Yorrys desak Golkar segara gelar Munaslub
"Munaslub Partai Golkar adalah langkah bersama yang hendak menghapus masa lalu yang suram demi masa depan Partai Golkar"
Wacana Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar yang telah meredup kini muncul kembali. Ketua tim 10 islah Golkar Yorrys Raweyai mengatakan, Partai Golkar harus menggelar Musyawarah Luar Biasa (Munaslub) demi menyelamatkan partai berlambang beringin tersebut.
"Munaslub Partai Golkar adalah langkah bersama yang hendak menghapus masa lalu yang suram demi masa depan Partai Golkar yang lebih baik," kata Yorrys saat dihubungi, Senin (19/10).
Yorrys mengatakan, Munaslub memang memiliki nomenklatur tersendiri dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Partai Golkar.
Namun, jika melihat situasi internal kepartaian yang sedang berada dalam situasi tidak menentu, bukan tidak mungkin jalur tersebut menjadi pilihan logis dan rasional.
"Dapat dimaklumi jika langkah tersebut tentu saja akan menuai pertentangan dari berbagai pihak, khususnya kedua belah kubu yang selama ini berseteru. Namun, dengan berbagai upaya sosialisasi persamaan visi dan misi, kiranya munaslub bukanlah wacana yang tabu," katanya.
Dia menegaskan, prakarsa Wakil Presiden, Jusuf Kalla (JK) yang mempertemukan Kubu Agung Laksono dan Kubu Aburizal Bakrie (Ical) seharusnya menjadi langkah awal penyatuan dan perdamaian (islah). Kepentingan pilkada serentak telah menurunkan ketegangan politik yang sebelumnya mencapai titik didih yang memanaskan suasana kedua kubu.
Sedangkan, kata dia, kemunculan Tim Penjaringan Pilkada atau yang dikenal sebagai Tim 10 yang diwakili oleh lima orang dari dua kubu telah berhasil melakukan penjaringan kader yang akan dicalonkan oleh Partai Golkar. Hasilnya, 238 calon kontestan kepala daerah disepakati untuk diajukan dalam pilkada serentak Desember 2015.
"Proses penjaringan yang terbilang singkat menunjukkan benih-benih persatuan yang sejatinya ada," katanya.
Baca juga:
Politisi Golkar sebut Jokowi salah satu keajaiban dunia
Korupsi pembangunan jalan setapak, politisi Golkar diciduk Kejaksaan
Misbakhun: RUU Pengampunan Nasional bukan untuk ampuni koruptor
Golkar: RUU Pengampunan Nasional bisa kembalikan uang Rp 700 T
Cara DPR gembosi KPK lewat revisi Undang-Undang nomor 30 Tahun 2002
Logo Golkar dipakai kubu Dharma, kubu Arjaya lapor Panwaslu Denpasar
Politisi Golkar yakin paket kebijakan II Jokowi mampu perkuat rupiah
-
Kapan Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Kenapa Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Siapa yang mengucapkan terima kasih kepada Partai Golkar? Presiden terpilih periode 2024-2029 sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, mengucapkan terima kasih kepada Partai Golkar atas kerja keras memenangkan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.
-
Bagaimana seharusnya kegiatan kepemudaan Partai Golkar dilakukan? Ilham menambahkan, acara diskusi merupakan jiwa kader Golkar di semua tingkatan. Ia mengapresiasi kegiatan diskusi yang digelar oleh para pemuda Partai Golkar. Namun, Ilham mengingatkan, setiap kegiatan kepemudaan Partai Golkar seharusnya diketahui dan mendapatkan izin dari pengurus DPP Partai Golkar.
-
Mengapa para ketua dewan Golkar menolak munaslub? Ketiga Dewan Partai Golkar menyatakan menolak wacana musyawarah nasional luar biasa (munaslub). Mereka solid mendukung Airlangga, yakni Dewan Pembina, Dewan Kehormatan, dan Dewan Pakar.
-
Apa alasan utama yang diutarakan oleh Hetifah Sjaifudian terkait penolakan Munaslub Partai Golkar? "Saya berpandangan, Munaslub hanyalah jalan akhir ketika terdapat musibah, kondisi darurat atau force major sehingga ada unsur di puncak partai yang tidak berjalan. Saya kira semua paham, Golkar hari ini masih tetap menghiasi landscape politik Indonesia," jelasnya.