Wasekjen: Selesai sudah urusan Ahok dengan PDIP
Ahok tidak mendaftarkan diri dalam proses penjaringan bakal calon Gubernur DKI Jakarta dari PDIP.
Wasekjen PDI Perjuangan Ahmad Basarah menegaskan partainya sudah tidak memiliki urusan dengan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Sebab mantan Bupati Belitung Timur ini tidak mengikuti mekanisme yang ada.
Basarah mengungkapkan, Ahok tidak mendaftarkan diri dalam proses penjaringan bakal calon Gubernur DKI Jakarta. Sehingga sudah tidak ada yang perlu diperdebatkan.
"Yang pasti Ahok tidak mendaftar, terakhir pernyataan dia tidak akan mendaftar lewat PDIP. Jadi saya kira selesai sudah urusan Ahok dengan PDIP, karena dia sendiri yang menyimpulkan itu," katanya saat dihubungi, Jakarta, Kamis (4/8).
Dia mengungkapkan, partai besutan Megawati Soekarnoputri tidak akan memaksa untuk ambil bagian mendukung Ahok. Sebab, suami Veronica Tan ini merasa cukup dengan dukungan tiga partai, Hanura, NasDem dan Golkar.
"Karena merasa cukup diusung tiga partai politik, dan tidak lagi membutuhkan dukungan PDIP. Jadi Ahok yang memutuskan tidak maju lewat PDIP," tutupnya.
Sebelumnya, Ahok menegaskan tidak akan menunggu PDI Perjuangan dalam koalisinya. Sebab, dia merasa sudah cukup memiliki kursi untuk maju sebagai calon Gubernur DKI Jakarta 2017 mendatang.
Ahok mengungkapkan, saat ini kursi dari tiga partai pendukungnya, Hanura, NasDem dan Golkar, sudah sesuai dengan aturan Komisi Pemilihan Umum (KPU).
"Enggak dong kita enggak nunggu, kita udah fiks, tiga kan," katanya di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (29/7).
Dia menjelaskan, dirinya telah melaporkan akan maju melalui jalur partai saat bertemu dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri saat satu mobil menuju penutupan rapimnas Golkar kemarin. Namun ternyata respon yang didapati adalah, Ahok harus tetap maju melalui mekanisme yang ada di partai berlambang banteng moncong putih ini.
"Kan beliau selalu marahin saya itu deparpolisasi, kan kita hubungan teman kan kalau silaturahim halal bi halal ke rumah beliau (Megawati) sebelum saya umumkan kan mendingan sekalian datang sekalian ngomong minal aidin bu aku udah enggak deparpolisasi ya," ujarnya.
-
Kapan Pilkada DKI 2017 dilaksanakan? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Apa saja isu yang muncul selama Pilkada DKI 2017? Apalagi pemilihan tersebut juga diwarnai dengan isu-isu seperti agama, etnis, dan kebijakan publik.
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Saat itu, pemilihan diisi oleh calon-calon kuat seperti Basuki Tjahaja Purnama, Anies Baswedan, dan Agus Harimurti Yudhoyono.
-
Siapa saja yang diusulkan untuk diusung oleh PDIP di Pilgub DKI 2024? Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan partainya masih mencermati nama-nama tokoh yang diusulkan untuk diusung sebagai calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta pada Pilkada serentak 2024.
-
Kapan Pilkada DKI 2017 putaran kedua dilaksanakan? Pemungutan Suara Putaran Kedua (19 April 2017):Putaran kedua mempertemukan pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandiaga.
-
Kapan PDIP menang di pemilu 2019? Partai pemenang pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase 19.33% dari total suara sah yang diperoleh.
Baca juga:
Risma bisa kembali ke Surabaya jika kalah, tapi bukan jadi wali kota
Dukungan buat Risma mengalir deras, Megawati tunggu apalagi?
Hanura rayu PDIP agar buat dukung Ahok-Djarot
Sudah lobi PDIP agar usung Risma, PKS tunggu sikap Megawati
Risma tiba-tiba minta maaf ke warga Surabaya, mau maju Pilgub DKI?