Wasekjen PKS nilai Khofifah jadi beban Jokowi jika tak mundur dari kabinet
Wasekjen PKS nilai Khofifah cuma bebani Jokowi jika tak mundur dari kabinet. Mardani menilai, tanggung jawab sebagai menteri maupun cagub Jawa Timur memiliki beban yang sama. Sebagai menteri ia memiliki tanggung jawab besar dalam rangka mengurus masalah sosial bangsa.
Wasekjen Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera menyarankan, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa untuk mundur dari posisinya sebagai menteri lantaran mengajukan sebagai Cagub Jawa Timur. Bilamana Khofifah bersikeras tidak mau mengundurkan diri, dampaknya buruk bagi citra Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo. Maka Khofifah dinilai hanya akan membebankan Jokowi.
"Menurut aturan tidak ada yang dilanggar, tapi yah ini akan jadi beban politik Pak Jokowi sendiri, karena beliau kan sudah mengingatkan kabinetnya kan kabinet kerja. Apa yang beliau katakan kerja kerja dan kerja. 8 Bulan dari total mungkin sisa katakanlah 20 bulan ke depan. Itu kasihan Pak Jokowi," kata Mardani ketika dihubungi, Rabu (29/11).
Mardani menilai, tanggung jawab sebagai menteri maupun cagub Jawa Timur memiliki beban yang sama. Sebagai menteri ia memiliki tanggung jawab besar dalam rangka mengurus masalah sosial bangsa.
Sementara, dalam masa kampanye Pilkada Jatim pun ia memandang akan membebani kementeriannya. Apalagi sebagai Cagub di salah satu provinsi strategis, Khofifah akan kerja keras untuk amankan suara. Mengingat dua faktor di atas, tentunya secara hati nurani, Khofifah harus segera mengundurkan diri. Meski tidak ada aturan yang mengatur hal tersebut.
"Dengan mempertimbangkan segala hal kalau secara hukum tak wajib mundur. Tapi kalau ngikut pada etika dan panggilan hati nurani mestinya segera memisahkan dua pekerjaan itu," tukasnya.
Baca juga:
Politikus PDIP sebut Khofifah harus mundur dari Mensos
Demokrat yakin Khofifah segera mundur dari Menteri Sosial
PPP nilai Khofifah tak perlu mundur dari menteri meski maju Pilgub Jatim
PPP nilai Khofifah tak perlu mundur dari menteri meski maju Pilgub Jatim
NasDem: Khofifah janji mundur dari Mensos sebelum deklarasi Pilgub Jatim
NasDem beri syarat Khofifah harus mundur dari Mensos jika maju Pilgub Jatim
Mendagri sebut Emil Dardak tak perlu mundur dari Bupati Trenggalek
Jokowi sudah baca surat Khofifah soal Pilgub Jatim
-
Kapan Khofifah memutuskan untuk ikut Pilgub Jatim? Ketua Tim Kampanye Daerah Jawa Timur Prabowo-Gibran, Khofifah Indar Parawansa menyatakan akan kembali mengikuti kontestasi pemilihan gubernur (pilgub) Jawa Timur 2024.
-
Siapa saja yang mendukung Khofifah di Pilgub Jatim? PAN, Gerindra, Golkar, dan Demokrat menyatakan kesiapannya untuk mendukung Khofifah di Pilgub Jatim.
-
Apa yang akan dilakukan Khofifah di Pilgub Jatim? Ketua Tim Kampanye Daerah Jawa Timur Prabowo-Gibran, Khofifah Indar Parawansa menyatakan akan kembali mengikuti kontestasi pemilihan gubernur (pilgub) Jawa Timur 2024.
-
Apa komitmen PKB terkait Pilgub Jabar? PKB sudah lama berkomitmen mengambil poros yang berlawanan dengan Ridwan Kamil. Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PKB Syaiful Huda membeberkan bahwa partainya berkomitmen untuk selalu memilih poros yang berlawanan dari Ridwan Kamil.
-
Bagaimana PKB ingin membentuk poros yang berlawanan dengan Ridwan Kamil di Pilgub Jabar? "Kami belum ada obrolan sama sekali menyangkut soal sosok Kang Ridwan Kamil gitu, tapi yang sudah ada obrolan malah di Jabar. Kalau Kang RK maju di Jabar kami akan bikin poros di luar Kang RK kan gitu," tutur Huda.
-
Kenapa PKB ingin membentuk poros yang berbeda dari Ridwan Kamil di Pilgub Jabar? Ia mengatakan bahwa perbedaan poros sangat dibutuhkan di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun ini agar publik memiliki banyak pilihan."Pokoknya prinsipnya PKB siap siapapun yang berkompetisi karena PKB akan menyuguhkan alternatif pilihan untuk publik, sebanyak-banyaknya," ujar Huda ketika ditemui di Gedung DPR RI, Kamis (13/6)