malah di Jabar. Kalau Kang RK maju di Jabar kami akan bikin poros di luar Kang RK kan gitu," tutur Huda.