Pemerintah ingin santri tinggal di Rusunawa
Rusunawa yang dibangun di berbagai pondok pesantren adalah salah satu program Kementerian PUPR.
Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan terus mendorong para santri untuk terbiasa tinggal di rumah susun sewa (rusunawa) atau hunian vertikal.
Rusunawa yang dibangun di berbagai pondok pesantren adalah salah satu program Kementerian PUPR untuk meningkatkan fasilitas pendidikan serta menyediakan tempat tinggal yang layak bagi para santri.
-
Kapan Prabowo tiba di Sumatera Barat? Calon Presiden (Capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto tiba di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) Padang Pariaman pada Sabtu (9/12) pagi.
-
Di mana letak Probolinggo? Probolinggo adalah sebuah kota yang terletak di pesisir utara Jawa Timur, 100 km di sebelah tenggara kota Surabaya.
-
Siapa Aipda Purnomo? Purnomo tercatat sebagai anggota kepolisian Polres Lamongan.
-
Di mana kawasan Rawapulo berada di Sidoarjo? Kawasan Rawapulo saat ini diperkirakan terdiri dari Kecamatan Jabon, Porong, Tanggulangin, Krembung, Tulangan, dan Prambon.
-
Bagaimana proses terbentuknya daratan di Sidoarjo? Mengutip Instagram @rumahbudaya.sda, daratan di Kabupaten Sidoarjo merupakan hasil sedimentasi Sungai Brantas.
-
Siapa Pratama Arhan? Lemparannya Nyaris Jadi Goal, Simak Deretan Fakta Pratama Arhan Siapa Pratama Arhan? Lemparan dalam nyaris jadi goal Pertandingan Indonesia vs Argentina yang digelar kemarin (19/6) membawa nama Pratama Arhan jadi sorotan.
"Pemerintah berharap bangunan Rusunawa yang dibangun untuk pondok pesantren ini bisa mendukung pendidikan bagi para santri. Apalagi banyak juga santri yang memerlukan tempat tinggal yang layak," ujar Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR Syarif Burhanuddin saat meresmikan Rusunawa Pondok Pesantren Siti Nur Sa'adah di Sidoarjo, Jawa Timur, Rabu (11/5).
Syarif mengatakan, sejak 2015 lalu pemerintah memiliki kebijakan untuk membangun rusunawa secara lengkap dengan fasilitas pendukungnya. Pembangunan tidak difokuskan hanya pada pembangunan gedung saja, melainkan sudah didukung dengan listrik, air, prasarana jalan, saluran air serta mebel seperti meja dan kursi belajar, tempat tidur dan lemari pakaian serta kipas angin bagi para penghuni Rusunawanya.
"Mulai 2015 pemerintah melalui Kementerian PUPR membuat kebijakan memberikan bantuan kepada Ponpes (pondok pesantren) berupa rusunawa yang lengkap. Jadi pada hari ini kami tidak meresmikan gedung semata tapi pemanfaatan gedung, rusunawa yang sudah jadi harus bisa segera dihuni oleh para santri," ujarnya.
Syarif menuturkan, Kementerian PUPR berharap para santri dan pengurus Yayasan Siti Nur Sa'adah bisa memelihara bangunan yang dibangun dengan anggaran pemerintah tersebut dengan baik. Selain itu, dirinya juga meminta agar pihak yayasan bisa segera memenuhi berbagai persyaratan yang dibutuhkan untuk serah terima aset.
"Pengelola rusunawa nantinya juga harus dapat mendidik para santri agar terbiasa hidup di rumah vertikal. Selama ini kan santri banyak tinggal di rumah-rumah tapak, sekarang saatnya santri bisa tinggal di rusun yang nyaman," ucapnya.
Syarif menerangkan, pembangunan Rusunawa Ponpes Siti Nur Sa'adah yang berlokasi di Desa Wonomlati RT 16 RW 08 Kecamatan Krembung, Sidoarjo tersebut menelan biaya sekitar Rp 7,8 miliar. Bangunan setinggi tiga lantai tersebut memiliki luas 1.520 meter persegi dan dapat menampung sekitar 348 santri.
Ia pun berharap, para santri yang tinggal di rusunawa tersebut nantinya bisa menjadi generasi penerus bangsa yang sukses.
Ketua Yayasan Siti Nur Sa'adah, Abdul Halim Ilham, mewakili para guru dan santri di Ponpes mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Kementerian PUPR atas bantuan rusunawa tersebut. Pasalnya selama ini banyak santri yang tidur berdesak-desakan sehingga kurang nyaman.
"Rencananya Rusunawa ini akan kami gunakan untuk para santriwati. Kami harap ke depan Kementerian PUPR bisa memberikan bantuan satu rusunawa lagi untuk para santriwan," katanya.
(mdk/hrs)